Selasa, 17 November 2015

Tentang Hafidz Doll

Bismillaah

NYESAL!!! Saya menyesal beli paket hafidz Doll. Menyesalnya.. kenapa belinya gak dari dulu-dulu, kenapa baru sekarang pas anak sudah 3.

Tapi, lebih baik TERLAMBAT daripada tidak sama sekali.

Bismillah.. Di akhir bulan Juli 2015, saya pribadi memutuskan untuk membeli paketnya. Ya, saya memutuskan sepihak, karena suami gak mendukung waktu itu. Alasannya karena harga. Iya, memang, saya sadar, harganya lumayan. Tapiiii.... memikirkan fungsi dan manfaat nya membuat saya nekat. Apalagi waktu itu, saya difasilitasi dengan pembayaran nya yang bisa diangsur.

Awalnya, sebenarnya cuma ingin beli bonekanya saja 1. Tapi, sekali lagi saya berpikir, kalau boneka cuma 1, sepertinya hari-hari cuma diisi pertengkaran. 1 boneka dipakai bertiga? Mungkin bagi anak-anak yang sudah mengerti, bisa. Tapi 3 anakku semuanya masih dibawah 5 tahun. Sepertinya mustahil bisa dipakai bertiga.

Akhirnya, saya memilih paket lengkap; 2 boneka beserta perangkatnya, 1 robopen dan perangkatnya, mushaf tahfidz, mushaf maqomat, ensiklopedi anak muslim, dan masih banyak lagi. Eh, ada iqro'nya juga. Pas sekali buat Faqih (5 tahun kurang 1 bulan), Hannaan (3 tahun 2 bulan), dan Ziyad (2 tahun 1 bulan). Faqih kebagian robopen dan mushaf maqomat, Hannaan boneka hafidzah beserta iqro' dan Ziyad boneka hafidz (saja). Alhamdulillaah..

November
3 bulan pemakaian. Alhamdulillaah, ada pengaruh. Ziyad yang bicaranya masih kurang jelas, tapi kalau diputarkan surah-surah pendek, dia bisa menyambungnya dengan lafalnya yang masih cadel. Hannaan pun seperti itu. Faqih, jangan ditanya, efeknya LUAR BIASA. Karena ia kebagian mushaf maqomat dan robopen, ia lebih mudah dalam menghafal. Dibanding quran yang dipakainya dulu, ia lebih semangat pakai mushaf maqomat, karena lembarannya warna warni plus ada tanda ikhfa, idhgam, iqlab dan qalqalah di mushafnya. Paling semangat kalau dikasi robopen dan mushafnya karena itu berarti ia bebas bereksplorasi mendengar lantunan quran dari robopennya.

Alhamdulillaah bini'matihi tatimmusshoolihaat. Semoga melalui paket hafidz doll ini, Faqih-Hannan-Ziyad lebih dekat dengan kitabNya, dan Allah mudahkan mereka dalam menghafalnya, sehingga kelak mereka menjadi para penghafal Qur'an, keluarga Allah di dunia, dipakaikan mahkota dari emas kelak di syurgaNya dan kami orangtuanya akan dipakaikan dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh seluruh penghuni dunia. Aamiin.. amiin.. Allahumma Aamiin..
“Dari Buraidah Al Aslami radhiyallaahu 'anha, ia berkata bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: “Apakah anda mengenalku?”.
Penghafal tadi menjawab; “Saya tidak mengenal kamu.” Al Quran berkata; “Saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: “kenapa kami di beri dengan pakaian begini?”. Kemudian dijawab, “kerana anakmu hafal Al Quran.”
Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, “bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat surga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil).

Rabu, 11 November 2015

Komunikasi Jarak Jauh

Bismillaah

Adakalanya, kita terpisah jarak dengan pasangan kita. Maka sempatkanlah berkomunikasi walau hanya sekedar tanya kabar. Jika kita betul-betul sibuk, sepertinya tidak ada salahnya meluangkan 1 menit saja untuk sekedar memberi kabar pada pasangan kita, bahwa kita betul-betul sibuk jika memang bersalam-salam atau ber say "hello" saja pun tak cukup waktu.

Tapi, saya terkadang heran, jika ada seorang suami atau istri dalam kondisi seperti ini, lebih mengabarkan pada sosial media yang ia punya tentang keadaannya dibanding kepada pasangannya sendiri. Ia bukan pejabat, pun bukan artis. Tapi mengapa kabar itu lebih dahulu sampai ke khalayak ramai dibanding kepada orang terdekatnya sendiri?
Padahal, jika ada apa-apa yang terjadi, tentu khalayak akan menanyakan pada orang terdekatnya, yah... siapa lagi kalau bukan ke pasangan. Kecuali jika memang ia tak dekat dengan pasangannya. Lain hal. 

Terkadang, kita sebagai pasangan, merasa senang jika kabar tentang pasangan kita lebih dahulu kita ketahui dibanding orang-orang. Tak usah kabar, hanya sekedar info tentang keberadaan kita saat itu saja pun pasangan akan senang. Apalagi jika ditanya kabar, kondisi atau mendengarkan curahan hati pasangan? Maasya allaah.. 
Namun, kebanyakan, yang didamba tak seindah realita yang ada. Tiba-tiba saja, kita tahu kabarnya dari medsos. Vulgar. Blak-blakan. Astaghfirullaah.. Rasa iri tiba-tiba muncul dalam hati. Kita yang seharian menunggu kabar, terlupakan. Sakit? Tentu. Namun, rasa iri itu harus kita hilangkan, karena bisa saja itu adalah tipu daya syetan. 

Lalu, apa kabarnya dengan orang yang suka kabar-kabari di medsos? Salahkah? 
Sepertinya tidak, jika hal itu kita komunikasikan terlebih dahulu pada pasangan kita, kita kabarkan dahulu ke pasangan kita tentang keberadaan dan kabar kita. Jika seperti ini, tentu adem rasanya. 

Sinjai, 11Nov'15
@kamar

Selasa, 10 November 2015

Kematian (Lagi)

Bismillaah..

Innalillaahi wa inna ilaihi roji'un

Malam Senin kemarin, kak Nisa tiba-tiba bbm. Seorang akhwat yang pernah tinggal di rumah keluarga di Makassar, meninggal.
Mendadak. Kaget. Masih muda padahal.
Tapi, itulah ajal. Tak bisa diundur, pun tak bisa dimajukan. Jika waktunya tiba, putuslah sudah. Cukuplah waktu untuk beramal di dunia.
Tak pandang apakah ianya masih muda, pun ia telah tua.

Sedih banget dpt kabar duka ini. Kepikiran sama anaknya yang belum cukup 2 tahun, ditinggal oleh sang ibu untuk selama2nya. Hiks.

Seharian kemarin, hanya memikirkan, bagaimana jika seandainya itu saya. Bagaimana jika yang selanjutnya adalah saya. Ya Allaah...
Rasanya, seperti waktu itu sudah sangat dekat. Tapi, amal apa yang sudah kuperbuat untuk menghadapNya?! Hiks...

#latepost

Galau

Bismillaah

Diajak ke Bogor Selasa besok sama Abu Faqih itu... rasanyaa.... bikin galau. Antara ikut, atau tidak. Tidak ikut, atau ikut. Aaaahhh.. Bingung. 

Pengen ikut, karena: 
- mumpung diajak. Abu Faqih tuh klo ada tugas kantoran, jarang banget ngajak-ngajak. Mumpung diajak, jadinya pengen ikut. 
- tiket lumayan murah buat sy pribadi untuk pp. Abu Faqih cuekin aja, bliau ditanggung sendiri sm kantor, makanya dia juga berani ngajak (asal tiket ditanggung sendiri). 
- Abu Faqih berangkat sendiri ke sana. Biasanya pake teman dari kantor. Ini sendiri saja. Peluang bangett.

Ragu ikut, karena: 
- anak-anak, terutama si bungsu Ziyad. Mau dititip tp gak tau sm siapa. Gak ada yg mau trima dititipi. Soalnya Ziyad anak ummi banget. Dikit2 cari ummi.
- toko. Banyak barang di toko blum dikasi harga. Jadi klo ikut, kepikiran banget. 

Dan akhirnya... saya memutuskan untuk.... 
TIDAK IKUT

Mudah2an nantinya, sy dpt kesempatan yang lebih baik lagi untuk bs jalan2. Aamiin

Jumat, 30 Oktober 2015

Penyakit Bawaan Lahir

Bismillaah..

Beberapa bulan terakhir ini, kulit kakiku terkupas, gatal yang sangat hingga keluar air bahkan kadang berdarah jika digaruk. Sudah pakai 2 obat; gamat k-link sama bedak daktarin, tp gak sembuh-sembuh, qaddarullaah, hiks.

Hingga akhirnya sy tak tahan, suami jg sarankan ke dokter. Dan, hari ini, sy ke dokter spesialis kulit di jl. Kijang.

Pas diperiksa, dokternya kayak kaget.
Dermatitis, katanya *klo gak salah dengar.
"Alergi ya dok?", kataku.
"Iya, dermatitismi namanya. Bawaan dari lahir".
Saya kaget. Ternyata, saya sudah berkepala dua hampir tiga begini, baru ketahuan klo punya penyakit bawaan sejak lahir.
"Tapi kenapa baru muncul, dok? Kenapa cuma di kaki?"
"Iya, itu pengaruh daya tahan tubuh yang menurun. Kalau capek, pasti akan muncul."
Karena mungkin raut wajahku kliatan khawatir, dokter melanjutkan "Tapi, in sya Allah akan sembuh kok".
Lalu diberilah 4 jenis obat; obat pk, obat minum 1x dan 3x sehari serta salep.

Hiks.. qaddarullaah wa maa sya a fa'al.

Setidaknya, saya sudah tau sy sakit apa. Senang sudah berobat. Senang juga sama dokternya yang ramah.

Sekarang lg nunggu obatnya. Semoga melalui perantara obat ini, penyakitku gak kambuh2 lagi, bi idznillaah, aamiin.

30 Oktober 2015
@prakter dr. Farida Tabri, jl. Kijang

Kamis, 29 Oktober 2015

Aplikasi Program 1821

Bismillah..

Kemarin, baca artikel tentang program 1821, yang intinya, program tersebut dibuat untuk mendekatkan qt dengan pasangan atau ortu dengan anak, dengan tidak melibatkan apapun yang berbau teknologi seperti gadget, tv, dll. Waktunya mulai pukul 18.00-21.00. Itu yang saya pahami. Pas baca, langsung niat mau praktek ntar.

Mulainya pukul 18.00, dan selesai saat anak2 sudah tertidur pukul 22.00, hehe. Pas jam segitu jg sdh ngantuk sangat + capek. Suara ku habis krn anak2 smuanya maunya diperhatikan. Sendirian pula, krn suami pukul 20.00 keluar. Hiks. Rasanya senang bs menemani anak2 full, di sisi lain, sedih, krn cuma sendirian tanpa suami. Padahal di program itu, yg ditekankan adalah sosok bapak. Klo ibu/ummi, apalagi saya, seharian memang sm anak2.

Alhamdulillaah, smg kedepannya bs lebih istiqomah menjalankan program itu. Anak-anak senang, saya pun sebagai orang tua juga senang, itu harapanku. Semoga..

Sinjai, 29okt'15
@kamar

Sabtu, 26 September 2015

HaPeku Rusak

Bismillah..

Disaat lagi berjauhan dengan suami, hape satu-satunya yg bisa mendekatkan kami. Tapi, sore itu, di hari idul adha, setelah potong-potong daging qurban di dapur, sy dikejutkan dengan teriakan ipar yang melihat Hannan (3 tahun) sedang mencuci hape saya.

Sedih.

Kuamankan hp ku, kubuka casing belakangnya dan berusaha mengeluarkan air yang mungkin saja sudah terserap ke mesin-mesinnya. Tiba-tiba hpku nyala sendiri, sempat ada tampilan di layar walau agak buram, lalu ku matikan. Kuamankan kembali di dalam lemari dalam keadaan casing terlepas.

Saya berbaring sejenak sambil melihat-lihat hp toko. Tiba-tiba terdengar suara telpon persis nada dering hpku yang terkena air.
"Ah, tidak mungkin. Kan basah, lagi mati, mana mungkin bisa bunyi", pikirku.
Tapi suara telpon tetap berdering.
Kubuka lemari untuk memastikan. Ternyata memang dari hp ku. Ada suara, tidak ada gambar.
Huaaa...... Beneran rusak deh.
Kusimpan di beras, hingga kini, dan hapeku tetap tak ada tampilan. Walau di cash lampunya tetap menyala, tapi tampilan di layar tak ada.

Sungguh sangat menyedihkan. Komunikasi dengan suamiku yang jauh disana tak selancar biasanya. Hiks.. Data-dataku, foto-foto jualan, aplikasi2, grup-grupku, dan juga tagihan dari supplier pun tak bisa kudapatkan kembali.

Semoga zenfone 5 ku bisa diperbaiki kembali, dan mendapatkan ganti yang lebih baik, aamiin

26 Sept 2015
@Mutiara Baby Shop Sinjai

Senin, 24 Agustus 2015

Celotehan Faqih

Bismillah

Suatu ketika, ia minum.
Sebelum minum : "Bismillah"
Setelah minum : "Segala puji bagi Allah"
Haha, bukanji bid'ah kah ini?!

Kali yang lain, ia sedang pegang hp sambil baring. Hening. Masih menatap layar hp, tiba-tiba dia berkata "Doa sebelum mati".
Adakah?

Pernah juga sementara bermain, tiba-tiba dia bertanya : "Ummi, kalau mau ke Mekkah, harus pake' KTP mekkah?"
What?! KTP? Siapa yang ajarki' KTP-ktp-an, nak, hehe...

Dan kemarin, ia bertanya pada abinya, "Abi, kalau besar ma' nanti, dimanaka' sy pergi haji?"
Memangnya ada tempat haji selain di Mekkah???

Faqiiiiih.... faqiiih.. Capila mu, nak. Mudah-mudahan besar nanti, capila ta' capila yang baek-baek, jadi da'i yang mengajak orang-orang kembali ke jalan yang benar sesuai pemahaman salafush sholeh, aamiin

Jumat, 13 Maret 2015

Tentang Nama Suami di HPku

Bismillaah..

Ceritanya begini, semalam kan saya ada perlu ke suami, mau minta tolong untuk belikan obat. Karena suami saya biasanya setelah sholat Isya gak langsung pulang, ditambah kebetulan penjual obatnya di depan masjid, jadilah saya segera mengambil hp untuk segera menghubunginya. Awalnya mau nelpon, tp takutnya yg mau ditelepon siapa tqu masih sementara sholat, jadi saya berpikir untuk whatsapp saja.

Saya cari nama suamiku diantara sekian banyak chat person/grup di whatsApp ku. Namanya di kontakku itu pake simbol dan huruf2 gak jelas dan saya tak pernah mengubahnya sejak kontak itu tersave. Bukan sengaja dan bukan karena suamiku orangnya gak jelas, hehe.. Simbol dan huruf2 itu sebenarnya hasil utak atik Faqih waktu masih bayi (lupa waktu berapa bulan). Jadinya, nama suami di kontak hpku itu ya seperti itu, simbol dan huruf gak jelas, dan saya tetap tak mengubahnya hingga kini.

Namun, semalam, saat mau whatapp-an sm beliau, saya tak menemukan kontak yang aneh tp unik itu di chat whatsapp-ku. Pas liat foto profilnya, ternyata namanya sudah terganti menjadi "Abi Sayang". Pertanyaannya, siapa yang ganti?

Lalu, saya teringat dengan gambar yang isinya percakapan singkat, yang jika saya teringat kembali dengan gambar itu akan membuat saya senyum-senyum sendiri, hahaha...

Ini gambarnya



Sabtu, 28 Februari 2015

Ziyad dan T*i

Bismillaah..

Kemarin saat memandikan Ziyad (1y4m), ada kejadian yang aneh, lucu dan menjijikkan.
Waktu itu, Ziyad sudah selesai mandi. Tiba-tiba Hannan (2y5m) mengetuk pintu kamar mandi yang sengaja saya tutup dan kunci.
"Mi, buka.."
"Mauki' apa? " tanyaku.
"Mauka' belaa (BAB)'"
Saya pun membuka pintu segera dan memasukkan Hannan ke kamar mandi, sementara Ziyad kusuruh berdiri saja di tepi kamar mandi dekat pintu. Saya buka celana Hannan, tiba-tiba t*i nya jatuh dari celana ke lantai. Dengan gerakan cepat, saya segera ambil air untuk menyiramnya. Ternyata gerakan sy ambil air kalah cepat dengan Ziyad. Tiba2 Ziyad tanpa rasa jijik memegang t*i itu.
Hueksssss...  Air bukannya membersihkan lantai dlu tp tangannya Ziyad yg duluan tersentuh air.

***

Hikmahnya apa manteman?
Ternyata, ilmu itu penting. Sangat penting. Orang yang tak berilmu menganggap semua dihadapannya sama saja, sehingga tanpa rasa khawatir ataupun jijik, mengembat smuanya. Ia tidak tau apakah itu baik atau buruk, halal atau haram. Begitupun dengan Ziyad tadi, dia tidak tau klo t*i itu gak baik, bau, tp karena ia tidak tau (blum punya ilmu) maka semua terlihat sama saja di matanya.

Oleh karenanya, selagi masih ada kesempatan, mari qt isi waktu qt untuk mencari ilmu, terutama ilmu akhirat yg bs mengantarkan qt masuk ke syurga Nya in sya Allah. Qt sibuk? Setidaknya qt menyisihkan setidaknya sedikit saja (beberapa jam) dari 7x24 jam yang Allah berikan kepada kita untuk menuntut ilmu.

Semoga Allah mudahkan, aamiin..

Selasa, 20 Januari 2015

Mati Lampu yang Singkat

Bismillah..

Telah terjadi mati lampu yang singkat yg membuat histeris 3 orang anak. Karena terpisah beberapa meter dari ummi dan abinya, 2 anak segera menyelamatkan diri sambil tetap teriak dengan berlari ke tempat ummi dan abinya. Sang abi yang khawatir anak2nya ta' gappo di meja atau dinding segera menolongnya dengan teriakan "Tenang... Tenang".
Yah.. 2 anak berhasil di selamatkan dalam genggaman sang abi.

"Satupi..." teriak si Abi.

Satu anak blum juga ditemukan, lampu telah nyala kembali.

Dan ketika 3 anak ini kelihatan bentuk dan rupanya, 2 diantaranya dalam kondisi tragis. 1 dalam keadaan tak berpakaian sehelai pun, hanya menenteng celananya yang baru mau dipakai, satunya lagi dalam keadaan tak berbaju sambil menenteng baju di genggamannya.

Demikianlah info terkini seputar mati lampu yang sangat singkat sekali.

Sinjai, 20 Januari 2015