Masa Sebelum Nabi Dilahirkan
Salah satu kakek dari Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail 'alaihimussalaam.
Pembahasan pertama kita ke Nabi Ibrahim dulu, agar kita tahu
jalur-jalur keturunan hingga sampai ke Rasulullaah shallallaahu 'alaihi
wasallam dan bagaimana masyarakat Mekkah sebelum Rasulullaah dilahirkan.
Nabi Ibrahim 'alaihissalam adalah nabi yang mulia, mendapatkan julukan Abul Anbiyaa (ayahnya para Nabi).
Nabi Ibrahim 'alaihissalaam itu memiliki dua orang istri; yang pertama
adalah Sarah.
Sarah ini masyhur atau sangat terkenal dengan kecantikan
dan kemuliaannya.
Suatu waktu, Nabi Ibrahim pernah mengadakan perjalanan
bersama Sarah ke wilayah Mesir di Afrika Utara. Kebetulan di zaman itu raja di Mesir adalah orang yang dzolim,
suka sekali mengambil istrinya orang, bukan mencari perempuan
umumnya tapi istrinya orang. Kenapa? Karena dalam pikiran raja Mesir pada saat
itu, kalau seandainya wanita itu dinikahi oleh seorang lelaki, pasti dia
pilihan (dipilih oleh laki-laki tersebut). Perilaku sang raja sangat
buruk.
Sarah, karena terkenal dengan kecantikannya, maka Nabi Ibrahim
'alaihissalaam waktu jalan dengan Sarah masuk ke Mesir didatangi
oleh beberapa prajurit raja Mesir. Mereka ingin mengambil Sarah. Prajurit raja
berkata, "Siapa ini?"
Maka Ibrahim 'alaihissalaam mengatakan "Ini
saudariku". Beliau tidak mengatakan "Istriku". Kenapa? Karena kalau
beliau mengatakan yang sebenarnya, Sarah akan diambil.
(Dan ini
disebutkan dalam hadits Bukhari tentang bagaimana di Mahsyar nanti,
orang-orang pada saat kepanasan, menunggu lama, maka ada sebagian
manusia datang ke Adam, lalu berkata "Wahai Adam, engkaulah ayah kami,
engkaulah manusia pertama, mintalah kepada Allah supaya Allah datang
mengadili kami (kami ke syurga atau neraka), yang penting Allah datang
dulu mengadili" (karena di Mahsyar sangat panas dan luar biasa
pemandangannya. Orang ada yang terbalik, wajahnya dibawah, ada yang
dibangkitkan dengan bokongnya di atas dan beragam perilaku yang terjadi,
naudzubillaah).
Lalu Adam mengatakan "Hari ini Tuhanku telah murka,
dan belum pernah murka sebelumnya seperti ini. Nafsi nafsi. Saya cuma
bisa selamatkan diriku sendiri. Maka kalian cobalah ke Idris."
Datanglah mereka ke Idris. Dan Idris juga mengatakan hal yang sama.
Intinya, setiap nabi didatangi oleh manusia-manusia, sampai mereka tiba
ke Ibrahim 'alaihissalaam. Lalu Ibrahim 'alaihissalaam mengatakan "Saya
tidak berani karena hari ini Tuhanku telah marah, belum pernah marah
sebelumnya seperti ini dan tidak akan marah sesudahnya seperti ini."
Lalu beliau melanjutkan, "Saya telah melakukan perbuatan salah".
Apa
itu perbuatan salah nabi Ibrahim 'alaihissalaam? Disebutkan dalam
riwayat ini, "Saya pernah berbohong". Apa bohongnya? Waktu dia
mengatakan kepada prajurit Mesir "Ini saudari saya". Sebenarnya bukan
bohong, beliau disini maksudnya saudari saya dalam agama. Tapi, beliau
karena ketaatannya kepada Allah menganggap itu dosa. Sehingga beliau
mengatakan bahwa beliau pernah berbohong dan berbohongnya pun sama orang
kafir demi keselamatan istrinya. Dalam riwayat ini, Ibrahim
'alaihissalaam mengakui bagaimana sebenarnya dulu beliau pernah
melakukan itu, dan ini riwayat yang menjelaskan kejadian tadi.)
Kembali ke kisah,
Karena kecantikan Sarah, maka prajurit-prajurit raja Mesir saat itu
tetap mengambilnya walaupun nabi Ibrahim sudah mengaku bahwasanya ini adalah saudara
saya.
Pada saat dibawa ke istana dan raja Mesir melihat kecantikan
yang dimiliki oleh Sarah, maka sang raja langsung ingin menjamahnya.
Maka Sarah berdoa kepada Allah azza wa jalla agar diselamatkan. Tiba-tiba saja sang raja.....
Bersambung
(Sumber: ditranskrip langsung dari ceramah Ust. Dr. Khalid Basalamah hafidzahullaah)
#sirahnabawiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar