Sabtu, 25 Agustus 2012

'Abdullah Faqih Menuju 16 Bulan

Bismillah...

Lama ndak nulis tentang 'Abdullah Faqih. Terakhir nulis waktu si baby masih 11 bulan.
Alasannya? Yang kenal saya pasti menyangka klo saya sibuk dgn bisniss. Hmmm, memang, itu salah satu diantara banyak alasan. Inginnya, konsisten nulis tiap bulan. Tapi...
Semoga ini menjadi awal untuk saya kembali konsisten menulis.

'Abdullah Faqih, my first child, Alhamdulillah usianya sekarang hampir 16 bulan. Insyaa Allah tanggal 24 April nanti ia tepat berusia 16 bulan. Maasya Allah... Di usianya yg sekarang, begitu banyak perkembangan yg terjadi padanya.

Semakin lucu. Sudah mulai cerewet. Sering berbicara tapi tidak jelas. Kosa kata-nya di usia 1 tahun 4 bulan ini sudah mulai bertambah. Alhamdulillah, sudah bisa bilang :
  • "Abi" dan "Ummi".  #senangnya#. Walau yg sering disebutnya "abi", tapi tak apalah. Wajar, karena umm-nya selalu setia setiap saat di sampingnya. Jadi, buat apa dipanggil2.
  • "Nenek Mama" (panggilan nenek dari aba-nya) dan "Nenek Bapak" (panggilan kakek dari aba-nya). Kalau abaku dipanggil "Aba" juga. Umm-ku blum pernah dipanggil sama 'Abdullah Faqih *seingat saya*.
  • Ayo'. Kalau sudah pake' sepatu, pasti bilang "ayo... ayo...".
  • Kalau memberi/diberi sesuatu, bilangnya "Cucco", maksudnya "Syukron". Gak tau bilang "trima kasih". Makanya, orang-orang kalau gak dikasi' tau, gak akan tau klo yg 'Abdullah Faqih bilang adalah syukron alias berterima kasih. Dulu, waktu masih umur 13-15bulan, agak jarang bilang begini, kecuali diingatkan. Tapi sekarang, Alhamdulillah, sudah mulai tau dan agak sering. Inginnya kami, ia mengucapkan "Jazaakallah Khair", tapi kayaknya terlalu panjang untuk disebut olehnya. Kalau "Jazakallah" saja, kan tidak lengkap. Insyaa Allah nanti, saat ia sudah lancar berbicara, akan diajarkan.
  • "Appa" sambil mengepalkan tangannya, maksudnya bilang "Allahu Akbar".
  • Kalau ditanya "apa", jawabnya juga "apa".
  • Kalau ketuk-ketuk pintu, setelah mengetuk pasti bilangnya "Siapa?".
  • Pegang HP, ditaruh di telinga, trus bilang "Halo".
  • Liat foto di HP, bilangnya "Acii" sambil tersenyum, maksudnya *mungkin* "Faqih".
  • "Balon". Penyebutannya mirip kalau ia bilang "Halo". Bedanya -setelah diperhatikan-, kalau "balon", saat penyebutan huruf "L" lidahnya sampai menutupi bibir.
  • "Aya" saat melihat ayam. Ya, kosakata yg huruf akhirnya konsonan agak susah disebut sama 'Abdullah Faqiih. Tapi, "Cing" saat melihat kucing kok bisa ya?
  • "Puppa" alias tumpah, saat air tertumpah di baju/lantai.
  • "Atu" untuk menyebut "sepatu" dan "jatuh".
  • "Laaah", saat selesai minum. Maksudnya "Alhamdulillah". Tapi kadang, kalau saat minum airnya tumpah, yg pertama diucapkan adalah "puppa" sambil melihat dan memegang baju atau air yang tertumpah di lantai. Sayangnya, ia belum bisa bilang "Bismillah" saat ingin minum.
  • "Duduk" saat disuruh duduk atau saat ia ingin minum. Kalau minta sesuatu yang bisa dimakan, biasanya dia duduk duluan dengan maksud diberi. Kadang, qt yang tidak berniat memberi (karena memang belum pantas untuk dimakan sama 'Abdullah Faqih), jadi merasa iba dan 'terpaksa' memberinya.
  • "Ana" maksudnya "panas", kalau liat makanan yang baru dihidangkan.
  • "Ada" dan "ndada", ketika di tempat tidur minta minum.
  • "Cing" (kencing) kalau sudah kencing.
  • "Enak" dengan mengangkat 1 jari telunjuknya (ibu jarinya masih agak sulit buat 'Abdullah Faqiih).
Pintar meniru. Paling lucu kalau pagi-pagi saat aba-nya mau ke kantor, yang ditunggu adalah adegan "pakai minyak rambut" kemudian mengusap-usap kepalanya di depan cermin sambil tertawa.
Alhamdulillah, sudah bisa salaman sama orang saat kami mengatakan "Salim". Kalau ketemu orang baru, sudah ndak takut lagi.
Alhamdulillah, sudah bisa sholat. Takbiratul Ihram, bersedekap, kadang-kadang dilanjut ruku' kemudian sujud tentu dengan gayanya sendiri. Paling sering cuma bersedekap (tangan dilipat di atas dada) kalau kita bilang "Sholat". Saat bersedekap, kadang sambil jalan, kadang juga sementara baring langsung bersedekap trus kayak khusyu' seakan-akan membaca sesuatu, tapiiii... lirikan matanya pas bersedekap itu, maasya Allah, lucu. Mungkin dia cuma mau memastikan, "saya diperhatikan ndak yaa?!"

Kalau disuruh atau dengar adzan, tangannya ditaruh di telinga trus berteriak seakan-akan adzan.

Kalau liat alqur'an trus dibuka, pasti bersuara kayak ngaji tapi ndak jelas bilang apa.

Suka bercermin. Suka ketawa sendiri depan cermin, mengajak bicara bayangannya bahkan kadang dicium "mmuaah".

Giginya sekarang sudah 12 (4 geraham -atas bawah kiri kanan-, 4 depan atas dan 4 depan bawah). Awalnya, saya khawatir, umur 1 tahun giginya masih 6. Alhamdulillah saat usianya 13 bulan, 2 calon gigi bawah muncul. 4 geraham muncul bersamaan di usianya yang ke 14 bulan. Karena giginya sudah agak banyak, kalau dulunya giginya dibersihkan pake' kasa yg dibasahi air hangat, sekarang sudah pake' sikat gigi. Kadang pake' odol, kadang tidak. Maunya sikat gigi sendiri. Jadi, kadang sambil jalan dia bersikat gigi, kadang juga sambil baring, tapi... cuma gigi bagian depannya saja. Itupun seadanya, seperti main-main saja. Setelah bosan, barulah saya yang membersihkannya baik2.

Sejak rutin mengkonsumsi sari kurma dan madu syamil, alhamdulillah makannya bagus. Makannya apa saja. Apa yang kami makan, itu juga yg dia makan. Alhamdulillah, 2 atau 3 bulan terakhir ini, suka makan [tidak mau berhenti], sampai-sampai BABnya paling sedikit 3kali dalam sehari. Kalau sekarang, Alhamdulillah sudah normal. Makannya 2x sehari saja [pagi dan sore], tapi tetap ngemil [biskuit, kue, dkk]. Semoga saja sampai besar makannya tetap bagus, aamiin.

Walau suka makan, badannya begitu-begitu saja. Masih kecil dan imut untuk anak seusianya. Tapi alhamdulillah dari segi berat badan ada perubahan. Terakhir timbang bulan Januari lalu saat ia berusia 13 bulan, beratnya 8kg. Alhamdulillah, walau ndak berat-berat amat, tapi mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya.

Paling suka bermain bola. Apa saja dijadikan bola. Langsat, rambutan, mangga, labu, toples, gelas, dll pernah jadi "bola"nya. Durian juga "nyaris", alhamdulillah cuma "nyaris".
Juga, lagi suka memasukkan sesuatu ke dalam botol, trus dikeluarkan, dimasukkan lagi, begitu seterusnya sampai bosan.

Suka bongkar buku yang ada di rak. Bongkar pakaian juga, baik yang belum dilipat apalagi yang sudah terlipat.

Sudah pintar sayang umm-nya. Kalau dibilang "sayang ummi", saya dicium ^_^ *senangnya*. Kalau tidak disuruh, biasanya diawali dengan pukulan dulu, trus disayang.


Sekian dulu tulisan tentang perkembangan 'Abdullah Faqih di bulan ini.
Semoga Allah senantiasa menjaganya dari hal-hal yang buruk, memberinya kesehatan, dimudahkan menerima syari'at-syari'at yang diajarkan padanya serta semangatnya semakin bertambah dalam beramal shalih hingga ia kelak tumbuh menjadi anak yang sholeh, berguna buat orangtua, agama dan ummat ini. Aamiin.

'Abdullah Faqih 10-11 Bulan

Bismillah...

24 November 2011, ’Abdullah Faqih telah berusia 11 bulan. Maasya Allah, tak terasa. Sebulan lagi ia genap 1 tahun.

Idul Adha pertama kalinya buat ‘Abdullah Faqih, karena tahun lalu lahirnya setelah bulan Dzulhijjah. Jika tahun lalu ‘Abdullah Faqih (ketika masih dalam kandungan) berlebaran di Makassar, tahun ini sudah bisa melihat langsung umat muslim berlebaran di Sinjai.  

Apa saja yang 'Abdullah Faqih bisa lakukan di usianya sekarang ini?
Jika di bulan lalu ia mampu berdiri dengan sandaran di belakangnya, bulan ini -alhamdulillah- ia sudah mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan dan agak lama.

Dua giginya tumbuh lagi, sekarang jumlahnya 6; 2 dibawah, 4 di atas. Semakin imut apalagi ia suka memperlihatkan giginya yg imut-imut dengan mata disipit-sipitkan.
Kalau giginya mau tumbuh, makannya agak malas-malas.

Tak pernah ditimbang selama bulan ini karena tak ada moment untuk menimbang (ex. imunisasi).  

Kosa kata bulan ini adalah "cichaaaaa..." sambil mencari-cari sesuatu di langit-langit rumah. Ya, binatang pertama yang paling pertama bisa disebutnya adalah cicak. Padahal yang biasa diperlihatkan padanya adalah ayam. Tapi, ternyata cicak telah memberi kesan pada 'Abdullah Faqih.

Dan...
Pas di usianya yang ke 11 bulan, di moment aqiqahan sepupu barunya -dekat rumah-,  ia memberi kejutan pada kami. Alhamdulillah sudah bisa berjalan jauh, lebih 5 langkah, walau agak oleng-oleng kayak mau jatuh + jalannya agak miring-miring.

Demikianlah perkembangan 'Abdullah Faqih bulan 10 ke 11. Semoga senantiasa sehat hingga kelak menjadi anak yang berbakti pada orang tua, menjadi anak yang sholeh, hafidz (penghafal Qur'an) dan faqih seperti namanya. Aamiin...

'Abdullah Faqih 9-10 Bulan

Bismillah...
24 Oktober 2011 yang lalu, ’Abdullah Faqih tepat berusia 10 bulan.

Alhamdulillah sudah bisa berdiri -jika sandar di tembok/meja-.

Sudah pintar meniru bunyi/suara. Pernah meniru suara blender. Awalnya mendengar saja, setelah blendernya di-off-kan, dia yang ber"suara" blender, ckckck.
Kalau dengar suara "aneh", pasti di dengar. Sepertinya ia men"save" suara itu.
Kalau ada orang yang berbicara, diliat-liati sampai salting itu orang.

Sudah bisa bilang "jatuh" (dengan gaya bahasa tersendirinya) saat mainannya jatuh dari pegangannya. Juga bisa bilang "nene" (nenek mungkin maksudnya). Bilang "ummi" blum bisa :( "Abi" juga blum bisa :)

Berat badannya di bulan ini -alhamdulillah- naik kembali menjadi 7,5 kg. Ditimbang saat imunisasi wajib terakhir "campak" di puskesmas Sinjai. Alhamdulillah 'Abdullah Faqih tak sakit setelah diimunisasi.

MP-ASI ’Abdullah Faqih di bulan ini sebagian besar sama seperti bulan sebelumnya. Tempe, untuk pertama kalinya diberikan di campuran buburnya.

Gigi 'Abdullah Faqih tumbuh lagi, sekarang sudah 4. 2 di atas dan 2 di bawah. Semakin lucu, maasya Allah. Suka menggigit juga. Paling sering menggigit hidung dan jari kaki. Sakit? Tentu.... karena caranya menggigit tidak pake' perasaan :D Kalau qt berteriak, dia tertawa.

Demikianlah perkembangan 'Abdullah Faqih bulan 9 ke 10. Semoga 'Abdullah Faqih sehat selalu dan menjadi anak yang berbakti pada orang tua, anak sholeh, hafidz (penghafal Qur'an) dan faqih seperti namanya. Aamiin...

'Abdullah Faqih 8-9 Bulan

Bismillah...

24 September 2011 kemarin, ’Abdullah Faqih tepat berusia 9 bulan -menurut tanggal Masehi-.

Di bulan 8-9, untuk pertama kalinya 'Abdullah Faqih berlebaran 'Idul Fitri. Berbusana ala "Syaikh" (oleh-oleh tante&kakeknya dari Makkah), sholat kali ini ia di masjid saja karena hari itu hujan deras. Selama di masjid -Alhamdulillah- ia tak rewel, bermain s
aja bersama sepupunya dan di penghujung khutbah, ia tertidur *ckckck, resiko terlalu cepat dibangunkan*.

Setelah sholat, 'Abdullah Faqih juga turut bersilaturrahmi keliling rumah keluarga seharian. Alhamdulillah ia menikmati saja dibawa kemana-mana.
Besoknya, ia rekreasi di Taman Hutan Rakyat (TAHURA) Sinjai Borong. Ini rekreasi pertamanya. Tapi sayang, disana ia cuma main sebentar lalu tertidur pulas dan nyenyak hingga tiba di rumah. Tidur terlama buatnya saat itu (dari sebelum ashar sampai maghrib) padahal kami -keluarga besar Abu 'Abdillah Faqih- yang turut bersamanya sangat ribut. Bagaimana tidak tidur, suhu disana sangat sangat dingin -seperti berada di dalam kulkas dengan suhu dingin tertinggi-.

Dua hari setelah rekreasi, 'Abdullah Faqih bersin-bersin dan ingusan, 2 malam demam dan sempat juga suaranya hilang *kasian*. Pun rewel juga selama hari-hari itu. Subhanallah, inilah masa-masa terberat yang pernah kualami selama mengasuh 'Abdullah Faqih. Alhamdulillah semua bisa kulewati.

Walau ia flu berat, sempat-sempatnya 'AbFa rekreasi kembali di Tanjung Bayang bersama keluarga besar saya -Ummu 'Abdillah Faqih-. Rekreasi kali ini kurang berkesan, karena tak bersama "Abi"nya dan 'AbFa hanya duduk di pinggir pantai memandangi indahnya ciptaan Allah. Ingin sekali mengajaknya berenang bersama, qaddarullah, ia masih sakit.

Di Makassar, Alhamdulillah kami diberi kesempatan untuk menghadiri Daurah dan Tabligh Akbar yang turut dihadiri oleh syaikh. Suatu kesempatan yang langka bisa mendapatkan ilmu dari mereka -guru Syaikh Salman Al-Audah sekaligus murid Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz- walau 'Abdullah Faqih tak sempat bertatap muka dengannya *sayang sekali, bagaimana mau ketemu kalau 'AbFa cuma di tempat khusus akhawat*.

'Abdullah Faqih, di bulan ini, selalu mencari tembok, lemari, meja atau apa saja yang bisa dipakai tumpuan untuk berdiri. Saat bisa berdiri, dengan hanya satu tangan memegang tumpuan, ia menoleh ke kanan atau kiri sambil tersenyum atau tertawa seakan ingin mengatakan "Saya bisa berdiri". Subhanallah.

Saat ini, kami selalu berhati-hati menaruh barang-barang, karena sekarang Abdullah Faqih bisa menjangkau segala sesuatu yang berada di tempat-tempat dengan ketinggian di bawah lutut orang dewasa. Tak kenal bahaya, tak kenal kotoran. Kalau barang atau apa saja sudah berada di tangan, semua dicicipi.

Berat badannya turun 4 ons menjadi 7,2 kg dan badannya terlihat agak kurus *kasian*.

MP-ASI ’Abdullah Faqih di bulan ini tak ada yang istimewa, kecuali sayur. Ia sudah pernah diperkenalkan dengan sayuran bernama labu yang dicampur dengan tepung *as*l pisang. Alhamdulillah, saya tak lagi memberinya sufor. Semoga kedepannya 'Abdullah Faqih bisa istiqomah tidak minum sufor.

Dalam proses makannya, ia tak bisa jika tak diberi mainan. Harus di"hipnotis" dulu dengan pemberian mainan baru makanan bisa masuk ke mulutnya. Mainannya pun tak boleh diberi semua. Harus diberi satu-satu supaya jika bosan dengan yang satu, diganti dengan yang lain. Begitu seterusnya hingga makanan habis. Kalau bukan mainan, ia di bawa ke tempat atau ruangan yang berbeda yang menarik perhatiannya.

Sekarang, 'Abdullah Faqih agak sulit jika dipangku atau digendong lama. Tak seperti dulu. Selalu saja ingin ke lantai, merangkak berkeliling. Kalau keinginannya tak terpenuhi, menangis dan terlihat rewel.

Jika saya bersamanya, lalu saya hilang sekejap dari pandangan matanya, langsung nangis. Berbeda dengan orang-orang terdekat lainnya seperti aba, nenek atau kakeknya, walau ditinggalkan (tapi saya masih tetap bersamanya), ia tak menangis dan tetap ceria bersama saya *ya iyalah*.

Sudah bisa bertepuk tangan, tapi tidak bunyi tepukannya. Sudah tau juga kalau seperti itu namanya tepuk tangan, jadi kalau qt bilang "Tepuk Tangan", bertepuk tanganlah ia sambil tertawa. Subhanallah, lucu...

Ada yang terlupa, Alhamdulillah, 'Abdullah Faqih sudah tumbuh 2 gigi di bawah. Maasya Allah, tambah imut dengan 2 gigi perdananya..

Demikianlah perkembangan 'Abdullah Faqih bulan 8 ke 9. Semoga bulan depan, berat badannya bertambah, tetap sehat hingga kelak menjadi anak yang berbakti pada orang tua, menjadi anak yang sholeh, hafidz (penghafal Qur'an) dan faqih seperti namanya. Aamiin...

'Abdullah Faqih 7-8 Bulan



Bismillah...

24 Agustus 2011 yang lalu, ’Abdullah Faqih tepat berusia 8 bulan.

Bulan Agustus tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, artinya ini adalah Ramadhan pertama 'Abdullah Faqih semenjak menghirup udara bebas *di dunia* ini dan ia merasakannya di usia 7-8 bulan.

Ia pun turut merasakan suasana Ramadhan. Jam tidurnya berubah. Bangun sahur *jam 4, kemudian tidur lagi. Di pagi hari, ia menjadi alarm buat orang-orang rumah yang tidur pagi. Teriakan dan gangguannya maasya Allah. Membuat yang diganggu merasa terganggu. Gangguannya?? Rambut ditarik-tarik, berteriak di telinga -sampai telinga basah, hehe-, dan muka pun di pukul-pukul -ala 'Abdullah Faqih-. Dan jadilah Ramadhan ini istirahat/jam tidur saya tak seperti tahun-tahun lalu. Tahun ini BERUBAH drastis dengan kehadirannya. Walau begitu, ALHAMDULILLAH, Ramadhan kali ini -ALHAMDULILLAH- lebih terasa nikmatnya.
Saat berbuka, 'Abdullah Faqih pun sering ikut serta. Terkadang minum air putih *seperti sedang berpuasa juga* dan terkadang pula mencicipi buah (jika menu berbuka kami berbahan buah).

Tak ada tarwih buat 'Abdullah Faqih di Ramadhan kali ini. Ingin rasanya membawanya ke masjid agar kami pun bisa turut merasakan shalat tarwih berjama'ah, tapi apa daya jika abanya melarang; karena 'AbFa masih terlalu kecil, gak ada yang jaga kalau di masjid, dan kekhawatiran-kekhawatiran lain dari seorang -Abu 'Abdullah Faqih-, kami pun hanya mengikut. Malam Ramadhan hanya di rumah (tak pernah liat masjid) *sedih*.

Jika berada di rumah, setelah sholat Maghrib, saya bawa 'Abdullah Faqih ke tempat tidur dengan niat menidurkannya. Karena sore fulltime, ia main terus, jadi saya pikir ia lelah. Tapi ternyata tidak, sodara-sodari. Tidurnya bukan antara Maghrib-Isya, tapi setelah sholat Isya bahkan lebih sering saat para jama'ah di masjid terdengar hampir selesai sholat tarwih. Dua sampai tiga jam, butuh kesabaran ekstra menungguinya hingga matanya terpejam. Jika tidak, terkadang saya yang ditidurkan sama 'Abdullah Faqih.

Lincah tengkurap. Tak hanya 1-2 langkah tangan, bahkan lebih. Di bulan ini, ia sudah berkeliling di dalam rumah -terutama dapur dan ruang keluarga-. Paling suka menuju ke tempat cuci piring.

Saya tak lagi sering-sering menaruhnya di kereta (baby walker). Bukan tanpa sebab. Pernah, di dapur, saat saya sejenak membuat makanan untuknya, saya mendengar suara air tumpah. Astaghfirullah... tangan 'Abdullah Faqih tercelup minyak kelapa sampai siku di wajan penggorengan yang ada di atas kompor. Alhamdulillah, kali ini 'Abdullah Faqih masih diselamatkan oleh Allah. Untung saja, minyaknya tak panas. Hfft, Alhamdulillah, tapi membuat saya trauma. Rasanya, sedetik pun tak ingin lagi mata ini berpaling dari gerak-gerik 'AbFa *bisakah??.

Bulan ini imunisasi DPT terakhir (DPT 3) buat 'Abdullah Faqih. Di antar sama kk ipar (tantenya 'AbFa) ke puskesmas *the first time, karena abu 'AbFa lagi keluar daerah*. Sesaat setelah mendapat suntikan, saya meng"ubek2" bekas suntikannya kemudian memandikannya. Setelah mandi, saya ubek2 lagi bekas suntikannya sampai ia tertidur. Saat bangun dari tidurnya, saya lihat agak bengkak. Saya kompres dengan air hangat. Alhamdulillah, imunisasi kali ini tak separah imunisasi sebelumnya. Kali ini demam, tapi malam saja, itupun tak seberapa -rewel dan repotnya-.

Alhamdulillah, berat badannya naik 1 ons saja menjadi 7,6 kg.

MP-ASI ’Abdullah Faqih di bulan 7-8 ini mulai bervariasi. Apel, alpukat, wortel bahkan susu formula (dengan sangat berat hati dan merasa terpaksa sekali karena saya memang dipaksa hingga terpaksa *sangat sedih*). Tepung beras merah dan biskuit M***a serta bubur *u* juga turut mewarnai MP-ASI 'Abdullah Faqih. Jika dulu campurannya ASI, di bulan ini susu formula. Jangan tanyakan kenapa pada saya, karena saya tak berdaya mendengar ocehan orang-orang sekitar saya tentang 'Abdullah Faqih. Saya merasa berdosa memberikan susu selain ASI pada 'Abdullah Faqih di usianya yang belum setahun. Memberikan ASI hingga 2 tahun kepada anak seperti perintah Allah dalam Qur'an, inilah yang menjadi acuan&prinsip saya. Dan saya berniat -insyaa Allah- bulan depan -jika sufornya sudah habis se-dos-, saya tak akan lagi meminumkannya *semangattt!!*.

Alhamdulillah, ‘Abdullah Faqih masih dan semoga saja selalu ingin makan. Walau agak sulit menyuapkan makanan hingga sukses tertelan, karena gerakannya kesana kemari. Insiden tumpah dan mengotori lantai serta pakaiannya dan pakaian saya itu biasa terjadi dalam proses makannya. Butuh setengah sampai satu jam memindahkan makanan dari mangkuk ke mulutnya. Tergantung mood, mainan atau orang-orang yang ada disekitarnya. Kalau ada anak-anak; om&tante kecil, sepupunya atau tamu, insya Allah sukses dan tak butuh waktu lama.

Jam tidurnya semakin berkurang saja. Main teruus sampai-sampai penjaganya capek hingga tak hanya 1 yang menjaganya tapi berganti-ganti.

Secara umum, 'Abdullah Faqih semakin lucu saja -maasya Allah-. Bahagia rasanya mengamati perkembangan demi perkembangannya. Tingkahnya, senyumnya, tawanya bahkan manja&rewelnya selalu membuat rindu jika sedetik saja tak bersamanya. Ada-ada saja gerakannya yang membuat kami selalu tersenyum.

Demikianlah perkembangan 'Abdullah Faqih bulan 7 ke 8. Semoga tetap sehat hingga kelak menjadi anak yang berbakti pada orang tua, anak yang sholeh, hafidz (penghafal Qur'an) dan faqih seperti namanya. Aamiin...

Penipuan

Bismillah...
Beberapa pekan yang lalu, tepatnya 10 September 2011, suami saya dapat SMS yang isinya:

"Tolong Uangnya di Transfer saja ke Bank Mandiri An. Bayu Pratama No. Rek. 1160 00599 7706, sms saja bila sdh di Transfer,terima kasih" (10 Sep. 2011 04:59 PM, dari: +628981562541).

Tak ada angin, tak ada hujan. Suami heran dan menanyakannya pada saya. Beliau mengira saya sudah belanja online hingga ada sms buat saya yang nyasar di HPnya. Tapi saya katakan tidak pernah berbelanja online (saat itu). Biasanya, kalau ada sms nyasar seperti itu, beliau membalas minimal memberitahu kalau si pengirim SMS salah kirim. Beliau tak membalas sms nyasar kali ini karena kesibukan + pulsanya minim.

Dan baru saja hari ini -24 September 2011-, 10 hari dari sampainya sms nyasar tersebut, saya mengetahui bahwa sms tersebut ternyata merugikan si penerima jika membalasnya. Ini isi dari status yang saya baca di facebook :

"Sekilas info dari teman
Waspada... Jika anda menerima sms spt ini atau mirip spt ini : “Tolong uangnya
 ... ...
Di transfer sekarang Aja
ke bank BNI: 022-741-3681.
A/n FRISKA ANANDA, sms
Saja kalau sudah di Transfer, trimksi...“
Seakan2 sms nyasar biasa,

JANGAN BALAS SMS BALIK...!!!!
Jika membalas sms tersebut (dengan memaki atau berkomentar), anda dikenakan premium charge! Rp 2000/.
Itu adalah Software baru utk menyedot Pulsa kita tanpa kita hrs sms REG yg dikonfirmasi balik.
Sekali nomer HP kita sdh dilock maka selanjutnya pulsa kita akan disedot trs dgn sms lagi tanpa perlu kita membalas sms nya.
Dan fatalnya kita tidak bisa melakukan UNREG spt SMS Premium yg resmi. Hati hati dengan kejahatan ini,susah dilacak."

Maasya Allah, ternyata hampir saja nomor HP suami di lock. Alhamdulillah, Allah masih menolongnya. Sekarang kayaknya zaman penipuan yaa... Ada-ada saja jenisnya. Tak kenal waktu, tak kenal orang.

Ramadhan baru-baru ini, suami -lagilagi- hampir kena tipu. Bermula dari penemuan amplop bersampul "Dokumen Penting" di depan rumah. Isinya: surat keterangan tanah, SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan cek senilai 4 miliar lebih *lebihnya lupa. Karena di SIUP ada no. HP pemilik, iseng-iseng suami saya mengirim sms bahwa ia telah menemukan dokumen penting miliknya.


Ada balasan dari si pemilik dokumen bahwa suami saya beruntung karena telah menemukan dokumen yang selama ini dicari-cari. Katanya, si pemilik sudah mengumumkan di koran Jakarta bahwa barangsiapa yang menemukan dokumen tersebut, akan diberi uang senilai 125 juta rupiah. Sms balasannya meyakinkan sekali sampai ia berpura-pura meminta nomor reg. yang tercantum di sampul amplop jika suami saya memang benar. Suami sebenarnya sudah tak percaya, tapi tetap membalas sms tersebut *mentang-mentang pake' sms gratisan. Suami bilang bahwa ia tidak butuh uangnya, kalau memang dokumen itu penting, silakan si pemilik mengambil sendiri di rumah. Eh, si pemilik langsung menelpon.
Terjadilah perbincangan yang cukup lama.
Mulailah si pemilik menanyakan dimana keberadaan kami. Kemudian ia mengatakan bahwa ia memang sempat meninjau lokasi di daerah sekitar Sinjai dan Bone dan kemungkinan dokumen itu memang terjatuh di daerah ini. Tapi yang aneh, kalau sudah tau tercecernya di sekitar sini, kenapa diumumkan di Koran Jakarta?
Dalam pembicaraan tersebut juga, si pemilik sempat menyuruh suami saya ke Jakarta untuk membawa dokumen tersebut dan ia akan diberi bekal 20 juta (wow, siapa yang tidak mau). "Mengapa Bapak tidak menyuruh bawahannya saja untuk mengambil dokumen ini? kan perusahaan Bapak besar, perusahaan ekspor impor, pasti punya banyak bawahan dan perwakilan-perwakilan di setiap daerah" kata suami saya.
Pemilik dokumen membalas dengan berbagai alasan. Takut urusannya ribet di bandara -lah, dll. Si pemilik minta  no. rekening suami saja biar mudah katanya. Pemilik dokumen mentransfer 20 juta kemudian suami saya membawa dokumen itu ke Jakarta.
Pembicaraan terhenti dengan meminta waktu kepada suami saya dan berjanji menelpon balik lagi 5 menit kemudian.

5 menit kemudian, ia menelpon. Tanya-tanya ke suami tentang kerja, usahanya, dan masih banyak yang lain yang tak jelas. Ia juga meminta nomor rekening yang aktif.  Saat itu, suami saya mengatakan padanya bahwa ia punya beberapa rekening, dan anehnya, si penipu itu bertanya “Rekening yang mana yang banyak saldonya? Yang sering dipakai mentransfer?” dan pertanyaan aneh yang lain. Suami saya menjawab tapi juga dengan nada mempertanyakan mengapa seperti ini dan tidak seperti itu. Karena suami saya berpikir tidak masalah jika memberikan hanya nomor rekening, maka kesepakatan pun terjadi.

Pembicaraan terhenti dengan janji si pemilik menelpon lagi setelah nomor rekening di kirim lewat sms si penipu pemilik dokumen.

Terkirimlah nomor rekeningku yang tak bersaldo tapi masih aktif. Sambil menunggu, dalam 5 menit itu, kami berbincang. Sebenarnya, kami sudah tau kalau ini penipuan. Tapi kami masih mengira-ngira, apa dan bagaimana modus penipuan ini. Sebelumnya saya juga pernah dapat kasus penipuan lewat telpon, tapi saya-nya yang diminta si penipu untuk mentransfer uang. Ini sebaliknya. Hingga tersusunlah rencana-rencana yang konyol.
Saya bilang ke suami, “Kak, ikutka’ nah ke Jakarta”.
Beliau tertawa. Saya juga tertawa dan menyadarkan diri bahwa uangnya belum ada di tangan.

Sekitar 10 menit kemudian, si pemilik dokumen menelpon lagi. Dan terungkaplah kedok dari si penipu. Ternyata, ujung-ujungnya disuruh ke ATM dan dipandu disana. Alhamdulillah, suami dengan tegas mempertanyakan “Mengapa harus ke ATM? Tanpa ke ATM juga uang bisa diterima jika Bapak mentransfer”.
Mau tau alasan penipu???
Katanya, “Kami pakai kurs asing pak, mata uang Singapura. Agak sulit jika di-rupiah-kan. Apalagi mau transfer banyak. Mesti, begini begitu”.
Alassssannnn, bilang saja kalau mau ngambil uang di rekening kami.
Suami bilang ke penipu, “Wah, tidak bisa pak. Ini sudah penipuan namanya”. Dan si penipu diam tak berkutik lalu mematikan telponnya.
Tamat sudah impiannya menipu kami.    

Di zaman ini, berbagai cara dilakukan orang untuk mencari salah satu rizqi dari Allah berupa uang. Namun sayang, di antara orang-orang itu masih ada saja yang memilih jalan pintas hingga berbuah dosa. Menipu adalah salah satu cara. Dan sungguh berdosalah jika sekiranya si penipu berhasil mengambil sesuatu dari cara menipu. Jika uangnya digunakan untuk membeli sesuatu (makanan, pakaian, dll), maka ia berarti telah memakai dan mengalirkan sesuatu yang haram dalam dirinya, naudzubillah.

Mengapa harus dengan cara menipu kah kita mencari rizqi? Begitu banyak cara lain yang lebih halal yang bisa kita tempuh.

Kejernihan hati banyak tergantung kepada kesucian rezeki. Jika makanan dan minuman yang mengalir dalam tubuh diperolehi dari sumber yang baik, maka bahan tersebut akan menyumbang keperibadian mulia dalam diri seseorang. Sebaliknya jika darah yang mengalir dalam tubuh diperolehi dari sumber rezeki yang haram, maka segala tingkah laku, budi pekerti dan akhlak seseorang akan diwarnai oleh jenis makana.n haram tersebut.

24 September 2011

'Abdullah Faqih 6-7 Bulan

Bismillah... 24 Juli 2011, ’Abdullah Faqih tepat berusia 7 bulan. Alhamdulillah... Alhamdulillah, sudah bisa duduk. Jika ingin mengambil sesuatu yang agak jauh di depannya, ia langsung ke posisi tengkurap dan segera meraih sesuatu itu dengan merangkak. Ya, Alhamdulillah ia sudah bisa merangkak walau hanya 1-2 langkah tangan. Di usia 6 ke 7 bulan, ia mulai cerewet –sedikit- dari bulan sebelumnya. ”Tatatatata, babababa, kekekekeke, papapa” dll. kadang terucap dari bibir mungilnya. Sering juga berteriak tidak jelas seakan memanggil/carper atau marah atau lagi ingin berteriak saja (kalau menelp, istilahnya “miscall”ji). Bantal yang terkadang dijadikan penghalang/penyangga di sisi kanan kiri atas bawahnya sudah tak berfungsi lagi. Bantal pun telah dijadikan penyangga untuknya agar bisa merangkak lalu berdiri. Pernah terjatuh dari tempat tidur tengah malam dan Alhamdulillah tidak sampaiji (terbentur) di lantai tapi tersangkut di tas dekat tempat tidur yang berisi tumpukan pakaiannya (saat itu kami baru tiba dari safar). Waktu terjatuh, ia menangis hingga kami kaget dan terbangun. Tapi, setelah melihat posisinya, kami tersenyum. Alhamdulillah, Allah masih menyelamatkannya melalui perantara tas. Bulan ini tak ada imunisasi buat Abdullah Faqih karena jadwal yang seharusnya ke puskesmas dipakai safar ke Makassar. Di Makassar, untuk pertama kalinya kopdar/berjumpa dengan kedua omnya yang studi di luar Makassar –Ulhaq&Mujtahid-. Dapat oleh-oleh "laptop" dan jubah –Alhamdulillah-. Jazakallah Khair. Pernah sakit demam karena flu berat. Walau begitu, Alhamdulillah, berat badannya tetap naik menjadi 7,5 kg. Sudah naik kereta beroda delapan^^ Awalnya, sempat nangis dan takut saat naik kereta tersebut. Alhamdulillah, sekarang sudah lincah di atas keretanya, sudah bisa jalan hingga ke tujuan yang ingin dicapainya. Masih tetap sama dengan bulan yang lalu, saat ingin digendong, melihat-lihat dulu wajah yang akan menggendongnya. Tapi tidak separah bulan yang lalu. Setelah saya mengamati, ternyata, ’Abdullah Faqih amat sangat ramah jika yang memanggilnya adalah perempuan/akhawat apalagi berjilbab. MP-ASI ’Abdullah Faqih di pekan pertama adalah pisang+ASI. Makanan pertamanya habis tapi tak lama setelahnya ia muntah. Olehnya, pada pekan-pekan pertama, saya belum terlalu rutin bahkan tidak memberinya makan karena nampaknya ia belum terlalu siap/ingin makan. Kami juga memberinya madu. Setelah melihat kotoran (feses)nya cukup berbau (lain-lain, seperti bau obat) dampak dari pemberian madu, maka kami hanya memberinya beberapa hari dan menundanya hingga ’Abdullah Faqih berusia setahun. Dan ternyata, memang demikian anjuran dari dokter anak ”Sebaiknya madu diberikan pada anak di usia 1 tahun ke atas”. Pekan kedua, saya agak rutin memberinya makan (pisang+ASI serta air putih), dan ia lahap memakannya. Pekan ketiga, pemberian pisang saya hentikan karena kotoran (feses)nya agak keras –walau ia BAB tanpa mengejan berlebihan-. Saya mencoba memberikan tepung beras merah (kadang dicampur ASI) dan biskuit M***a (yang dilarutkan dengan ASI atau air putih). Hingga saat ini. Alhamdulillah, ‘Abdullah Faqih bisa dikatakan anak yang tidak sulit makan tapi juga tidak mudah menyuapkan sesuatu ke mulutnya. Berbagai tingkah darinya yang menghalangi makanan masuk ke mulutnya dengan lancar. Ia lebih suka memegang sendiri makanannya. Jika makanan atau mainannya diambil, menangis. Demikianlah perkembangan 'Abdullah Faqih bulan 6 ke 7. Semoga tetap sehat hingga kelak menjadi anak yang berbakti pada orang tua, anak yang sholeh dan hafidz. Aamiin...

Tentang Kematian

Bismillah, Hari ini dapat kabar duka *lagi*. Kabar kematian. Kematian yang -bagi sebagian orang- mungkin mengatakan "mendadak" atau "tiba-tiba". Kematian yang dialami oleh seseorang yang sebelumnya tampak biasa-biasa saja (tidak sakit) atau beberapa menit yang lalu hadir di tengah-tengah kita, lalu tak lama kemudian, kita mendapat berita bahwa ia telah tiada. Padahal, begitulah kematian. Tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sungguh, kematian itu tak mengenal waktu, saudara. Kematian pun tak mengenal usia, pun tak mengenal tempat dan kondisi. Kita sedang makan ataukah sedang bermain ataukah sedang kumpul bersama teman ataukah berada di bioskop ataukah sedang sholat?? Itu bukan sebab malaikat maut menunda tugasnya. Jika saat itu adalah akhir dari kehidupan kita, tak ada kata penolakan apalagi penundaan. Kematian memang nasehat yang terbaik bagi jiwa-jiwa yang lemah. Lemah dalam ketaatan pada Allah. Terkadang, kematian adalah teguran paling ampuh untuk menyadarkan kita yang masih hidup bahwasanya lambat atau cepat pasti kita akan merasakannya. Maka mari kita bersiap dari sekarang. Mari mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk akhirat karena kita tidak tahu akhir dari kehidupan kita. Hendaknya, kita harus berpikir 1000 kali (atau lebih) jika ingin bermaksiat, siapa tau saat kita bermaksiat itulah akhir dari kehidupan kita, naudzubillah min dzalik. Dan berbahagialah orang-orang yg hidupnya berada dalam ketaatan dan mati pun dalam ketaatan pada Allah. Semoga kita semua termasuk di dalamnya, aamiin.... 2 Juli 2011

'Abdullah Faqih 5-6 Bulan

Bismillah… Hari ini 24 Juni 2011, 'Abdullah Faqih tepat berusia 6 bulan. Tak terasa, setengah tahun lamanya ia berada di sisi kami. Alhamdulillah, perkembangan demi perkembangan terjadi. Membuat kami selalu merasa terhibur dengan tingkahnya yang sangat lucu. Subhanallah walhamdulillah. Di bulan ini, ia mulai dilatih untuk buang air kecil di tempat semestinya. Bangun tidur [shubuh] langsung ke WC. Menunggu sampai hajatnya terselesaikan cukup membuatku terhibur kala itu. Kadang, ia bergumam. Entah, apa yang ia ingin sampaikan padaku. Tatkala ia buang air, bahagia rasanya. Itu tandanya ia sudah mengenal tempat itu, tempat untuk membuang hajat. Bunyi yang keluar dari mulut mungilnya sudah bervariasi. Selain tangisan, kadang terdengar bunyi “awwooooo…… abba…… bababa…..”. Ia pun sudah bisa bergumam sendiri (kayak kucing klo lagi bergumam juga). Subhanallah, saya begitu bahagia mendengarnya, walau tak tahu apa maknanya. Tingkahnya pun kian bertambah. Tidurnya sekarang tak seperti dulu lagi, selalu ingin tengkurap. Posisi itu saja yang membuatnya nyenyak dalam tidur. Tapi, ini tak boleh diteruskan sampai besar, karena posisi seperti ini adalah posisi tidurnya syaithan. Selain tengkurap, ia pun kelihatannya sudah ingin merangkak. Tapi belum bisa, karena kepalanya belum bisa diangkat bersamaan dengan tubuhnya. Ia terlihat seperti orang sujud, lututnya ingin maju tapi kepalanya tetap di tempat bahkan seakan jadi tumpuan. Dan ia pasti menangis jika berada di posisi seperti ini. Jika dipangku, ia tak lagi ingin duduk, tapi berdiri. Padahal, duduk saja ia belum begitu bisa. Saat duduk, ia harus diberi bantal sekelilingnya agar tak oleng kiri kanan. Setelah kembali menimbang dan membaca tentang hukumnya, kami memutuskan untuk kembali mengimunisasinya. Bulan ini tgl. 16 Juni 2011, imunisasi DPT 2 di puskesmas Sinjai. Berat badannya 7 kg. Saat proses penyuntikan, ia begitu lucu. Saat selesai disuntik, menangis sekali saja, itupun tak keras, lalu melihat-lihat (mempelototi) suster yang menyuntiknya dengan mulut tertutup hingga kami harus memaksanya membuka mulut agar vaksin bisa masuk. Di rumah, saat siang, ia tiba-tiba rewel. Ternyata paha bekas suntikan bengkak. Badannya pun agak panas. Tapi itu tak berlangsung lama. Setelah kami memberinya obat, ia kembali ceria walau badannya masih agak hangat. Bergerak aktif tapi tak seperti biasa. Kali itu, ia tak bisa tengkurap, karena 1 kakinya masih sakit. Dan jadilah hari itu hari bergerak di tempat buatnya. 'Abdullah Faqih punya 1 kebiasaan di bulan ini, menghentakkan kedua kakinya bersamaan saat posisi baring. Jika sudah seperti ini, ia terlihat begitu senang. Ia seakan bermain dengan suara yang timbul akibat hentakan kakinya itu. Dan kami akan membiarkannya hingga bosan karena bagi kami ia sedang menghibur kami dan dirinya. Syukron 'Abdullah Faqih. Kebiasaan lainnya juga suka mengeluarkan air liurnya (seperti sengaja) kayak orang meludah. Ia sudah mulai mengenal orang lain. Saat ingin digendong, ia melihat-lihat dulu wajahnya. Jika yang mengambilnya perempuan, ia tak marah (menangis), apalagi jika yang mengambilnya perempuan berjilbab. Tapi, jika laki-laki, terkadang ia menangis seakan takut (kecuali abanya). Terkadang, ”nenek bapak”nya (kakek) ingin menggendong, tapi ia menangis. Entah karena apa ia seperti itu. Mudah-mudahan ini tak berlanjut hingga ia besar. Di bulan ini, ia sudah melakukan safar Makassar-Sinjai 2 kali. Dalam perjalanan, seperti biasa, ia kebanyakan tidur. Jika terbangun, lagi-lagi ia tak ingin duduk dalam pangkuanku. Inginnya berdiri, menggerakkan kedua tangan dan kaki seakan ingin lompat-lompat. Jika sudah begini, perjalanan terasa menyenangkan, alhamdulillah. Dan hari ini, tepat 6 bulan usianya, saat yang paling kunanti diantara saat-saat yang lain, qaddarullah, ia demam. Tapi itu tak mengurangi semangat kami untuk melihat perkembangannya. Hari ini, makanan pendamping ASI sudah masuk ke mulutnya. Madu dan pisang. Ada bahagia saat melihat makanan itu tertelan. Walau masih terasa lain buatnya, ia memaksanya. "Kami selalu menanti perkembanganmu. Cepat besar 'Abdullah Faqih. Kami menunggu aksimu. Semoga kelak engkau menjadi anak yang berbakti pada orang tua, sholeh dan menyolehkan orang lain, hafidz, ulama' dan turut andil memperjuangkan agama Allah. Allahu Akbar!!!"

'Abdullah Faqih 4-5 Bulan

Bismillah… 24 Mei 2011. –Alhamdulillah- Hari ini, ‘Abdullah Faqih berusia 5 bulan. Apa saja yang terjadi pada diri 'Abdullah Faqih dari bulan ke 4-5? Yaitu.... Punya kebiasaan membunyikan mulutnya (seperti bunyi kentut), hehehe.... Kalau sudah begini, terkadang mukanya penuh percikan air liurnya. Ataukah, jika kita melihat secara dekat, kita akan terperciki. ckckck... Juga punya kebiasaan mengeluarkan lidah. Kalau begini, lucu skali diliat, apalagi sambil senyum *maasya Allah... qurrotu 'ain banget. Kalau dulu sering tertawa lebar tanpa suara, alhamdulillah, sekarang sudah bisa terkekeh-kekeh, tapi sekali-sekali saja. Kadang tanpa disentuh (digele'gele'), tertawa terkekeh-kekeh sendiri. Subhanallah, lucuta' nak... Sudah bisa tengkurap. Alhamdulillah, akhirnya... sekian lama 'masa' itu dinanti. Sekarang sudah lumayan lincah tengkurapnya. Sampai-sampai, tidur pun terkadang dalam posisi tengkurap. Jika dibalik kembali, terbangun dan tengkurap lagi. Kalau ditidurkan pake' bantal, ia akan mengangkat kepalanya. Ini berbahaya jika dilakukan di lantai, karena akan membuat kepalanya sakit karena terbentur akibat badannya yang oleng saat proses pengangkatan kepalanya sendiri. Berat badannya 6,6 kg -Alhamdulillah, walau naiknya hanya 0,5 ons-. Pernah demam selama 2 hari, tapi cuma malam. Flu berat. Alhamdulillah tidak ke dokter, cuma diobati sendiri di rumah pake' minyak ******. Sebagian besar waktunya [pada bulan ini] di Makassar. Pernah ke Sinjai selama sepekan. Rambutnya tak botak lagi -Alhamdulillah-. Sudah tumbuh sekitar 1 cm-lah. Bulan ini 'Abdullah Faqih wisuda ^_*. Kok bisa? Iyaa, kan sudah ikut seminar proposal (wktu masih di perut -bulan 4 ke 5 juga-) trus ujian sidang juga wktu umur sebulan kurang tiga hari. Wisuda tanpa mengikuti proses perkuliahan *hmm, mahasiswa di"khusus & spesial"kan. Waktu wisuda, diantar sama ummu & abanya. Tapi sayang, karena usianya masih terlalu dini, jadi tidak masuk ke tempat wisudahan, cuma sampai depan pintu trus ke parkiran lagi menunggu prosesi wisuda selesai sambil bermain bersama abanya. ^_^ Alhamdulillah di bulan ini, untuk pertama kalinya ikut tabligh akbar (di Sinjai). Walau hanya tidur di pertengahan acara, tapi biarlah. Sebagai pembelajaran buatnya agar mencintai majelis ilmu. Bulan ini ketemu sama khola Arwinah *senangnya... dapat oleh-oleh pula, jazaakillahu khoir khola, ke rumahQ lagi nah^^ Sekian dulu perkembangan dan cerita tentang ’Abdullah Faqih bulan 4 ke 5. Semoga ia tetap diberikan kesehatan dan kelak bisa menjadi anak yang sholeh, hafidz, ’ulama yang faqiih seperti namanya serta bermanfaat buat keluarga dan agama ini. Aamiin.

'Abdullah Faqih 3-4 Bulan

Bismillah… 24 April 2011. –Alhamdulillah- Hari ini, ‘Abdullah Faqih berusia 4 bulan. Subhanallah, tak terasa... Apa saja yang terjadi pada diri 'Abdullah Faqih dari bulan ke 3-4? Yaitu.... Kepalanya sudah tegak. Sudah tak suka lagi digendong tidur, paling suka dipangku dan digendong berdiri, juga suka kalo' di"pua-pua dede" sama "aba" (kakeknya 'Abdullah Faqih). Suka juga kalo ia di-tengkurap-kan coz kalau dibalik dari posisi tengkurap, menangisq. Berat badannya 6,1 kg -Alhamdulillah-. Ditimbang waktu jenguk sepupu barunya -Ahmad Wildan- di RS Khadijah tgl. 15 April 2011. Setelah membaca beberapa artikel, konsul sana sini plus pengaruh dan penjelasan panjang lebar dari akhawat dan ummahat, kami memutuskan untuk tak lagi mengimunisasi 'Abdullah Faqih bulan ini dan seterusnya. Alasannya? 'afwan, blum bisa di share disini. Soalnya, artikel yang jelas dan membahas tentang itu blum ada di tangan saya jadi belum berani juga mempengaruhi orang dalam bentuk tulisan, tapi person to person teteup ^_* Sebagian besar waktunya [pada bulan ini] di Makassar. Tak lagi jadi anak rumahan. Dibilangi "pasolle'" kasian. Alhamdulillah sudah diikutkan bermajelis di liqo'ku walau baru sekali kodong dan sukses membuat saya tak mencatat. Tapi biarlah, semoga ini adalah awal untuk membuatnya menjadi orang yang cinta "taman-taman syurga", amiin ya Allah. Materi yang didapatkan juga tak tanggung-tanggung, "Fiqhud-Dakwah". Bekal buatmu nak jika kelak engkau jadi da'i -insyaa Allah-, amiin. Alhamdulillah, surprise for me, shubuh tadi, 'Abdullah Faqih tengkurap sendiri. The first time. Tapi, blum lincah2 bangetpi tengkurap. The first time again, di bulan ini, kepalanya botak dicukur habis. Proses pencukurannya tengah malam lagi, saat ia tertidur pulasss. Rambutnya pernah dicukur waktu aqiqah, tapi tidak habis. Lagipula, rambutnya 'Abdullah Faqiih wktu baru lahir juga sangat-sangat tipis/sedikit. Pernah nangis tiba-tiba gak berhenti-berhenti dan keras kurang lebih 15 menit lah, sampai-sampai kami khawatir & takut kenapa2 sama 'Abdullah Faqih. Waktu itu baru tiba di rumah dari sinjai kira-kira jam 9 malam. Sempatji main sama om Hanif-nya, ummi&aba sebelum nangis keras itu. Karena 'Abdullah Faqih masih bayi, tidak ditau penyebab nangisnya. Yang jelas bukan karena lapar [klo lapar tdk begitu nangisnya] dan digigit semut/nyamuk/binatang [waktu nangis, sempat dibuka smua pakaiannya dan tak ditemukan binatang apapun, dan ia masih juga menangis lain-lain]. Sebelum tiba di rumah, sempat singgah-singgah ke beberapa tempat. Sempat parkir juga depan klinik ruqyah dan waktu itu ada bd orang yang diruqyah di dalam. Kami menduga kalau bukan sakit perut [kolik], kemungkinan juga di"ganggu" atau karena penyakit 'ain' mungkin [coz wktu di rumah keluarga dipuji2, trus g' bilang "masyaa Allah or Subhanallah"]. Wallahu a'lam. Alhamdulillah atas pertolongan Allah melalui aba, 'Abdullah Faqih akhirnya tertidur pulas hingga pagi setelah terakhir diruqyah dengan surah 'Ash-Shaffat". Pesan buat para pembaca, kalo' liat atau dengar sesuatu yang mengagumkan, maka ucapkanlah "Maasya Allah" atau "Subhanallah". Don't say "tawwa" or "tawwa na', cantiknya/cakepnya/gagahnya" but say "subhanallah... gagahta' nak :D", okeh^^ Sekian dulu perkembangan dan cerita tentang ’Abdullah Faqih bulan 3 ke 4. Semoga ia tetap diberikan kesehatan dan kelak bisa menjadi anak yang sholeh, hafidz dan ’ulama yang faqiih seperti namanya. Aamiin.

Cerita Siang

Bismillah... Siang. Abu Faqih baru saja dari mesjid. Berbaring sejenak bersamaku. ...Hening... Tiba-tiba, terdengar suara [agak besar] dari dalam perut Abu Faqih. Saya berkata sambil tertawa, "Kak, konserki cacing-cacingta' dalam perut." Tak lama dijawab, "Bukan konser. Ikhwan ini cacingku' dalam perut nah. Anuki, lagi tabligh Akbar." Saya tertawa... Hebatnya cacingta' di', bisami bikin tabligh Akbar. @sinjai, 29 Maret 2011

'Abdullah Faqih 2-3 Bulan

Bismillah… 24 Maret 2011. –Alhamdulillah- Hari ini, ‘Abdullah Faqih berusia 3 bulan. Apa saja yang terjadi pada diri 'Abdullah Faqih dari bulan ke 2-3? Sudah bisa mengisap ibu jari tangannya. Kalau sudah begini, basah smuami sekitar mulutnya. Ckckck.... Kata ummiku "Jangan dibiasakan, nanti terbawa sampai besar". Kata mertua "Biarkan saja, supaya nantinya dia sabar (tidak suka nangis-nangis)". So, saya bingung. Tapi saya memilih untuk tidak membiarkannya (melarang). Alasannya, tangan yang dimasukkan ke dalam mulut tidak selalu dalam keadaan bersih dan steril sehingga penyakit bisa saja timbul akibat mengisap jarinya. Jika melarang, tentu harus memberikan solusi. Maka solusi yang saya berikan adalah menyusuinya sampai kenyang atau tertidur. Berat badannya 5,5 kg. Alhamdulillah, walaupun naiknya cuma sedikit. Ditimbang waktu imunisasi DPT tgl. 10 Maret 2011. Imunisasi bulan ini di Puskesmas Sinjai. Pahanya disuntik dan ia pun menangis. Tak lama setelahnya langsung tertidur. Siangnya, pahanya bengkak dan panas. Setelah dikompres dan dikasi' obat pereda demam, tertidur pulas lagi. Malamnya demam tapi tetap ceria dan tidak rewel *kayak bukan bayi sakit. Besoknya Alhamdulillah kembali seperti hari sebelumnya. Dikunjungi sama om Hanif dkk dari Makassar trus pulangnya 'Abdullah Faqih plus ummi abinya ikut juga sm rombongan Hanif ke Makassar. Jadi si AF sempat ke Makassar [lagi] sekalian mau kopdar with kholah Nurul [Andi Nurul Rizqi] *Jazakillah kholah sudah silaturrahim ke rumah + roti Madinahnya *enak ^^ Waktu di Makassar, 'Abdullah Faqih juga sempat bersilaturrahim ke rumah tante Lia + calon spupunya yang masih dalam perut. Dikasi' hadiah pula :) *Alhamdulillah, berkah silaturrahim Lehernya sempat merah kayak iritasi. Awalnya dikasi' salep (pemberian tantenya). Sembuh sedikit, tapi pas ke Makassar, saya lupa taruh dimana tu salep, jadinya kembali merah iritasi (parah). Saya disarankan oleh tantenya (saat bersilaturrahim) tuk beli bedak biang keringat dan Alhamdulillah setelah pemakaian sekali saja, langsung sembuh. *berkah silaturrahim kedua 'Abdullah Faqih nampaknya sudah ingin tengkurap. Tanda-tanda itu sudah mulai muncul. Tapi belumpi kodong. Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa. Kalau ditengkurapkan, lehernya sudah bisa diangkat. Tak boleh lama-lama ditengkurapkan karena belum waktunya ia tengkurap. Sudah diurut (massage) sama "tukang urut keluarga". Waktu diurut, ditonton oleh para penghuni rumah nenek + diketawai kodong karena nangis-nangis. Kata tukang urutnya, kalau baru pertama kali diurut memang begitu (menangis), tapi kalau sudah 2 atau 3 kali insya Allah tidak nangis lagi. Pas sudah diurut+mandi, blum dikasi' pake' baju langsung tertidur lelap. Khasiat diurut kayaknya. Bulan ini punya teman main baru. Namanya Fayyadh (+- 4 tahun), Azzam (+- 3 tahun) dan Fuad (6 bulan) yang tak lain adalah sepupunya from Australia. Sebulan ini mereka tinggal serumah dengan 'Abdullah Faqih. Fuad dan 'Abdullah Faqih hanya beda 3 bulan. Kalau si Fuad tidur dan AF tidak, Fayyadh dan Azzam kadang bertengkar memperebutkan si AF. Tapi, Azzam sudah mengatur dengan gaya bicaranya yang khas kayak orang Belanda jika berbahasa Indonesia. Baby Fuad katanya milik Fayyadh and Baby Faqih milik Azzam (bahasa Azzam: This is punya kakak and this is punya Azzam *sambil menunjuk). Kalau kedua baby tersebut bangun, mereka bermain bersama baby miliknya masing-masing. Si AF kadang-kadang pinjam kursi goyangnya Fuad. Bahkan pernah tertidur sendiri saat cape' bermain di kursi itu. Sekian dulu perkembangan dan cerita tentang ’Abdullah Faqih bulan 2 ke 3. Semoga ia tetap diberikan kesehatan dan kelak bisa menjadi anak yang sholeh, hafidz dan ’ulama yang faqiih. Aamiin

'Abdullah Faqih 1-2 Bulan

Bismillah… 24 Februari 2011. –Alhamdulillah- Hari ini, ‘Abdullah Faqih berusia 2 bulan. Apa saja perkembangannya dari bulan ke-1-2? Alhamdulillah, ia sudah bisa senyum dan tertawa jika diajak bicara. Ini yang buat ummunya sangat-sangat senang karena bisa melihat senyum terindahnya, subhanallah.... (*lebaynya deh....). Ia jg sudah bisa ”main” sendiri. Tapi, sekarang jam tidurnya sudah mulai berkurang. Kalau dulu kebanyakan tidur, sekarang tidak terlalumi. Kalau dulu biar diganggu tetap saja tertidur, sekarang tidakmi. Diganggu sedikit saja, bangun. Tapi kalau bangun, alhamdulillah tdk nangisji (kecuali lapar). Begitupun di malam hari. Kalaupun teriak (nangis), paling teriak-teriak carper atau mauji ditemani bicara. Posisi tidurnya juga sudah mulai berubah. Kalau dulu masih tetap di tempat yang sama (saat tidur dan terbangun), sekarang... haruspi dikasi’ bantal di atas, bawah dan sampingnya supaya tidak jatuh dari tempat tidur (naudzubillah....). Kalau dulu ia terbangun masih tetap dalam kelambu, sekarang tidakmi. Kalau bukan kepalanya yang di luar kelambu, kaki atau tangannya. Bahkan masih dalam keadaan tertidur pun, salah satu anggota badannya kadang ada di luar kelambu (saking banyaknya goyangnya, masya Allah....). Berat badannya –Alhamdulillah- sudah 5,1 kg (timbangan tanggal 14 Februari 2011). Belum imunisasi untuk bulan ini (ragu-raguki ummunya tentang hukum imunisasi bela...). Intensitas keluar rumahnya meningkat dari bulan lalu. Di bulan ini, sudah PP dari Makassar-Sinjai-Makassar-Sinjai. Pernah juga ke kampus ummunya (lagi), juga ke rumah nenek (neneknya Ummu ’Abdullah Faqiih) di Sinjai dalam rangka jalan2 pagi (walau tidak jalan). Pernah juga ke rumahnya di Abdesir Makassar dalam rangka menyambut sepupunya from Australia (Alhamdulillah dapat oleh-oleh baju musim dingin dan mainan, senangnya.... *jazakillah kk fuad aussie). Jika bulan lalu masih tersisa ”ganti kulit” di kepala dan mukanya, Alhamdulillah di bulan ini sudah bersih. Tapi qaddarallah, kaki dan tangannya bentol-bentol merah kasian digigit nyamuk, mukanya juga tapi sedikitji (*nyamuk..... jgn gigit ’Abdullah Faqih, dia masih kecil kasian, blum bisapi menggaruk. Yang bacamo ini qt gigit, nyamuk :D. Eh, jangan tawwa!). Tentang BAB. Kalau bulan lalu sering BAB, kok bulan ini intensitas BABnya mulai berkurang ya? Paling sekali sehari saja. Ummunya sempat khawatir tentang hal ini. Alhamdulillah setelah baca yang ini dan ini, kekhawatiran si ummu hilang. Ternyata, jika baby sudah berusia >6 pekan, maka intensitas BABnya akan berkurang. Telinganya juga. Sempat membuat ortunya khawatir. Soalnya, telinganya (hanya) bagian kanan agak berbau. Hampir saja dibawa ke dokter. Tapi, si ummu sharing sama temannya (Ummu Shofiyyah), apakah Shofy juga pernah begitu? Jawabannya (kurang lebih seperti ini): ”Iya, shofy juga dulu pernah begitu. Biasa muntah banyak kalo malam trus tidak diliat masuk mungkin di telinganya. Bagian kanan juga, karena sering miring kanan klo tidur. Bisa juga karena pengaruh air kalo lagi di mandi. So, hati-hati saja. Qt tutup telinganya pakai kapas kalau sering muntah tengah malam supaya tidak masuk ke telinga. Trus, rajin-rajin bersihkan”. Setelah dapat jawaban ini, si ummu tak lagi khawatir. Ternyata, beberapa hari kemudian, -Alhamdulillah- telinganya sudah tak berbau lagi. Apalagi di’?! O iya, bajunya.... masya Allah. Kalo dulu bajunya kebesaran di badannya, sekarang, nge-pass. Surah favoritnya bulan ini adalah Al-Baqarah :D. Kalau diputarkan –Alhamdulillah- berhenti nangis. Kalo’ surah lain? Berhenti tonji nangis :D, yg penting murottal (mudah-mudahan ’Abdullah Faqiih jadi hafidz dlm usia dini, aamiin). Sekian dulu perkembangan ’Abdullah Faqiih bulan 1 ke 2. Semoga ia tetap diberikan kesehatan dan kelak bisa menjadi hafidz dan ’ulama yang faqiih. Aamiin.

Durian

Bismillah... Berbicara tentang durian, saya kembali teringat suatu tempat. Tahun lalu (2010, saat musim durian juga), saya melewati Jl. A.P. Pettarani. Depan Ramayana Makassar ada penjual durian. Tapi tempatnya ini unik, lain daripada yang lain. Kenapa? Yang paling mencolok adalah spanduknya. Disitu tertulis "Jual Durian, Bergaransi" (intinya seperti itulah...). Aneh, makanan kok bergaransi? Tapi kreatif juga penjualnya. Belum beli duriannya sudah membuat kesan pada pembaca spanduk (saya). Walau begitu, sampai sekarang saya tak pernah coba durian yang di jual di tempat itu. Berbicara tentang durian lagi, saya juga teringat akan nikmatnya durian Otong. Tahun lalu, Alhamdulillah saya bisa merasakan nikmatnya makan durian Otong. Puass, karena waktu itu di rumah cuma berempat (mertua, saya dan suami) trus duriannya Alhamdulillah lumayan banyak buat 4 orang. Gratis pula, masya Allah.... Untungnya, saat itu saya tak lagi hamil, jadi bisa makan sepuasnya. Tahun ini, saya cuma berharap, semoga kenikmatan yang kurasakan tahun lalu bisa terulang kembali. Mumpung saya tak lagi hamil :D Amiiiiin ya Allah.... O iya, buat yg hamil (apalagi hamil muda), silakan makan durian. Tapi dicicipi sj, demi kehati-hatian. Bagi yang tidak hamil, silakan juga makan durian sepuasnya. Tapi ingat, jangan berlebihan. Sesuatu yang berlebihan juga itu tidak baik dan sangat dilarang oleh syari'at. Ok?! 9 Februari 2011

'Abdullah Faqih 0-1 Bulan

Bismillah… 24 Januari 2011. –Alhamdulillah- Hari ini, tepat sebulan usia ‘Abdullah Faqih. Lahir di RBBP Wihdatul Ummah, Makassar, 24 Desember 2010, dengan berat 2,8kg dan panjang 50cm. Dilahirkan dengan persalinan normal. Waktu lahir, ‘Abdullah sudah bersin-bersin. Ummunya mengira ia flu, ternyata begitulah bayi saat baru lahir (lihat disini). Bagaimana hari-hari ’Abdullah selama sebulan kemarin? Hari pertama sampai hari ketiga, ’Abdullah masih berada di rumah sakit bersalin. Malam ketika ia baru lahir ke dunia ini, Alhamdulillah ia bisa terlelap sampai pagi. Namun malam kedua, ia berhasil membuat ummi dan neneknya tak tidur. Walhasil, hari ketiga, berat badannya turun 1 ons menjadi 2,7 kg. Kata dokter, hal ini wajar terjadi pada bayi karena terkadang ASI ibunya belum lancar pada hari-hari pertama. Hari keempat, ’Abdullah pulang ke rumah neneknya. Waktu itu, cuaca tak bersahabat. Sesampainya di rumah, ‘Abdullah disambut hujan deras. Hari keenam, malamnya, untuk pertama kali ‘Abdullah keluar dari rumah neneknya menuju rumah di Abdesir karena besok ia akan aqiqah disana. Belum sampai ke tujuan, ia pulang lagi karena satu dan lain hal. Baru hari ke tujuh, ’Abdullah dibawa kesana dan malamnya, kembali ke rumah neneknya di samata. Hari kedelapan, ’Abdullah dibawa keluar lagi sm aba&umminya menuju rumah di Abdesir. Sebelum kesana, ia sempat singgah ke kampus umminya sbntr (bayi masuk kampus, subhanallah... ^_^). Malam hari baru pulang kembali ke rumah nenek. Hari kesembilan belas, tgl 11 Januari 2011, ‘Abdullah keluar rumah lagi menuju ke RB -tempatnya dilahirkan- dalam rangka imunisasi. Tapi g’ jadi karena waktu itu imunisasi BCGnya g’ ada. Cuma ditimbang saja trus pulang. Alhamdulillah, berat ’Abdullah naik 1 kg menjadi 3,8 kg. Hari keduapuluh satu (13 Januari 2011), ’Abdullah dibawa ke dokter untuk diperiksa. Flu+batuk menyerangnya hampir sepekan. Di RS, dokter menimbang dan memeriksa ’Abdullah. Cuma disuruh kasi’ ASI saja + bberapa obat dari dokter. Timbangannya –Alhamdulillah- naik menjadi 3,85 kg. 18 Januari 2011, ’Abdullah diimunisasi oleh bidan di samping rumah neneknya. Imunisasi BCG + Polio 1. Ditimbang jg dan alhamdulillah hari itu beratnya 4,1 kg. Flu+batuk yang diderita juga Alhamdulillah sdh mulai pulih. 21 Januari 2011, ’Abdullah ke kampus lagi mengantar umminya yg mau ujian skripsi. Tapi cuma mengantar sj trus pulang bersama kakek-nenek-om&tantenya. Selama sebulan ini, ‘Abdullah mengalami yang namanya ‘ganti kulit’. Seluruh badannya terkelupas. Awalnya muka & kaki, lalu tangan, badan serta kepala. Alhamdulillah di usia sebulan ini sdh mulai berkurang (sisa kepala dan mukanya masih merah/berjerawat dikit). ‘Abdullah –Alhamdulillah- sdh bisa melihat di usianya yang memasuki 3 pekan,. Jika ditemani bicara, ia akan menatap lawan bicaranya. Cuma menatap saja, tapi kadang juga senyum-senyum. ’Abdullah juga bisa merespon suara-suara yang ia dengar. Jika murottal diperdengarkan saat ia menangis, ia langsung terdiam. Dan ini menjadi senjata ampuh buat orang-orang yang menjaganya untuk menghentikan tangis ’Abdullah. Alhamdulillah. Semoga kelak bisa menjadi hafidz dan ’ulama yang faqiih. Amiiin. Secara umum, jadwal bangun ’Abdullah ketika malam adalah jam 12 sampai jam 1, serta jam 3-4 shubuh. Ini terjadi jika ia terjaga saat maghrib-isya. Klo maghrib-isya tidur, siap-siaplah umminya begadang. Itulah yang sempat tercatat di memori ummu ’Abdullah mengenai hari-harinya kemarin. Semoga hari-hari berikutnya ’Abdullah mengalami perkembangan positif dan tetap diberikan kesehatan oleh Allah, aamiin....

Oleh-oleh dari Ujian Skripsi

Bismillah... Alhamdulillah, tadi 21012011, ujian skripsi sdh kulalui. Sblum keluar dari ruang ujian, dosen sekaligus pembimbingku berpesan pada diriku: 1. Sarjana telah Anda raih, namun bukan berarti "belajar" itu harus berhenti saat sarjana. Justru, setelah inilah "belajar" yang sesungguhnya itu akan dimulai. Jadi, jangan pernah berhenti untuk belajar. 2. Jagalah nama baik diri Anda, keluarga dan almamater universitas. 3. Jadilah guru yang bisa ikhlas, bukan hanya mencari dan mementingkan materi saja lalu melupakan esensi dari guru itu sendiri. (ini yang penting) Sbnrnya masih banyak, tp lupa. Mau mencatat, tp g' enak sm dosen. Masa' beliau sibuk memberi nasehat, sy sibuk nulis nasehatnya. Jd sblum sy lupa semuanya, apa yg sy ingat, itulah yang sy tulis disini. Smg saja tidak hanya sebagai penghias blog, tp mampu kuaplikasikan dlm dunia nyata. Amiiin..... @Samata, 21012011

Tentang Dosenku

Bismillah... Tadi, di kampus, sy bertemu dengan seorang sahabat. Hari ini beliau ujian meja. Saya sengaja datang ke kampus, selain untuk mencari dosen, juga ingin mengucapkan "selamat" padanya yang akhirnya berhasil menyelesaikan studinya. Setelah mengucapkan selamat, beliau bercerita kejadian-kejadian yang terjadi sebelum ujian dimulai. Kata beliau... jadwalnya pukul 08.30, tapi, sampai jam segitu, 2 penguji belum nampak batang hidungnya. Pembimbingnya marah-marah sampe2 sahabatku menangis di ruang ujian. Tiba-tiba... muncullah seorang dosen di samping sahabatku ini, menghiburnya dan mengatakan "SabarQ nak... Yakinlah dengan pertolongan Allah" Nah, ini yang bikin sy terkagum-kagum dengan dosen itu. Saya tidak menyangka.. Sebenarnya, kata-katanya sering qt dengar bahkan mungkin sering terucap dari lisan qt. Tapi, yang membuat sy terkagum-kagum adalah... kata-kata ini keluar dari lisan seorang dosen matematika -bukan dosen agama, da'i ataukah aktivis dan sjenisnya-. Mungkin, jika qt liat, ia biasa-biasa saja.. Tak nampak padanya bahwa ia seorang da'i atau gemar berdakwah. Beliau biasa saja. Tapi, akhlak yang beliau tampilkan, masya Allah.... Sbnrnya, sy sudah kagum dgn bpk dosen ini sejak awal bertemu. Diantara dosen-dosen yang pernah kutemui, hanya beliaulah dosen yang paling ramah dan murah senyum. Kalo marah ya tetap senyum juga. Beliau memang tak pernah mengajarku di kelas. Saya mengenalnya sejak mengurus tugas akhir. Beliau adalah pembimbing dari salah seorang akhawat di kelasku (dan akhawat itu biasa cerita tentang kebaikan beliau). Beliau juga adalah moderator dalam seminar proposalku dulu.. Dan sekarang, beliau adalah validator tugas akhirku. Masya Allah.... Semoga saja Allah memberinya keistiqomahan untuk berakhlak yang baik pada siapa saja. Amiiin..... 11 November 2010

Apa yang Kurasa?

Bismillah.... Sebenarnya, dari tadi jari ini ingin menari di atas kumpulan tombol huruf untuk mengungkapkan sesuatu. Tapi... gak tau mau ungkapkan apa. Akhirnya, lahirlah ide "tulis saja apa yg kamu rasa skrg". Muncullah judul aneh : "Apa yang KuRasa?" Karena sy sedang hamil 7 bulan, sekarang, sy lg merasakan gerak maupun tendangan makhluk dalam perutku'. Tak kenal waktu dan tempat. Siang, malam, di kampus, di jalan, lagi sholat, lagi online :). Subhanallah.... akhirnya, sy bs jg merasakannya. Dulu, cuma sering dengar cerita dan pengalaman dari akhawat yang lagi hamil tua. Skrg, sy merasakannya sendiri. Bagaimana rasanya? Mmm, aneh saja rasanya. Perut bergerak sendiri. Apalagi pas baring atau mau tidur, ia pasti akan bergerak seakan-akan melarangku untuk tidur. Pinggangku plg sering bergerak sendiri. Serasa ada yang menonjok dari dalam. Entah tonjokan siku, lutut ataukah tangan. Yang jelas, sy bisa bermain dengan tonjokan itu. Subhanallah... Maha Suci Allah, yang telah menciptakan makhluk yang bergerak dalam perutku ini (eits.... maaf, makhluk itu bukan cacing nah..). Semoga saja gerak demi gerak menandakan dirimu dalam keadaan baik-baik saja, nak.... amiiiin @samata, 11 Nov 10'

Prematur??

Bismillah.... Alhamdulillah, tak terasa... kandunganku sdh masuk trimester ketiga. Banyak hal yang terjadi memasuki menjelang trimester ketiga ini. Bulan ke-6 yg lalu, letak janinku sungsang. Dokter suruh nungging 8x selama 15 menit supaya letaknya normal. Skrg sdh masuk bulan ke-7. Kemarin hbis periksa di dokter. Niatnya sih cuma mau tau letak janin dlm perutku', apkh sdh normal atau masih sungsang. Alhamdulillah, ternyata sudah normal kt dokter. Tapi, masalah lain terjadi. "Banyak2Q minum ibu, sedikit skali air ketubanta', sy kasi' melahirkanQ itu....", kata dokterku. Huaaaa..... tidaaaak. Melahirkan di usia kandungan 7 bulan? Prematur? Oh, tidakk... Sy dan suami kaget dan tidak menyangka. Akhirnya, dikasih wktu selama seminggu lg untuk mengetahui perkembangan air ketuban dgn catatan "Banyak Minum Air Putih". Yah, seminggu lagi, sy disuruh cek ke dokter. Kalo masih kurang, bisa2 anakku lahir prematur, krn klo dibiarkan, ia bisa kering di dalam perut. Ya Allah, semoga tidak.... aamiin... @samata, 6 November 2010

Tak Semudah Itu...

Bismillah.... Akhir-akhir ini, sy disibukkan dengan suatu aktivitas yang bernama penelitian. Karena sy kuliah di Universitas Negeri yang berorientasi menjadi seorang pendidik, maka [mau tidak mau], sy harus bertemu dan berinteraksi dengan yang namanya "perangkat pembelajaran". Salah satunya, membuat RPP, LKS, dan perangkat yang lain. Karena penelitianku ini membutuhkan LKS sebagai bagian dari penelitian, maka sekali lagi [mau tidak mau], sy harus membuat yang namanya LKS. LKS itu Lembar Kerja Siswa. Isinya?? Ya soal-soal. Dulu, sy berpikir, membuat soal itu mudah... Setelah saya jalani dan mencoba untuk membuat/mencari soal (dlm rangka penelitian), ternyata...... 1 pelajaran yang sy dan teman-teman dapatkan. "Membuat soal itu tidak semudah menjawabnya..." "Lebih mudah menjawab soal daripada membuat soal" @Samata, 27 Sept 10'

Saat Pikiran Terbagi

Bismillah.... Saat pikiran terbagi, Jadinya gak konsentrasi Alis berkerut, muka kusut, diri tak terurus, tidur jadi tak nyenyak Pikir ini, pikir itu.... Pikir yg disana, pikir yg disitu... Hfft,, knp mesti dipikir ya? Ya Allah.... bantu daku Semoga saya segera terbebas dari semuanya Kan kutunggu waktu itu... Waktu yang mengantarkanku ke tujuan itu Semoga berakhir indah ya Allah.... 27 September 2010

3 Huruf

Bismillah.... 3 huruf itu ada di judul skripsiku' Gara-gara 3 huruf, selera makanku hilang Sy pun dilempari jilbab dan air minumku hampir tumpah Gara-gara 3 huruf, perutku' sakit krn tertawa Dan... Gara-gara 3 huruf, statusku' di fb pun berganti Dan saya pun ditertawai :( Jangan bertanya "3 huruf itu apa?" Karena privasi gang.... Hanya Allah, saya dan dia yg tau :D Samata, 5/9/2010 @saat pikiran tak bisa lepas dari 3 huruf yang kutinggalkan di rumah sana :D

Kisah Nyata "Dibalik Wanita Sholehah dan Cerdas"

Aku (admin) telah mendengar dari Ustadz Abu Usaamah, dari Ustadz Abu Kholil (solo), beliau bercerita tentang seorang gadis bercadar yang yang pemberani (walaupun berbeda pendapat ulama tentang hukum cadar, wajib atau sunah namun mari kita ambil sedikit pelajaran). "Bahwasanya dahulu thn 90-an ada seorang akhwat memakai cadar kuliah di Fakultas Kedokteran UGM, SEHINGGA gemparlah seluruh orang yang ada didalam maupun diluar UGM, karena masih sedikit yang belum paham dan sangat aneh di lingkungan masyarakat kita. Maka dipanggillah wanita itu oleh pihak kampus kemudian kampus memberikan peringatan bahwa ia akan di DO (dikeluarkan) jika masih bercadar. wanita itu pun bersedih hatinya, ketika banyak wanita pada zaman itu berpakaian tapi telanjang, memamerkan auratnya kemana-mana. NAMUN ia dengan kekuatan iman dan hati nya, ia kenakan pakain tertutup dan rapat. NAMUN orang malah mencemooh dia dan mengasingkan dia. ******** Mendengar ia akan dikeluarkan dari kampus UGM tercinta, maka dengan kekuatan iman dan hatinya, dengan keberanian dan kecerdasannya. Wanita itu lalu bertemu dengan rektor UGM. Sampailah ia menghadap Rektor UGM Dia tanyakan alasan kenapa ia akan dikeluarkan dari kampus ? apa salah dia? apa dengan cadar berarti dia berbuat kejahatan. Sang Rektor menjelaskan dengan baik bahwa kondisi kampus yang tidak bisa menerima wanita bercadar, akan menjelekkan nama kampus, akan membuat nilai akademik buruk, dsb. Dengan tegas dan santun, dengan kepercayaan diri dan kecerdasannya, wanita itu berkata, "Pak Rektor, saya akan buktikan kepada anda, UGM dan orang lain bahwa cadar bukanlah penghambat seseorang untuk sukses, cerdas, dan maju, saya akan kalahkan teman-teman saya, saya akan buktikan bahwa saya bisa mendapatkan nilai yang lebih baik dari mereka semua." terdiam,,, akhirnya wanita itu pun diberikan kesempatan membuktikan ucapannya. walhasil akhir kisah wanita bercadar itu berhasil mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Dengan akhlak yang santun, kecerdasan, akidah yang lurus, dan keberanian diatas kebenaran dia membuktikan fitnah miring tentang wanita bercadar... taukah antum siapa wanita bercadar itu? Dialah yang kemudian menikah dengan ustadz Mujahid (Ustadz abu Kholil)... selesai kuliah, ia dan suaminya tercinta pergi ke Negeri Yaman bersama dua orang putranya yang masih kelas 3 SD dan masih TK. tau kah antum ? dua anak putra mereka kini telah tumbuh dewasa. anak pertama sekarang tahun 2011 berumur 19 tahun dan yang kedua berumur 16 tahun. ada cerita yang membuat saya (admin) sangat takjub, anak pertama mereka telah menamatkan SMA di Yaman, dan kini anak itu telah menjadi Pemuda Tahfidzul Qur'an hafal 30 juz Al Qur'an, dia juga hafal shahih Bukhari, dan dia juga hafal shahih muslim. anaknya yang kedua hafal Al Qur'an 20 juz. mungkin ada yang berpendapat, "ah biasa karena mereka tinggal di Yaman", tapi taukah antum orang asli Yaman sendiri belum tentu bisa seperti itu. ******* ya ikhwah, ada tangan halus yang mendidik mereka. dialah ibu mereka ya ikhwah, betapa peran penting seorang wanita sholehah untuk mendidik anak-anak yang sholeh dan sholehah. Seorang penyair dalam bait syairnya : "Anak kecil itu akan tumbuh dewasa di atas apa yang terbiasa (didapatkannya) dari orangtuanya. Sesungguhnya di atas akarnyalah pohon itu akan tumbuh" [Kitab "Adabud dunya wad diin" (hal. 334)] Senada dengan syair di atas, ada pepatah arab yang mengatakan: "Barangsiapa yang ketika muda terbiasa melakukan sesuatu maka ketika tua pun dia akan terus melakukannya" [Dinukil dan dibenarkan oleh syaikh Muhammad bin Shaleh al-'Utsaimin dalam Majmu’atul as-ilah tahummul usratal muslimah (hal. 43)] by Fsi Al-kautsar Unj on Friday, 23 December 2011 at 16:23 *sy copas dari grup di FB, mudah-mudahan bermanfaat..

Empat Pekan di Bulukumba

Bismillah..
Tak terasa, 4pekan kulalui dt4 kkn.. alhamdulillah.. berarti g' lama lg kkn yg bgitu menyiksa hati akan brakhir. Pdhal pekan ptama kulalui terasa lama.. Btul kata dosen pembimbingku.. bulan ptama itu terasa saaaangat lama, tp klo sdh msuk bulan kedua ktx terasa saaaaangat cpt.. yah, mdh2an bgtulan yg akan kurasakan nantix..

Keadaan dsini alhamdulillah baik, walaupun buanyak kkurangan dsana sini.. alhamdulillah ada rumah yg bs kut4ti untk bernaung,wlopun blum 100persen jadi (lantaix masih semen, jendela gak ada, dll). Alhamdulillah air jg ada,wlopun g' berlimpah dan airx mngandung zat kapur... Alhamdulillah tman2ku jg baik,wlopun g' smuanya... Alhamdulillah jg tuan rumah cukup baik.. Smuanya mesti kusyukuri, krn stiap t4 (posko) di daerah kami tdk ada yg sempurna.. alhamdulillah 'ala kulli hal.

Diposting di Multiply, 23 Februari 2010

LDL

Bismillah...

LDL - Long Distance Love

Memang indah
Tapi sangat sangat berat
Butuh komunikasi
Dan dalam berkomunikasi,
Butuh perhatian, pemahaman & percaya antara satu sm lain

Ya,,, saling memahami & percaya
Ini kunci terpenting
Prasangka baik (husnudzon) juga

Terkadang, dalam berbicara
Qt keseleo lidah,
yg Tentunya tak pernah bermaksud untuk menyinggung atau sejenisnya

Tapi begitulah,
suka duka dalam komunikasi jarak jauh


Diposting di multiply, 29 Januari 2010