Senin, 29 Desember 2008

RENUNGAN

Detik-detik berlalu, meninggalkan dirimu
Dalam kesunyian di atas buaian

Wahai diri yang terlena
Dalam persinggahan yang fana
Umurmu terus berlalu
Menggiringmu menuju saat kematianmu



Tanganmu akan berkata
Kakimu akan berkata
Matamu akan berkata
Telingamu akan berkata
Terbukalah sudah tabir kebohonganmu

Dalam kegelapan, rintihan pilu menyayat kalbu
Tiada lentera, tiada keni’matan
Deraian air mata tiada berarti
Apalagi berjanji
Meniti jalan yang belum terlewati

Dalam kepedihan, kesedihan, kesendirian dan kegelapan
Kau berteriak : Ya Tuhanku, kembalikan aku!
Aku berjanji tak kan ku sia-siakan waktuku
Oh… diriku yang malang, tak satu katapun terdengar
Sebab sudah tiba waktuku menuai buah amalku

Wahai diri yang sedang bermimpi
Bangunlah, bangkit dan berjuanglah!
Ingatlah akan ikrarmu, saat hidup di rahim Ibu

Ingatlah janji wahai diri, agar kau tak lagi sendiri
Bila tiba waktunya nanti
Bumi digoncangkan, isinya ditumpahkan
Gunung-gunung diterbangkan
Bagaikan bulu beterbangan
Tertutuplah sudah lembaran amalmu
Tinggallah menunggu hari perhitunganmu.


(dari lembaran da’wah akhwat “An-Nisaa’”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar