Kamis, 30 April 2009

Daurah SKS-nya KKI Al-'Abidat 1

Alhamdulillah, tanggal 18-19 April 2009 yang lalu, KKI Al-'Abidat 1 telah mengadakan daurah SKS (Satu Kader Satu) yang bernama "Abidat" (Ayo Belajar Islam untuk Dunia Akhirat). Kegiatan yang bertema "Tamasya ke Taman Syurga" ini diadakan di sekretariat FMUI (BTN Tabaria) Makassar.

Menurut ketua panitia yang juga anggota dari KKI Al-'Abidat 1, kegiatan yang terlaksana sabtu-ahad yang lalu dihadiri oleh 22 peserta yang berasal dari beberapa kampus dan sekolah, dimana hari pertama dihadiri oleh 12 orang dan hari kedua 16 orang. Abidat ini pada akhirnya menghasilkan 3 halaqah yang diatur berdasarkan lokasi peserta dan dibina langsung oleh anggota-anggota KKI Al-'Abidat ini.

Semoga 22 orang yang telah terjaring dalam "Abidat" mampu bertahan/istiqomah dalam proses pembinaan yang biasa disebut tarbiyah. Aamiiin...

Senin, 13 April 2009

Spirit

Hari terus berlalu. Detik menyulam menit, dan menit senantiasa berganti, tak pernah berhenti untuk menunggu. Saat-saat yang telah terlewat tak akan pernah terulang lagi. Kita hanya dapat menengoknya dari tempat kita berdiri. Seberapapun indahnya masa yang telah berlalu. Dan seberapapun salahnya kita melangkah dulu. Segalanya akan tetap berjalan terus. Tak akan menunggu, apalagi terulang.

Karenanyalah kita harus melakukan yang terbaik saat ini. Sebab yang kita punya sebenarnya adalah hari ini. Bukan masa lalu yang telah terlewat. Bukan pula masa depan yang belum tentu datangnya.
Kadang kala kita merasa lelah dengan segala hal yang ada. Tak jarang pula kita seolah ingin keluar dari semua kenyataan yang menimpa. Tapi pada akhirnya semuanya harus tetap bisa kita hadapi, seberapa kuat apapun kita ingin menghindari. Pilihannya hanya dua, menghadapinya dengan kondisi paling optimal, atau, menghadapinya dengan persiapan setengah matang yang pada akhirnya akan berbanding lurus dengan hasilnya.
Karena itulah kita membutuhkan semangat. Kapan saja dan dimana saja. Semangat itulah yang akan membangun jiwa dan membuat kita bisa lewati apapun juga. Jangan menunggu semangat itu datang dari orang lain. Jangan menuntut siapapun untuk memberikannya pada diri ini. Sebab orang lain tidak pernah benar-benar tahu kapan kita membutuhkannya. Sebab yang paling mengetahui kondisi diri adalah diri ini sendiri. Maka semangatilah diri ini oleh dirimu sendiri!
Jalan terjal masih menunggu untuk ditanjak. Berbagai soal masih menanti untuk diselesaikan. Kadang kala kita memang harus terjatuh, namun itu adalha moment agar kita dapat belajar bangkit dan berdiri lebih tegak. Tak jarang beban berat datang untuk dipikul, tak bisa kita menolak, tapi bisa kita siapkan punggung yang lebih kuat untuk membawanya. Sering kita harus menangis dan bersedih, tapi mungkin itu semua agar kita bisa lebih bersiap untuk keadaan macam apapun, dan agar kita bisa lebih bersyukur atas apa yang kadang terlalu cepat kita lewatkan tanpa kita maknakan, sebab kita terlalu cepat menggeser langkah. Semangat itu ada dalam jiwa. Ia akan terus disana selama kita terus menjaganya dan memupuknya. Dan hari pun terus berlalu, detik menyulam menit, dan menit senantiasa berganti, dan semangat itupun tetap ada disini.

sumber: majalah alfirdaus ed.1/th. 2009