Senin, 02 Januari 2017

Hannan Muntah

Bismillaah..

Pantas sejak bangun, REWEL... Jam setengah 10 pagi, muntah. Semua makanan yang dimakan tadi pagi, keluar semua.
Badannya hangat.
Sampai jam 2 siang tadi, sudah 6x muntah. Setelah muntah terakhir, akhirnya dia minta makan setelah dibujuk makan pakai telur. Alhamdulillaah.. Kalau lagi bangun, saya suka nanya, "mauki' lagi muntah?"
Dia menggeleng. "Kalau mau muntah, bilang nah?!"
Dia mengangguk.
5 menit kemudian, saya nanya lagi pertanyaan yang sama, jawabannya pun sama. Begitu seterusnya.
Hingga akhirnya, ia mengatakan "Janganmeki' panggil-panggilka', ummi!" (mungkin maksudnya saya nda usah tanya2 lagi)

Memang menambah pusing/mual ya, kalau setiap pertanyaan yang jawabannya tidak, ia harus menggeleng kepala, apalagi selalu.
Akhirnya, setelah saya dilarang "panggil-panggil", saya dipaksa kreatif untuk membuat pertanyaan yang jawabannya "iya" alias mengangguk.
Kalau lagi diam tapi ekspresinya aneh: "Hannan, nda maujeki' muntah?" Kalau disuap dan tutup mulut, "Hannan, nda maumeki' makan/minum?" Atau setidaknya, saya lebih banyak diam saja, dibanding menambah kepusingan dengan banyak bertanya.

Syafaakillaah anak sholehah, laa ba'sa thohuurun, in sya Allah... #mutiarahannan
4thn 4 bulan

Sinjai, 2 Januari 2017

Pegawai Resign (Lagi)

Bismillaah...

Datang dan pergi, silih berganti.
Tepat setahun, ia bergabung bersama kami. Kemarin, ia meminta izin untuk resign dari Mutiara Baby Shop.

Sedih dan senang.
Sedih, karena rasa-rasanya ia sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Setahun bekerja di toko, bukan waktu yang singkat. Beraaaat skali melepaskan. Tapi apa mau dikata, semua ada batasnya. Semua ada akhirnya.
Senang, karena ia resign untuk berpindah ke kehidupan yang lebih baik. Ia -alhamdulillaah- akan menikah dalam waktu dekat. Tanggal pun sudah ada. Itulah yang terbaik. Semoga Allah mudahkan hingga hari H.

Seketika, semua kenangan bersama terputar kembali. Lagi-lagi, masih sedih. Terkadang, saya berpikir, mengapa setiap perpisahan itu menyakitkan. Tapi saya kembali menyadari, begitulah kehidupan. Tak ada yang kekal, tak ada yang abadi. Yang abadi hanyalah Allah. Lalu mengapa kita masih saja menggantungkan sejuta harapan kepada selain Allah? Padahal mereka semua akan pergi, akan sirna, dan meninggalkan kita. Mau tidak mau, sedih atau senang, manis atau pahit.


*untuk Faridah, our best marketing tim in MBS, semoga Allah lancarkan urusan-urusannya hingga dan setelah hari pernikahannya*


Sinjai, 2 Januari 2017
(RMI)