Senin, 23 Maret 2009

Kilas Balik "The Spirit of Teenagers"

Muslimah Competition dan Seminar Muslimah, rangkaian acara the Spirit of Teenagers, telah terlaksana sepekan yang lalu. Banyak kenangan, pengalaman, suka maupun duka yang kami alami selama proses persiapan hingga acara itu betul-betul terlaksana, namun semuanya belum dapat tertuang lewat kata, setidaknya untuk saat ini.
Hanya ini yang mampu kupersembahkan untukmu, wahai remaja muslimah....


"Sepenggal surat untuk Saudari2ku Fillah"

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Tulisan ini bermula dari rasa gembiraku ketika seorang yang biasa
kupanggil adik mulai bersemangat memakai kaus kaki untuk menutupi
aurat, sebagaimana halnya rasa gembira ketika dulu dia bercerita
tentang jilbab yang tebal dan juga tentang rok.

“Mmm… yang dulu suka panjat tali sekarang mulai suka sama rok…”
Yang dulu akrab dengan aksesoris rocker sekarang senang ikut pengajian...”
Semoga niatan ini bukan api yang membara di awal lalu kemudian
padam. Semoga dengan tekad yang kuat dan kesungguhan, Allah memudahkan
untuk istiqomah dan terus memperbaiki diri

Saudariku, aku memohon maaf karena telah lalai dan lama tak berkabar padamu. Bukan apa - apa, sebab aku sendiripun bingung dengan keadaanku sendiri. Tak cuma soal yg kuhadapi dan tempo hari pernah kuceritakan. Tapi ada persoalan baru yg entah mengapa serasa menguras isi pikiranku. Sepertinya masalah itu selalu saja dekat dengan sisi hidupku.tapi aku tak ingin berdebat tentang ini. Aku hanya terpesona melihatmu sekarang, pada gerak dan perubahanmu Sungguh nikmat yang besar, Allah telah menjadikan kita bersaudara di atas ikatan iman.Semoga Allah menjadikan kita sebagai saudara yang saling menyayangi di atas ikatan tersebut.
Saudara yang menghendaki kebaikan satu sama lainnya.
Saudara yang tidak menginginkan ada keburukan pada satu sama lainnya.

Bersama rasa cintaku aku membuat tulisan ini…
Semoga Allah mendatangkan manfaat, menjadikannya bekal untuk dunia dan simpanan untuk akhirat.

Saudariku,
Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Robb yang telah menciptakan kita dari setetes mani,
Robb yang juga telah menciptakan ibu kita, bapak kita, dan orang-orang yang kita sayangi,
Robb yang telah memberi rizki pada kita sampai kita sebesar ini,
Robb yang telah memberi hidayah Islam -sebuah nikmat yang sangat besar yang tidak ada nikmat yang lebih besar dari nikmat ini-
Robb yang telah menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang taat,
Robb yang juga telah mengancam dengan neraka bagi yang enggan untuk taat,
Robb yang janji-Nya haq, yang tidak pernah menyalahi janji.
Saudariku,
Masih akrab dulu kau pernah cerita padaku tentang teman-temanmu.
Beberapa diantaranya sangat “memperhatikan”penampilannya.
Mulai dari merk baju yang berkelas, model yang up to date,
Bahkan diantaranya sangat akarab dengan baju yang sempit dan serba pendek,
celana yang juga serba pas-pasan,
rambut direbounding,
alis yang “dirapikan”,
lipstik tipis warna pink,
minyak wangi yang mmmm…
Dan kaupun ingin seperti mereka !

Saudariku,
Apa yang mereka dapat dari semua ini?
“cantik”?
“aduhai”?
“modis”?
“gaul”?
“tidak ketinggalan jaman”?
atau mungkin sekedar untuk bisa percaya diri ketika keluar rumah dan berhadapan dengan orang-orang?
Memang banyak yang akan melihat “WAH” pada wanita yang berpenampilan
seperti ini sehingga menyebabkan beberapa di antara kita tertipu dan
bahkan berlomba untuk menjadi yang “terhebat” dalam masalah ini.

Tetapi saudariku,
Saya ingin mengajak kita untuk menjadi seorang muslimah yang sejati!
Tidak perlu kita tiru mereka yang berbangga diri dengan apa yang mereka pamerkan dari tubuh dan kecantikan mereka.
Tidak perlu kita tiru mereka yang berbangga diri dengan merk yang ada pada baju-baju mereka.
Sungguh! Kain sepuluh ribu per meter dari Pasar sentral lebih mulia jika kita memakainya dalam rangka ketaatan pada Allah,
Robb yang telah menciptakan kita,
Robb yang telah mensyariatkan jilbab untuk kita.

Duhai…
Pakaian mana yang lebih mulia dari pakaian ketaqwaan?
Adalah nikmat yang besar ketika kita masuk Islam.
Seseorang dinilai bukan lagi dari tulisan (baca: merk) apa yang
tertempel di bajunya, atau dari seberapa mancung hidungnya, seberapa
cantik wajahnya, seberapa elok parasnya, seberapa anggun bersoleknya.
Tapi seseorang dinilai dari apa yang ada dalam hatinya, apa yang diucap oleh lisannya, dan apa yang diperbuat oleh badannya.
Tapi seorang itu mulia karena apa yang diyakininya dalam ucapan, perbuatan dan yang ada didalam hatinya.

Ya!.ingatlah kembali bagaimana kesetiaan para sahabat dan sahabiyah nabi kepada Allah. Meski dengan ujian yang begitu berat mereka tidak sedikit tertipu dengan Indahnya bujukan dunia.
Aku pernah menceritakan kisah Sumayyah kepadamu kan ?
yang gugur sebagai syuhada pertama dalam sejarah Islam.
Juga , saudara-saudara seperjuangan Sumayyah, terutama Bilal bin Rabah yang disiksa oleh Quraisy tanpa henti menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk ?
Sebenarnya aku tak ingin banyak mendiktemu dengan nasehat – nasehat ini.
Tapi sebagai saudarimu aku tentu tak ingin kau ” jatuh ”.
Islam adalah agama yang sangat mulia. Oleh karena itu, sebagai seorang yang masih mengaku " Radlitu billahi Robba Wabil islaami diina wabim muhammadin nabiyyaw warosuula" aku rela Allah Tuhanku, islam agamaku, Muhammad nabi dan rasulku,. Mari kita jadikan ajaran Islam sebagai barometer kehidupan.kita
Maaf kalau kakakmu ini berlebihan
Tapi Sesungguhnya Islam telah datang untuk segenap makhlukNya, termasuk pula padamu dan padaku.
Ia memanggil-manggil kita dengan sejuta makna dan cahaya di penghujungnya
Cahaya yang akan menghantarkan kita di syurga
Dan memuliakan kita di dunia
Percayalah !


*Ya.... percayalah...
Let's To Be Honourable with Islam, Mari Meraih Kemuliaan dengan Islam*



(dibacakan di Seminar Muslimah "The Spirit of Teenagers")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar