Senin, 23 Maret 2009

Renungan

For everyone
Renungan neh kak........

Doa yang ketika aku masih gadis:
"Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami
Yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku."

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:
"Ya Allah beri aku anak yang sholeh Dan sholehah, agar mereka dapat
Mendoakanku ketika nanti aku mati Dan menjadi salah satu amalanku
Yang tidak pernah putus."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir:
"Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami
Yang baik meskipun Mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah...."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah:
"Ya Allah..... Jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral
Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah beranjak remaja:
"Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg
Mengkhawatirkanku.
Ya Allah aku tidak ingin IA mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah
yang sedang ranum."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa:
"Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka,
Yang bibit, bebet, bobotnya baik Dan sesuai setara dengan keluarga
Kami."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:
"Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan
Perhatiannya Dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya."
Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:
"Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama
Pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria
Wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku."

Ketika kupanjatkan DOA-DOA itu, aku membayangkan Allah tersenyum
Dan berkata..... .
"Engkau ingin suami yang baik Dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik
Dan sholehah?
Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?"
"Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu Ada padamu Dan pada
Suamimu. Jangan egois begitu...... .. Masak engkau ingin anak yang
Sholehah
Hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. ...tentu mereka menjadi
Sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah
Aturan-Ku."
"Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa?......
Prestige? ........ Atau....mode? ....atau engkau tidak mau direpotkan
Dengan mendidik Islam padanya? Engkau juga harus belajar, engkau juga
Harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran Dan berusaha
Mengkhatamkannya. "
"Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya
Dengan
Mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup
Aurat?
Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan Dan kehormatan
Umat-Ku."
"Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau
Tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah
Kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia
Akan dapatkan."
"Engkau hanya mengandung, melahirkan Dan menyusui anakmu. Aku yang
Memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap
Mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia
Melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. "
"Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah
Kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi
Amanahnya."

Lantas...... Aku malu....... Dengan imajinasi do'a-Ku sendiri....
Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA.. .....
Maafkan aku ya Allah......

Assalamu'alaikum. . ...
Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat Kita berdoa, Kita mendengar
Ini:
"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah".
"Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

Atau....
Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:
"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain.
Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan
Urutannya."
Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat
Respons seperti
Ini:
"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,
Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka,
Silahkan
Tunggu sampai Anda tiba di sini!!"
Atau bisa juga Anda mendengar ini :
"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon Hari
Ini. Silakan
Mencoba kembali esok Hari."

Atau...
"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali Hari
Senin
Setelah pukul 9 pagi."
Alhamdulillah. .... Allah SWT mengasihi Kita, Anda dapat menelpon-Nya
Setiap
Saat!!!
Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda.
Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.
Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya
secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434
2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan
nomor ini : 28443483
2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim &
Hadist Rasul"

Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.
Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak
terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!
Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita. Mana
tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya Sabda Rasulullah S.A.W :
"Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah
dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut"
7 Kalimah ALLAH:
1. Mengucap "Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap " Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut..
4. Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. M engucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah " sepanjang siang dan malam
sehingga tak terpisah dari lidahnya...

Dari tafsir Hanafi,
mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. ....
mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu... mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa.

Sekarang anda mempunyai 2 pilihan :
1. Biarkan E-mail ini tetap dalam mailbox anda.
2. Forward E-mail ini ke sejumlah orang yang anda kenal dan Insya-Allah
ridha Allah akan dianugerahkan kepada setiap orang yang Anda kirim.
--
wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarhokatuh.
ahmad Irfan

http://alsinji.co.cc/


(copas dari buletin board (bulbo)-nya megalotus)

Renungan Seorang Mujahid(ah)

Saat hati merenung, mencoba membaca alam
Saat tubuh beristirahat, sejenak menatap diri
Duhai kisanak, gerangan apa yang kau cari di bumi yang tak terukur ini

Langit mana yang kan tega tak menaungi
Bumi mana yang tak berperasaan menolak pijakan kaki
Gunung mana yang tak ridho menjadi tameng
Laut mana yang surut tak memberi haluan
Ketika Singa Pemilik Alam berteriak dan berlari mengejar musuh
Memangsa setiap yang berbisa
Ketika sang Prajurit menghentak bumi menghembuskan debu perjuangan
Melindungi dunia dari durjana


Wahai yang memiliki jiwa
Wahai yang memiliki hati
Wahai yang memiliki akal
Wahai yang memiliki darah
Masih sadarkah engkau tentang apa yang kau miliki ?
Masih ingatkah engkau saat ketika jiwamu tersesat dalam gelapnya dunia
Lalu datanglah seberkas cahaya kasih sayang memberimu kehangatan
Masih ingatkah engkau saat hatimu dielus, saat akalmu dididik, saat darahmu dipancarkan ?
Tidakkah disaat itu dunia serasa tak punya harga dimatamu
Tidakkah disaat itu keinginanmu tuk mencium syurga mengebu-gebu ?


Berkacalah !
Tanyakan pada jiwamu
Bingkisan apa yang telah kau persembahkan
Sebagai tebusan
Dari permata zamrud yang telah kau dapatkan
Anugrah terindah sepanjang umurmu


Berkacalah !
Tanyakan pada nuranimu
Masihkah pantas engkau mengelak
Atau pura-pura bodoh
Tentang janji yang pernah kau lafazkan
Bahwa……

Hidupku hanya untuk Islam
Ketundukanku teramat mahal kecuali hanya pada dzat yang Maha Perkasa
Dzat yang hanya pantas padaNya pula aku berkeluh kesah
Seluruh jasad dan ruh kugadaikan demi sebuah keizzahan, harga yang sangat mahal
Seluruh umurku kupersembahkan demi menebas kekafiran, membunuh kemungkaran
Menebar aroma kasih sayang


Nafasku…..
Adalah nafas seorang mujahid(ah)
Tidurku…..
Adalah tidur seorang musafir
Lisanku…..
Adalah lisan seorang rahib
Anganku…..
Adalah angan seorang panglima
Impianku…..
Adalah impian seorang perindu Firdaus
Dan Kematianku…..
Adalah kematian seorang syuhada


Maka, Renungkanlah dan Berkacalah !!!





(copas dari blog fs-nya kak wina *syukron kak...)

Kilas Balik "The Spirit of Teenagers"

Muslimah Competition dan Seminar Muslimah, rangkaian acara the Spirit of Teenagers, telah terlaksana sepekan yang lalu. Banyak kenangan, pengalaman, suka maupun duka yang kami alami selama proses persiapan hingga acara itu betul-betul terlaksana, namun semuanya belum dapat tertuang lewat kata, setidaknya untuk saat ini.
Hanya ini yang mampu kupersembahkan untukmu, wahai remaja muslimah....


"Sepenggal surat untuk Saudari2ku Fillah"

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Tulisan ini bermula dari rasa gembiraku ketika seorang yang biasa
kupanggil adik mulai bersemangat memakai kaus kaki untuk menutupi
aurat, sebagaimana halnya rasa gembira ketika dulu dia bercerita
tentang jilbab yang tebal dan juga tentang rok.

“Mmm… yang dulu suka panjat tali sekarang mulai suka sama rok…”
Yang dulu akrab dengan aksesoris rocker sekarang senang ikut pengajian...”
Semoga niatan ini bukan api yang membara di awal lalu kemudian
padam. Semoga dengan tekad yang kuat dan kesungguhan, Allah memudahkan
untuk istiqomah dan terus memperbaiki diri

Saudariku, aku memohon maaf karena telah lalai dan lama tak berkabar padamu. Bukan apa - apa, sebab aku sendiripun bingung dengan keadaanku sendiri. Tak cuma soal yg kuhadapi dan tempo hari pernah kuceritakan. Tapi ada persoalan baru yg entah mengapa serasa menguras isi pikiranku. Sepertinya masalah itu selalu saja dekat dengan sisi hidupku.tapi aku tak ingin berdebat tentang ini. Aku hanya terpesona melihatmu sekarang, pada gerak dan perubahanmu Sungguh nikmat yang besar, Allah telah menjadikan kita bersaudara di atas ikatan iman.Semoga Allah menjadikan kita sebagai saudara yang saling menyayangi di atas ikatan tersebut.
Saudara yang menghendaki kebaikan satu sama lainnya.
Saudara yang tidak menginginkan ada keburukan pada satu sama lainnya.

Bersama rasa cintaku aku membuat tulisan ini…
Semoga Allah mendatangkan manfaat, menjadikannya bekal untuk dunia dan simpanan untuk akhirat.

Saudariku,
Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Robb yang telah menciptakan kita dari setetes mani,
Robb yang juga telah menciptakan ibu kita, bapak kita, dan orang-orang yang kita sayangi,
Robb yang telah memberi rizki pada kita sampai kita sebesar ini,
Robb yang telah memberi hidayah Islam -sebuah nikmat yang sangat besar yang tidak ada nikmat yang lebih besar dari nikmat ini-
Robb yang telah menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang taat,
Robb yang juga telah mengancam dengan neraka bagi yang enggan untuk taat,
Robb yang janji-Nya haq, yang tidak pernah menyalahi janji.
Saudariku,
Masih akrab dulu kau pernah cerita padaku tentang teman-temanmu.
Beberapa diantaranya sangat “memperhatikan”penampilannya.
Mulai dari merk baju yang berkelas, model yang up to date,
Bahkan diantaranya sangat akarab dengan baju yang sempit dan serba pendek,
celana yang juga serba pas-pasan,
rambut direbounding,
alis yang “dirapikan”,
lipstik tipis warna pink,
minyak wangi yang mmmm…
Dan kaupun ingin seperti mereka !

Saudariku,
Apa yang mereka dapat dari semua ini?
“cantik”?
“aduhai”?
“modis”?
“gaul”?
“tidak ketinggalan jaman”?
atau mungkin sekedar untuk bisa percaya diri ketika keluar rumah dan berhadapan dengan orang-orang?
Memang banyak yang akan melihat “WAH” pada wanita yang berpenampilan
seperti ini sehingga menyebabkan beberapa di antara kita tertipu dan
bahkan berlomba untuk menjadi yang “terhebat” dalam masalah ini.

Tetapi saudariku,
Saya ingin mengajak kita untuk menjadi seorang muslimah yang sejati!
Tidak perlu kita tiru mereka yang berbangga diri dengan apa yang mereka pamerkan dari tubuh dan kecantikan mereka.
Tidak perlu kita tiru mereka yang berbangga diri dengan merk yang ada pada baju-baju mereka.
Sungguh! Kain sepuluh ribu per meter dari Pasar sentral lebih mulia jika kita memakainya dalam rangka ketaatan pada Allah,
Robb yang telah menciptakan kita,
Robb yang telah mensyariatkan jilbab untuk kita.

Duhai…
Pakaian mana yang lebih mulia dari pakaian ketaqwaan?
Adalah nikmat yang besar ketika kita masuk Islam.
Seseorang dinilai bukan lagi dari tulisan (baca: merk) apa yang
tertempel di bajunya, atau dari seberapa mancung hidungnya, seberapa
cantik wajahnya, seberapa elok parasnya, seberapa anggun bersoleknya.
Tapi seseorang dinilai dari apa yang ada dalam hatinya, apa yang diucap oleh lisannya, dan apa yang diperbuat oleh badannya.
Tapi seorang itu mulia karena apa yang diyakininya dalam ucapan, perbuatan dan yang ada didalam hatinya.

Ya!.ingatlah kembali bagaimana kesetiaan para sahabat dan sahabiyah nabi kepada Allah. Meski dengan ujian yang begitu berat mereka tidak sedikit tertipu dengan Indahnya bujukan dunia.
Aku pernah menceritakan kisah Sumayyah kepadamu kan ?
yang gugur sebagai syuhada pertama dalam sejarah Islam.
Juga , saudara-saudara seperjuangan Sumayyah, terutama Bilal bin Rabah yang disiksa oleh Quraisy tanpa henti menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk ?
Sebenarnya aku tak ingin banyak mendiktemu dengan nasehat – nasehat ini.
Tapi sebagai saudarimu aku tentu tak ingin kau ” jatuh ”.
Islam adalah agama yang sangat mulia. Oleh karena itu, sebagai seorang yang masih mengaku " Radlitu billahi Robba Wabil islaami diina wabim muhammadin nabiyyaw warosuula" aku rela Allah Tuhanku, islam agamaku, Muhammad nabi dan rasulku,. Mari kita jadikan ajaran Islam sebagai barometer kehidupan.kita
Maaf kalau kakakmu ini berlebihan
Tapi Sesungguhnya Islam telah datang untuk segenap makhlukNya, termasuk pula padamu dan padaku.
Ia memanggil-manggil kita dengan sejuta makna dan cahaya di penghujungnya
Cahaya yang akan menghantarkan kita di syurga
Dan memuliakan kita di dunia
Percayalah !


*Ya.... percayalah...
Let's To Be Honourable with Islam, Mari Meraih Kemuliaan dengan Islam*



(dibacakan di Seminar Muslimah "The Spirit of Teenagers")

Rabu, 04 Maret 2009

The Spirit of Teenagers




The Spirit Of Teenagers, Semarak Putih Abu-Abu

Kegiatan ini terdiri atas 2 rangkaian:

1. Muslimah Competition
Waktu : Ahad, 8 Maret 2009, pukul 08.00-selesai
Tempat: SMA Negeri 1 Makassar

2. Seminar Muslimah
Waktu : Ahad, 15 Maret 2009, pukul 08.00-12.00
Tempat: LAN Antang Makassar
Materi: 1. Muslimah di Tengah Tantangan Zaman
2. Let’s to be Honorable with Islam

Acara ini khusus buat "kalian" yg masih berseragam putih abu-abu
Buruan cari tiketnya di sekolah kalian....
Jangan sampai ketinggalan ya!


Organized by : FUM Makassar





"The Spirit of Teenagers, Semarak Putih Abu-abu"
Awal Kebangkitan Dakwah Sekolah, insya Allah.... [amiiin]

Minggu, 01 Maret 2009

Mimpi tentang Al-Albany

KISAH SEORANG UKHTI ALJAZAIR YANG BERMIMPI TENTANG SYEKH AL-ALBANY

Percakapan ini terjadi beberapa waktu sebelum wafatnya Asy Syaikh.
Sebuah percakapan tentang mimpi baik tentang Syaikh Al Albany bahwa beliau telah mengikuti jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bernilai hikmah tentang keistiqamahan seorang ulama diatas jalan sunnah dan betapa baiknya akhir hidup seseorang yang benar-benar menapaki jalan sunnah. Di sisi lain, kita juga belajar tentang bagaimana sikap seorang salafy dalam mendengarkan pujian terhadap mereka.

Seorang muslimah di aljazair bermimpi tentang Syaikh Al Albany. Mimpi tersebut lalu diceritakan kepada Syaikh Al Albany melalui telepon,ketika beliau sedang mengisi ta'lim di hadapan murid-murid beliau.
Dalam Islam, mimpi yang baik, terutama bila bermimpi tentang Rasul, adalah mimpi yang dapat dipercaya dan merupakan kabar gembira.

Muslimah tersebut mengabarkan kepada beliau sebagai kabar gembira. Namun ternyata beliau menyambutnya dengan tangisan karena haru karena merasa terlalu rendah untuk itu.

Berikut transkrip dan terjemaahan percakapan tersebut :

Ukhti: Syekh, seorang akhwat di Aljazair pernah bermimpi…mudah-mudahan ini adalah sebuah kabar gembira…



Syekh: Khairan Rayti…(Semoga kebaikan yang ukhti saksikan)!



Ukhti: Insya Allah…Syekh, apakah ada dalil yang menegaskan bahwa jika ada orang yang menceritakan mimpinya kepada kita, lalu kita mengatakan: Khairan rayta (semoga kebaikan yang engkau saksikan)??



Syekh: Tidak…ucapan ini tidak tsabit, tapi tidak mengapa untuk sesekali digunakan…



Ukhti: Semoga Allah memberkahi Anda…



Syekh: Semoga ukhti juga demikian…



Ukhti: Baik,

sang ukhti tersebut bermimpi melihat dirinya berada di sebuah balkon yang menghadap ke sebuah jalan…

maka tiba-tiba di jalan itu, sang ukhti melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam…

ukhti itu melihat saya berdiri di dekat Rasulullah dan saya tersenyum kepada beliau, lalu beliau pun tersenyum kepada saya..

kemudian beliau berlalu meninggalkan jalan itu…

Tidak lama kemudian, kami melihat seorang Syekh yang juga berjalan di jalan itu

…kamipun mengucapkan salam kepadanya: “Assalamu ‘alaikum…”

kemudian syekh itu menjawabnya: “wa ‘alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh…”

Syekh itu bertanya: “Apakah kalian melihat Rasulullah?

Kami pun menjawab: Iya, kami melihat beliau..

Maka kami pun menunjukkan jalan yang dilalui (Rasulullah). Maka Syekh itu pun menapaki jalan tepat di jejak kaki rasulullah dan mengikuti beliau SAW.

Lalu ukhti tersebut bertanya kepada saya: Siapakah gerangan syekh itu?

Maka saya pun menjawab: (Dan ini mudah-mudahan kabar gembira untuk Anda, wahai Syekh…) Itu adalah Syekh al-Albany…Syekh Al-Albany…

dan saya katakan bahwa mudah-mudahan ini adalah kabar gembira untuk Syekh bahwa beliau telah berjalan di atas jalan al-Sunnah…insya Allah…



(TERDENGAR SYEKH AL-ALBANI MULAI SESENGGUKAN MENANGIS)



Ukhti: Bagaimana menurut Anda, wahai Syekh.....?



(SYEKH HANYA DIAM, MENANGIS….LALU MENUTUP TELPON…BELIAU DIAM DAN MENANGIS DALAM WAKTU YANG CUKUP LAMA…KEMUDIAN BELIAU MEMINTA MURID-MURIDNYA YANG HADIR DI MAJLIS ITU UNTUK PULANG…)

Syekh: Pulanglah kalian, wahai ikhwan…



(al-abidaat menanggapi : subhanallah... beginilah seharusnya sikap qt sbg seseorang yang mengaku salafi (orang2 yang senantiasa mengikut pada rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 3 generasi setelahnya -shahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in-). Tidak terlena ataupun tidak meminta dan berharap untuk dipuji. Justru mestinya qt sedih jika ada yg memuji qt, karena pada hakikatnya, mereka tidak sedang memuji qt. Mari qt beramal karena Allah, jangan karena ingin dipuji atau ingin dikatakan salafi.
Ketawadhuan dari salah seorang ulama salaf juga menjadi hikmah dari kisah ini. Ilmu yang qt miliki, itu belum seberapa dibanding ilmu yang Allah miliki. Tak perlu sombong, ujub dan takabbur. Qt lihatlah syekh al-albany. Beliau hafidzahullah, seorang ulama salaf, ulama besar yang tentunya ilmunya tak sebanding dgn qt, menangis ketika diberitakan bahwa beliau adalah salafy.
Subhanallah...
bisakah qt seperti beliau?
bisakah qt tawadhu' dgn ilmu yang tak seberapa ini?
bisakah qt bersikap seperti itu saat dipuji?
(semoga saja bisa, insya Allah....)
Wallahu A'lam.)

sumber : wahdahsalafi