Selasa, 09 Desember 2014

Ia...

Bismillah..

Ia yang tak pernah alfa ketika dipanggil
Padahal bukan siapa-siapa
Ia rela menunda rencananya
Ia rela mengabaikan kepenatannya
Ia rela memenuhi panggilannya
Bahkan, ketika orang terdekatnya memintanya untuk tetap disisi
Ia tetap tak mengurungkan niatnya
Mungkin, ia yang tak pernah alfa diantara mereka, teman-temannya

Adakah disana yang membuat hatinya merasa tenang?
Adakah disana kelezatan rasa yang didapatkan?
Ataukah ketika ia di sini, ia memang tak lagi tenang?

Sinjai, 9 Desember 2014

Minggu, 17 Agustus 2014

17 Agustus 2014

Bismillah

Kalo Indonesia -katanya- telah merdeka 69 thn yg lalu, itu Indonesia.
Lain halnya dengan sy. Sy merasa belum merdeka hari ini, terjajah oleh 3 bocah imut, lincah nan kreatif di kamar.
Pagi2 sebelum jam 7, mereka sudah bangun. Makan beres sebelum jam 8. Mandi agak siangan karena Faqih, si sulung, masih proses pemulihan habis demam 2hari kemarin.
Siang nya, pukul 14.30 sy suruh mereka semua tidur siang. Tapi, mereka tetap main. Saya biarkanlah mereka bermain sepuasnya.

SELAMA BERMAIN
Hannan, si tengah, klo diliat dari mukanya sebenarnya sdh ngantuk, tp melihat kakaknya yg masih semangat main, dia jg ikutan main. Si bungsu, klo dilihat mmg masih segar, soalnya jam 12 td sudah tidur sejam. Si bungsu ini kasian, selalu ditindas sama kk2nya. Padahal dia jg mau gabung main. Alhasil, selama kk2nya main, beberapa kali si bungsu Ziyad sy amankan dari arena permainan.
Apa permainan mereka? Kali ini mereka ceritanya lg sholat berjamaah. Tp aneh, yg jadi sajadah itu handuk, depannya ada buku. Trus lama2 bantal yg ditaruh di depannya. Disusun berjejer hingga menutupi sajadahnya. Setelah capek, cat dinding yg terkelupas lg yg dikerjakan mereka. Dikeruknya pake sendok. Faqih, tidak betah lama2. Mencari sesuatu yg bisa dijadikan mainan. Kaos kaki.. Ya, Faqih dapat kaos kaki, trus dipakekan ke Ziyad. Puas, capek, dan akhirnya, dia mengatakan pada saya,
"Ummi, ayomi bobo"
Dan akhirnya tertidur sendiri di atas tumpukan bantal yg telah disusun.
Hannan mengambil alih mainan kaos kaki. Terlihat ia ingin sekali membungkus tangannya pake kaos kaki kecil, ia terus mencoba padahal matanya sudah tertutup krn ngantuk. Dan akhirnya tertidurlah ia dengan kaos kaki tergeletak di dekatnya.
Nda lama setelah itu, Ziyad jg menyusul kk2nya.
Dan... Akhirnya, sore ini hening. Suasana yg mestinya terjadi siang tadi pindah ke sore hari.
Dan sy ternyata jg bs merdeka. Sekarang.. Ya, sekarang, sore hari ini. Alhamdulillaah

Curhat di sore hari
Sinjai, 17 Agustus  2014

Kamis, 19 Juni 2014

Hannan Masuk RS

Bismillaah..

Gelisah, merasa bersalah, pikiran kemana-mana beserta perasaan lain menghinggapi hatiku. Bagaimana tidak, anakku Hannan (21 bulan) ada di Rumah Sakit sementara sy tak ada di sampingnya sejak masuk hingga sekarang. Sungguh sangat tidak enak sekali.

Bukannya tak ingin, tapi apa daya, sy juga masih memiliki bayi yang sangat tergantung pada saya. Ya, adik Hannan masih ASI,  sementara di rumah sakit, anak2 apalagi bayi tak diizinkan masuk. Jadilah Hannan dibawa dan dijaga sama nenek dan tante2nya.

Sedih...sangat sedih. Hanya doa yang mampu kulakukan pada putri kesayanganku. Semoga Allah mengangkat penyakitnya, memberinya kesembuhan dan kekuatan hingga bisa kembali berkumpul dan memberikan senyuman nya pada kami.

Sinjai, 18 Juni 2014

Senin, 16 Juni 2014

Hasnah.....

Bismillaah..

Sedih itu ketika ditinggal staff toko yang sudah sangat dipercayai dan disukai, pulang ke kampungnya gara2 sakit yang ntah kapan sembuhnya.
Tapi... Sy bukan hanya sedih, tapi jg shock. Kenapa? Awalnya sy mengira ia pulang karena sakit, dan ini memang pernah terjadi. Bedanya..  Pulangnya yang dulu Hasnah masih menyisakan barangnya di toko ini, pakaiannya masih ada, bukunya masih ada. Tapi hari ini tidak, hikssss....
Maghrib tadi, stafku yang lain masuk ke kamarnya, memeriksa lemarinya. Ternyata... Kosong katanya. Buku2nya jg sdh gak ada. Kata beliau, "nda kembalimi itu.."
Hiks...
Padahal, tadi sebelum pergi, sy mewanti-wanti dan selalu berpesan untuk kembali lagi setelah ia sembuh. Pantas saja ia dan ibu yang menjemputnya hanya tersenyum. Pantas saja pas di tengah perjalanannya, ia mengirim sms padaku kalau ia lupa membayar baju yang telah ia ambil dan ingin menitip uangnya ke akhwat sekampungnya. Hiks... Tega...

Hasnah namanya. Orangnya supel, suka tertawa, suka anak2, mudah diatur, teliti dan klo jadi kasir di toko, uang yg ada sm catatan itu seimbang. Inilah kelebihan pada dirinya, belum ada orang sepertinya yg kudapat terkhusus staf toko yang lalu-lalu bahkan yang ada sekarang. Susah dpt org kayak beliau.
Hiks.... Sedih banget.
Yang bikin sedih sebenarnya krn ia tak memberitahu klo ia akan berhenti selamanya. Sebenarnya blum ada pernyataan resmi darinya klo ia akan berhenti selamanya, tp apa arti dari dibawa pulangnya semua barang-barangnya???

Harapan sebenarnya masih ada, semoga saja ia hanya membawa pulang barangnya bukan karena ingin berhenti selamanya. Semoga saja ya Allaah.. Aamiin...

Sinjai, 16 Juni 2014
@mutiara baby shop

Sabtu, 14 Juni 2014

Suka Duka BerToko

Bismillaah..

Didadak ke Makassar? It's oke buat sy.
Taaapiiii, didadak ke Sinjai sementara rencana balik masih lama? Aduuuuuuuh... Kalau urusan beres nda masalah, tp klo blum? Rasanya berat angkat kaki. Seperti hari ini. Gara-garanya staf di toko perasaannya gak enak (memang ada riwayat penyakit non-medis). Rencana balik Selasa/Rabu, tp si Abi mau ngantar pulang besok? Shubuh lagi.. Whattttt? Grrrrrr....

Itulah duka punya toko. Rasa terkungkung, tidak bebas, terkekang, dan rasa gak enak lain ketika ada dalam kondisi seperti ini. Walau tak bs kupungkiri betapa banyaknya suka yg kualami ketika memiliki toko sendiri.
Hfft... Qaddarullaah wa maa syaa'a fa'al. Alhamdulillah dlm setiap hal.

kamarku, 14juni2014
@kampung samata

Rabu, 11 Juni 2014

'Abdullah Faqiih dan "Baca-baca" nya

Bismillaah..

Tadi siang, Alhamdulillaah ada kesempatan untuk Family Time. Tempatnya di Gowa Discovery Park. Tentu saja, tempat yg paling menarik disana bagi anak2 adalah kolam renangnya. Dan berenanglah mereka setelah terlebih dahulu berkeliling di kebun binatangnya.
Faqih (3y5m), awal turun ke kolam bersama abinya dia terlihat ketakutan. Tapi, Alhamdulillaah, pas sy ikut terjun, dia tak lagi takut, padahal Faqiih ini paling anti sama kolam renang. Paling maksimal yaa biasanya di pinggir kolam saja. Kecuali baskom cucian di rumah, betah berjam2. Kalo Hannan (1y9m), dasarnya memang suka air, jadi dia fine2 saja liat kolam renang.
Lalu... Asyiklah kami renang+luncuran, hingga tak terasa kami telah menghabiskan waktu hampir 2 jam di dalam air. Sebenarnya 2 jam bukan waktu yang lama, tapi terasa lama karena kami berendam dibawah terik matahari (pas tengah hari). 30 menit, menjelang waktu dhuhur, Ummi, Aba, dan 2 adikku (Hanif dan Nisah) datang. Tapi kami harus segera berhenti karena khawatir jika lanjut, anak2 akan sakit, apalagi sebelum renang memang mereka sdh ingusan.
Berganti pakaianlah kami. Anak2 beres semua, trus sy titip sm Ummi yg nda ikut renang. Pulang dari ganti pakaian, duduk sebentar, eh, Faqih datang mengeluh celananya basah. Ternyata dia ikut sama Aba dan Aba gak tau kalo dia sudah ganti pakaian bersiap pulang ke rumah. Karena terlanjur basah, si Faqih lanjut lagi berenang sm Hanif dan Nisah. Saya? Pulang... Tinggallah Faqih, Nisah dan Hanif berenang. Katanya waktu sy pulang, berenangnya mereka masih lama. Jadilah Faqih yang terlama berendam di air hari ini.

Inti ceritanya kalau sesuai judul sebenarnya bukan ini, hehe..

Lanjut..
Pulang di rumah, karena saya merasa badan mereka agak hangat2 + ingusan juga, saya kasi mereka madu. Hannan sesendok, Faqih jg sesendok. Trus minumnya pake' air hangat. Tapi air hangat nya saya aduk pake sendok bekas madu mereka. Pas sy mau minumkan ke Hannan, Faqih menarik paksa gelas di tanganku.
"Ummi, sini.. sini.. Kubaca-bacaiki dulu"
Kuberikanlah gelas berisi air hangat ke Faqih.
Dengan suara lirih, terlihat ia membaca sesuatu pas dekat air dalam gelas (seperti membuat air ruqyah). Saya penasaran dengan apa yang ia baca. Perkiraan saya ia membaca surah al-fatihah, tapi sy tak yakin. Kudekatkanlah telingaku di mulutnya sepintas, dan terdengarlah kata "ahad". Ternyata... Yang ia baca adalah surah al-Ikhlash. Maasya Allaah..
Cuma satu surah kayaknya.
"Sudahmi ummi.. ".
Diminumlah airnya, lalu diberikan ke adiknya.

Dari kisah Faqih ini, saya sangat bersyukur Allah memberi lagi hikmah/pelajaran pada sy bahwa ternyata apa yang kita ajar/contohkan pada anak, itupula yang akan mereka tiru. Anak-lah sebaik-baik peniru. Oleh karenanya, perbaikilah sikap dan akhlak kita di depan mereka. Ajarkanlah kebaikan pada mereka walau hal yang terkecil atau sepele di mata manusia. Ajarkanlah kebaikan, jangan pernah berhenti... Semoga Allaah selalu memberi kekuatan dan kemudahan pada kita untuk selalu mencontohkan hal yang baik pada anak serta memberi kita kesabaran dalam mendidik anak-anak menjadi anak yang sholeh/ah. Aamiin..


Kamarku, 11 Juni 2014
@kampung Samata

Sabtu, 07 Juni 2014

7 Juni 2014

Sedih rasanya jika kita bercerita namun tanggapan yg ada jauh dari perkiraan kita. Sedih... Setiap sy bercerita tentang hal itu, ujung2nya ada perdebatan yang membuat sy akhirnya harus terdiam, mengalah dan menyesali diri telah keceplosan. Terkadang dan tak jarang pula berakhir air mata. Sedih..
Dan akhirnya jika seperti itu, sy kembali menasehati diri untuk bersabar.

Mungkinkah sy memang diciptakan hanya untuk bersabar dan bersabar??
Mungkinkah sy diciptakan untuk memendam sendiri apa yg sy rasa?
Mungkinkah sy memang diciptakan hanya untuk menjadi pendengar yang baik?
Mungkinkah sy memang diciptakan hanya untuk diam?

Terkadang sy berpikir sy terlalu banyak gaya, hingga tekanan begitu banyak. Tapi rasanya tidak.
ahhh.... Sudahlah. Baiknya memang sy perlu melatih diri untuk banyak bersabar. Karena kehidupan itu memang hanya perlu dihadapi dgn 2sikap; sabar dan syukur.

siang hari, 7juni2014
@di atas roda 4