Rabu, 19 Juni 2024

Hadiah Terbaik Untuk Istri

Bismillaah...
.
Bukan hadiah emas berlian
Bukan  keliling dunia bertamasya
Bukan tempat romantis bersantap malam
.
Salah satu hadiah terbaik istri
Suami bekerja berpeluh, sangat berusaha
Menghadiahkan tiket dan tempat
Haji atau umrah bersama
.
Bersama bergandengan saat tawaf
Berlari bersama saat sa'i
Bersimpuh bersama depan ka'bah
Memohon dan bermunajat bersama
Agar bahtera keluarga berkah
.
Cinta mereka berdua
Tidak selesai begitu saja
Terpisah oleh maut
Tapi cinta abadi bersama
Di surga tertinggi Firdausil A'la
.
Karena cinta sejati
Bukan sehidup semati
Tetapi sehidup se-surga
.
Cinta karena Allah 
Itulah yang abadi
.
ما كان لله أبقى
.
"Apa-apa yang karena Allah, akan kekal"
.
Semoga dengan hadiah tersebut
Cinta semakin berlipat
.
Dalam hadits,
.
ﺗَﻬَﺎﺩُﻭْﺍ ﺗَﺤَﺎﺑُّﻮْﺍ
.
“Saling memberi hadiah-lah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (Al-Adabul Mufrad no.594)

(Raehanul Bahraen)

Selasa, 18 Juni 2024

Diam 🥺

Bismillaah...

***

KETIKA ISTRIKU DIAM

Kepalaku berdenyut, ia terus mengoceh dengan kalimat tak bertitik. Entah kapan istriku akan lelah dan berhenti.

"Kamu tau nggak ini sudah jam berapa?! Apa nggak bisa ngabarin dulu kalau bakal pulang larut?! Apa susahnya nelpon atau chat?!" suara Mia meninggi. 

Aku melirik sekilas ke jam dinding yang berada di dapur, pukul setengah dua dini hari. Aku lupa waktu, saat kumpul dengan teman sekantor, di rumah salah satu rekan kerja yang berulang tahun hari ini, bahkan tak mendengar gawaiku berbunyi saat Mia menelpon berulang kali karena hiruk pikuk pesta.

"Udahlah, Ma ... Papa 'kan udah pulang sekarang." Aku berusaha melerai. 

"Segampang itu ya, Pa? Kamu mikirin nggak yang nungguin kamu di rumah perasaannya kayak apa?!" Mia semakin murka.

"Sudahlah! Aku bosen, kamu bisanya marah-marah aja, setiap hari ngoceh aja kerjaannya, masalah kecil jadi besar!!!" balasku ikut terbawa emosi.

Kedua pundaknya berguncang diiringi isak tangis. Mia menatapku penuh amarah.

"Ooh, selama ini kerjaanku cuma ngoceh aja? Jadi kamu ingin aku diam? Baik, mulai detik ini aku diam!" Mia meninggalkanku sendirian di dapur, masuk ke dalam kamar anak-anak.
Hening ...

---

Mia menepati ucapannya, sejak pagi tak kudengar ocehannya. Biasanya ia akan membangunkan anak-anak dengan sedikit teriakan, lalu menyuruh mereka mandi dan sarapan sebelum mengantar ke sekolah. Aku sedikit lega, mudah-mudahan istriku tak marah-marah lagi.

Sorenya, seperti biasa, Mia akan menyambutku pulang kerja dengan segelas teh hangat di teras depan, tapi hari ini tak kudengar sapaan yang rutin ia lontarkan padaku.

"Papa mau makan malam apa?"

"Kerjaan hari ini lancar?"

atau "Tadi makan siangnya lauk apa?"

Mia hanya diam, tapi tetap mengerjakan tugasnya seperti biasa.

"Uhuuk ... uhuuk ..." Aku mulai batuk, ketika mengerjakan tugas kantor di ruang kerja malam itu. 

Aku menoleh ke segala arah mencari sosok istriku, biasanya ia akan menghampiriku dan mulai bawel.

"Tuh 'kan batuk, Papa kalau dibilangin suka gitu, nggak pernah nurut, rokoknya dikurangi dong, Pa. Kalau batuknya sampai parah gimana? bla ... bla ... blaaa ..." seperti itu, tapi malam ini hanya segelas kopi yang menemani. Sepi ...

---

Hari kedua ...
Pagi ini kulihat kemeja sudah rapi disetrika dan diletakkan di atas tempat tidur seperti biasa. Mia masih diam seperti kemarin. Harusnya ia akan memaksaku menghabiskan sarapan dan teh madu dengan perasan lemon yang ia yakini dapat menyembuhkan batuk yang kerap kambuh saat malam tiba, tentunya dengan ocehan yang khas, tapi pagi ini Mia hanya diam. Ketika aku dengan sengaja menyisakan sarapan yang disajikan, ia pun tetap diam.

"Istriku emang nggak bawel, ia bahkan tak punya waktu mengurus rumah dan anak-anak karena sibuk dengan teman-temannya. Istriku malah sangat lihai menghabiskan gajiku." Bobi menggerutu ketika kami berada di kantin kantor saat jam istirahat. 

Beberapa rekan tertawa keras. Entah mengapa, mereka membahas masalah para istri di saat seperti ini.

"Kalian nggak tau aja, istri kalau masih ngomel-ngomel, itu artinya dia masih sayang dan peduli." Ifa menimpali seraya membela gendernya.

Aku hanya mendengar dan malas masuk ke dalam obrolan. 

---

Rasanya aku mulai tidak nyaman dengan diamnya Mia. Memasuki hari ketiga istriku diam, nyatanya berdampak juga kepada anak-anak.

Joe berbisik padaku. "Pa, tadi aku mecahin gelas, tapi Mama nggak marah lho. Mama hanya diam dan membersihkan kepingan gelas hingga jarinya berdarah. Kasian Mama ya, Pa?" matanya memerah hampir menangis.

"Nggak enak kalau Mama diam terus," lanjut Joe dengan getir.

Mungkin benar adanya ucapan Ifa siang tadi. Malam itu Mia murka, karena peduli dan khawatir menungguku sepanjang malam di rumah yang tak memberi kabar. Harusnya aku menelpon sebentar, tapi karena lupa yang dibalut keegoisan diri, aku malah merasa tak bersalah. 

Sekarang aku malah merindukan ocehan Mia yang khas, begitupun anak-anak. Dan anehnya, sejak Mia diam, seisi rumah terasa hampa dan senyap. Anak-anak tak lagi berisik seperti kemarin. Mereka malah tak perlu diteriaki lagi saat dibangunkan atau disuruh mandi. Semuanya terasa berbeda ketika Mia hanya berkata seperlunya, lalu kembali diam. Aku merasa bersalah dengan kalimat yang membuatnya terisak malam itu, ''... Kamu setiap hari ngoceh aja kerjaannya ..."

Padahal aku tau, bahkan seisi dunia tau, betapa Mia menghabiskan waktunya demi mengurus rumah tangga. Sejak pagi hingga malam, berkutat menjadi sosok istri dan ibu yang merangkap sebagai pembantu, guru, kadang malah seperti tukang bangunan saat aku tak berada di rumah. Semua ia kerjakan seorang diri.

---

"Ma ..." Aku mencoba memanggilnya dengan lembut, saat Mia meletakkan segelas wedang jahe di atas meja kerjaku malam itu.

Mia menatapku tanpa ekspresi, tak menyangka marahnya kali ini awet. Aku menelan ludah, ragu memulai kalimat berikutnya. Oleh karena tak pandai berkata dan merayu, sepuluh tahun pernikahan kami, tak sebaris puisi yang kutulis untuk Mia. Kadang malah melewatkan tanggal ulang tahunnya, sementara Mia mengingat secara detail segala tanggal dan kebiasaanku, juga anak-anak. Aku mulai merasa menyesal dan kasihan padanya.

"Mama boleh kok marah-marah lagi, Papa siap mendengarkan ..." pintaku spontan. Mia masih menatap tanpa ekspresi.

"Ma, please, jangan diam terus dong, Papa bisa gila kalau Mama diam terus." Aku memohon dengan lebih memelas sambil meraih tangannya ke genggamanku. Mia melepaskan tangannya dariku dan berlalu, kembali ke kamar kami.

---

"Nia ...! Joe ...! Banguun ...!"
Seketika anak-anak dengan bersemangat berebutan keluar kamar dan bergegas ke kamar mandi, setelah mendengar teriakan mamanya yang hilang beberapa hari ini.

"Sarapannya dihabiskan, bekal dimasukin ke dalam tas, botol minum jangan lupa," lanjut Mia mengawali pagi.

Aku tersenyum lega, hampir sama leganya dengan tawa anak-anak pagi ini.

"Mama sudah jadi Mama lagi," bisik Joe dengan bahasanya yang polos.

Aku menatap anak-anakku.

"Istriku sudah kembali." Ucapku dalam hati.

#Cerita ini aku dedikasikan kepada seluruh istri dan mama yang tak kenal lelah. Semangat ya 💪🤗
 
By : Yenyen Pau

***

Related, walau kasus yang berbeda.
Saat disuruh atau lebih baik diam saja, rasanya?
Hmm...
Tak menyangka saja
Kemana kata yang harus tersalurkan?
Sementara kita tak punya siapa-siapa.

**Tidak, kamu punya Allah, sebaik-baik tempat mengadu.
**Tak mengapa, semoga mengurangi dosa dari banyaknya kata yang mungkin sering terucap salah dan menyakiti.
**Diam lebih selamat.
**Selamat diam 😊
**Sabar, semoga Allah selalu memberikan keluasan hati 🙃


KSA, 12 Dzulhijjah 1445 H / 18 Juni 2024 M

Kamis, 13 Juni 2024

Fitrahnya Perempuan

Bismillaah...

"Kenapa ya perempuan suka mengungkit masalah lama?"

***

Al Mar'atu Kal Mir'ah
Perempuan itu seperti cermin, di saat pecah, mungkin masih bisa memantulkan bayangan, tapi nggak akan bisa sesempurna sebelumnya. Sama kayak hati perempuan, mudah untuk memaafkan tapi sulit untuk melupakan. Jadi harus dijaga dan penuh kehangatan.

Saking sensitifnya hati perempuan, hal yang menurut laki-laki sepele dan nggak perlu dipikirkan, bisa perempuan ingat terus, bahkan nggak tidur semalaman.

***

"Kenapa sih perempuan sensitif? Bisa ingat masalah lama, tapi suka lupa naruh kaos kaki dimana."

Menurut dokter Aisah Dahlan, ahli neuroparenting, laki-laki itu punya 99 pikiran dan 1 emosi, sedangkan perempuan punya 99 emosi dan 1 pikiran. Di saat ada masalah, laki-laki hanya otak bagian kanannya yang terganggu. Sedangkan perempuan, hampir seluruh bagian otak kerjanya. Jadi maklum aja, kenapa perempuan bisa sensitif. Karena fitrahnya memang seperti itu.

***

"Terus gimana kalau perempuan salah?"

Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam berpesan dalam HR. Bukhari dan Muslim, "Lemah lembutlah terhadap gelas-gelas kaca."
Yang maksudnya adalah perempuan.
Kenapa begitu? Karena sesungguhnya kelembutan itu tidaklah ada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya atau membuat sesuatu itu menjadi lebih indah. Dan tidaklah kelembutan itu dihilangkan dari sesuatu, melainkan ia akan memperjeleknya. (HR. Muslim)

Selasa, 11 Juni 2024

Kesibukan

Bismillaah...

Jika engkau tidak disibukkan dengan kebaikan, maka pasti engkau akan disibukkan dengan yang lain (keburukan/kemaksiatan ataupun kelalaian). Maka selalu isi waktu-waktu luangmu dengan sesuatu yang bermanfaat untuk akhiratmu, berpindah dari kebaikan yang satu ke kebaikan lainnya.

Dan, tanda bahwa Allah sayang sama kita adalah, disibukkannya kita dengan berbagai kebaikan. Maka, jika memang aktivitasmu adalah kebaikan, bersyukurlah. Jika engkau merasa tidak banyak memiliki waktu disebabkan aktivitas (kebaikan)mu, maka bersyukurlah. Mungkin itu adalah salah satu tanda Allah sayang padamu ♥️.

Betapa banyak orang yang memiliki waktu luang, namun hanya diisi dengan sesuatu yang sia-sia atau tidak bermanfaat untuk akhiratnya. Sangat merugi jika itu terjadi pada kita. Apalagi jika kita memasuki tempat dan waktu-waktu terbaik, waktu-waktu mustajab, waktu-waktu yang langka, namun kita menghabiskan dengan kesia-siaan.

Berapa lama sih usia kita di dunia?
Apa iya kita ingin melewatkan sedetik pun hanya untuk kesia-sia an atau kemaksiatan?
Sedetik yang sangat berharga bagi mereka yang sudah Allah takdirkan tidak bisa berbuat apa-apa, selain menanti pahala jariyah yang mungkin sudah ia tanam semasa hidupnya.
Ya, sedetik begitu berharga bagi mereka, sementara kita?
Menyia-nyiakan nikmat itu dengan berbagai alasan, padahal Allah masih memberi kesempatan.
Saya lelah, butuh me time, butuh sendiri, lagi badmood, lagi ini, lagi itu, dan sejuta alasan lain.

Maka senantiasa meminta pada Allah untuk di istiqomahkan dalam kebaikan dan ketaatan, baik saat ramai apalagi saat bersendirian.
Dan yang paling penting adalah saat bersendirian, saat dimana kita bisa melakukan apa saja tanpa ada yang ketahui kecuali Allah dan diri kita.

Mintalah pada Allah di istiqomahkan dalam kebaikan dan ketaatan.
Selalu dan selamanya ♥️

Yaa Muqollibal Qulub
Tsabbit Qalbi 'Alaa Diinik wa thoo'atik
Robbanaa taqobbal minnaa, innaka antas Sami'ul 'Aliim

Aamiin yaa Allaah


Mekkah, di bulan Dzulhijjah 1445 H

Minggu, 09 Juni 2024

Doa Cinta ♥️

Bismillaah...

"Ya Allaah, hamba memohon cintaMu dan memohon cinta dari hamba-hamba lain yang juga mencintaiMu."

***

Seringkali, kita mencintai dan menyayangi seseorang. Namun, yang kita terima, bertepuk sebelah tangan. Kita cinta, kita sayang, namun dia sebaliknya.

***

‘Tidak akan dicintai orang yang tidak mencintai," demikian bunyi haditsnya.

Jadi orang kadang salah sasaran, dicintailah orang tersebut agar kita juga dicintai. Hasilnya? kita jadi possesif dan depresi, cinta malah terbang menjauh.

Padahal ada doa lain yang menjawab soalan tersebut, dan mengapa kita diajarkan doa tersebut.

Minta cinta Allah, Allah kasih cintaNya sekaligus cinta mahluk yang mencintai Allah.

Selesai.

Lalu, jika kita mencintai seseorang namun ternyata dia tidak mencintai kita, maka mungkin saja, ada yang perlu dikoreksi.
Dari kita, betulkah kita mencintai nya karena Allah? Ataukah dia, apakah memang dia mencintai kita karena Allah?

Saling introspeksi diri
Kembalikan niat kita
Perbaiki doa kita
Berharap cinta dari Allah dan dari hamba-hamba yang betul-betul mencintai Allah sebagaimana kita pun mencintaiNya

Tak usah lagi berharap cinta dari manusia yang memang tidak lagi cinta padaMu
Karena semakin kita mengejar, sepertinya ia akan semakin jauh 
Kejarlah cinta Allah, maka seluruh kesayangan Allah pun akan mencintaimu ♥️

Ishbir...


Jumat, 7 Juni 2024 H
Di penghujung 1 Dzulhijjah 1435 H

Jumat, 07 Juni 2024

Lindungi Kami, Ya Allah 😭

Bismillaah...

Subhanallah, astaghfirullah wa atubu ilaik

Ya Allah, saya hambaMu 😭
Yang berusaha menaati setiap perintahMu
Yang berusaha menjauhi setiap laranganMu
Yang berusaha menghindari setiap jalan-jalan yang mengantarkan kepada kemaksiatan
Semampuku, sebisaku
Semua atas pertolonganMu, tentunya

Namun ya Allah
Ujian kah ini?
Ataukah adzab buat saya?

Ya Allah, ampuni saya jika ada aktivitas yang kulakukan, yang membuatMu murka
Ampuni saya, ya Allah 😭
Saya ikhlas jika ini adalah adzab dariMu atas dosa-dosa ku yang sengaja maupun tak kusengaja 😭
Ya Allah...
Cukupkan adzab itu hanya di dunia, jika memang itu adzab yang pantas saya dapatkan
Saya tidak sanggup, ya Allah
Sedikit lagi akan menyerah, jika Engkau tak menolongku 😭

Namun
Jika ini ujian
Berilah saya kesabaran tanpa batas, ya Allah
Berilah saya hati yang lapang, ya Allah
Jangan tinggalkan saya sedetik pun
Apalah saya tanpaMu, ya Allah 😭

Ya Allah, satu lagi permintaanku 🥺
Lindungi anak-anakku, ya Allah
Jaga anak-anakku; Faqih, Hannan, Ziyad, Hanin, Musa.
Jaga mereka dari segala bentuk kemaksiatan, ya Allah
Jaga mereka dari tipu daya syetan, ya Allah
Ya Allah, jaga mereka agar tidak terjatuh dalam dosa besar maupun kecil
Ya Allah, jaga mereka dengan sebaik-baik penjagaanMu
Jaga mereka di saat saya tak bisa sepenuhnya menjaga mereka karena keterbatasanku
Ya Allah, jaga mereka dari segala bentuk kedzoliman; kepada dirinya maupun kepada orang lain
Ya Allah, bimbing mereka agar senantiasa berada di jalanMu
Jadikan mereka termasuk golongan yang cinta padaMu
Yang selalu merasa diawasi olehMu
Yang takut terjatuh dalam dosa dan kemaksiatan

Ya Allah, sesungguhnya Engkau yang paling tahu apa isi hati ku
Engkau paling tahu apa yang sangat dan paling kutakutkan
Ya Allah, hanya kepadaMu saya memohon
Tak ada yang lain yang mampu mengabulkan selain hanya Engkau, ya Allah

Ya Allah, saya takut 😭
Lindungi saya dan anak-anakku, cucu dan generasiku kelak
Istiqomahkan kami di atas kebaikan hingga ajal menjemput kami, ya Allah

Ya Allah 😭😭😭
Tenangkan saya 😭😭😭




KSA, 7 Juni 2024 M
1 Dzulhijjah 1445 H

Syurga ♥️

Bismillaah...

"Berusahalah memaafkan orang yang telah menyinggung harga diri kita. Sebab harga syurga lebih mahal dari harga diri." (ust. Bendri J.)

***

Tulisan itu lewat dan terbaca olehku. MasyaAllaah, betul, ketika syurga adalah janjinya, maka adakah janji kenikmatan yang lebih indah?

Berusaha berdamai dengan perasaan yang kusut
Walau tak mudah
Tapi selalu ingat balasan syurga
Yang tidak dibeli dengan sesuatu yang biasa-biasa saja
Butuh usaha yang lebih
Butuh perasaan yang mesti diorganisir lebih
Butuh waktu yang tidak sebentar

Karena, syurga itu mahal
Dan hanya orang pilihan Allah yang bisa masuk ke dalamnya
Semoga itu kita
Saya dan kamu

Aamiin ya Allah


Mekkah, 7 Juni 2024
1 Dzulhijjah 1445 H
07.19 KSA