Masa Sebelum Nabi Dilahirkan
Tiba-tiba saja, tangan kanannya si raja itu stroke, tiba-tiba tidak bisa bergerak. Mau menyentuh tidak bisa.
“Apa yang kau lakukan dengan saya?”, kata raja itu.
Sarah mengatakan “Saya tidak berbuat apa-apa, saya hanya berdoa kepada Tuhan saya agar diselamatkan dari keburukanmu.”
Raja mengatakan, “Mintalah kepada Tuhanmu agar saya dikembalikan dan
saya tidak akan ganggu kamu.”
Maka Sarah pun berdoa kepada Allah ‘azza
wa jalla agar raja disembuhkan. Raja pun sembuh. Tapi, sang raja belum
yakin, maka apa yang ia lakukan? Dia dekati lagi yang kedua kalinya.
Jadi dia berbohong tadi. Maka kena sakit yang sama, tangannya ingin
menjamah tiba-tiba tidak bisa bergerak.
Raja berkata lagi,
“Mintalah kepada Tuhanmu agar saya disembuhkan dan saya tidak akan
ganggu kamu, saya janji”.
Ternyata, Sarah berdoa yang kedua kali, raja
kembali lagi sembuh, lalu dia mau menjamah lagi. Sampai tiga kali. Yang
ketiga kalinya, pada saat dia ingin sentuh, akhirnya kembali lagi
seperti itu dan ia berkata,
“Saya berjanji dan sudah pasti saya
tidak akan ganggu kamu, disaksikan oleh semua orang-orang yang ada di
istana saya ini, saya akan bebaskan kamu.”
Lalu dikeluarkan seorang budak wanita oleh si raja ini. Itulah HAJAR.
“Ini saya hadiahkan untukmu”, kata raja.
Sarah pun berdoa kepada Allah dan sembuhlah tangan sang raja lalu
ia berkata dalam riwayat yang masyhur, “Keluarkan wanita ini dari istana
saya karena yang kalian bawa ini adalah jin”. Raja tidak yakin kepada
Allah subhanahu wa ta’ala sehingga terucaplah kalimat tersebut.
Maka, pulanglah Sarah membawa Hajar. Ini kisah AWAL nya. Jadi Hajar itu
memang seorang budak yang dihadiahkan oleh raja Mesir yang tadinya ingin
berbuat jahat kepada Sarah.
Pulanglah mereka.
Note: *Ada
beberapa riwayat, ada yang mengatakan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tinggal
di Palestina, ada riwayat yang mengatakan Nabi Ibrahim tinggal di
Babilonia. Tapi kalau kita gabungkan kedua riwayat ini, Nabi Ibrahim
‘alaihissalaam memang lahir di kota Babilonia, Irak. Dan perlu kita
tahu, Irak itu bukan wilayah asli orang Arab. Jadi Arab itu ada dua, ada
Arab Musta’ribah dan ada Arab Asli. Orang Arab Asli itu dari Yaman, dan
ada orang Arab yang terArabkan. Ini diistilahkan bagi siapapun yang
menikah dengan orang Arab atau menggunakan bahasa Arab di lisannya.
Seperti negara-negara di Afrika; Mesir, Tunisia, Aljazair, Maroko, itu
semua bukan orang Arab. Orang Mesir itu aslinya suku Qibti. Tapi karena
mereka pakai bahasa Arab di negaranya dikatakan negara Arab (orang
Arab). Sama dengan Tunisia, Aljazair, Maroko, tiga negara besar di
Afrika Utara ini adalah suku Barbar yang terkenal. Karena mereka masuk
Islam, mereka menikah dengan orang-orang Arab, bahasanya bahasa Arab,
maka dikatakan orang-orang Arab. Seperti halnya Sudan, itu asli Afrika,
tapi jadi negara Arab. Begitupun di Irak, bukan negara Arab, tapi karena
mereka menggunakan bahasa Arab dan berbaur akhirnya dikatakan negara
Arab. Jadi, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bukan asli orang Arab.*
Kembali ke kisah...
Akhirnya mereka semua (Ibrahim, Sarah dan Hajar)
kembali ke wilayah Babilonia. Lalu setelahnya mereka pindah ke
Palestina. Ringkas cerita (karena kisahnya cukup panjang), intinya
adalah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam akhirnya setelah beberapa tahun
menikah dengan Sarah dan Sarah tidak memiliki anak (sebagian riwayat
mengatakan karena beliau mandul), sampai umurnya Sarah mencapai 60
tahun. Waktu itu, (ada beberapa riwayat juga yang menyebutkan) Hajar
dengan Sarah ini selisih umurnya cukup jauh, karena Hajar itu adalah
seorang budak yang masih muda sekali pada saat dihadiahkan (tapi tidak
disebutkan umurnya, selisih umurnya dengan Sarah cukup jauh).
Sarah, karena
merasa khawatir dan merasa kasian dengan Ibrahim ‘alaihissalam tidak
punya anak, maka dia hadiahkan Hajar untuk dinikahi. Nabi Ibrahim
‘alaihissalam pun menikahi Hajar dan akhirnya setahun menikah itu punya
anak. Anaknya adalah Ismail. Jadi dari Hajar itu, anaknya adalah Ismail.
Setelah punya anak, fitrahnya Sarah muncul, kenapa kok dia tidak bisa
memberikan anak sementara Hajar bisa. Lalu ia berdoa kepada Allah ‘azza
wa jalla agar juga dikaruniai anak dalam kondisi umur beliau 60 tahun.
Apa yang terjadi? Setelah 2 tahun proses tadi, maka malaikat datang
kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam memberitahukan berita gembira.
Asalnya mereka (malaikat) akan datang untuk menghancurkan kaum Nabi Luth
yang kaumnya terkenal melakukan homoseksual
Note: ****Nabi Luth
adalah keponakan Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam. Dan orang yang paling
pertama beriman dengan risalah Nabi Ibrahim adalah Nabi Luth. Setelah
beriman, Allah utus menjadi nabi maka diutuslah dia ke kaumnya
sebagaimana sabda Nabi sallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits shohih
Muttafaqun ‘Alaih,
“Semua Nabi diutus untuk kaumnya masing-masing”.
Jadi sebelum Rasulullaah, para nabi itu berdakwah di masyarakatnya
masing-masing. Seperti misalnya Nabi Ibrahim, di daerah Palestin,
Babilonia dan wilayah Mekkah nantinya, jadi ada 3 lokasi dakwahnya.
Sementara Nabi Luth, keponakan beliau, ada di wilayah Yordania, kalau
sekarang tepatnya batas Yordania dengan Israil, itu ada laut mati,
disitu wilayah dakwahnya Nabi Luth, dan tidak ada kewajiban berdakwah di
tempat lain, jadi khusus di wilayah situ saja.
Tapi Nabi
Muhammad sallallaahu ‘alaihi wa sallam waktu diutus itu untuk seluruh
manusia. Jadi bedanya disitu. Nabi-nabi sebelumnya tidak. Sama halnya
Nabi Isa ‘alaihissalam, diutus untuk wilayah sendiri. Jadi keliru kalau
ada orang-orang Nasrani mendakwahkan agama Nashara sampai ke Indonesia,
itu keliru. Kenapa? Karena Nabi Isa hanya khusus untuk bani Israil, jadi
dia bukan untuk berdakwah kemana-mana. Kalau Nabi sallallaahu ‘alaihi
wa sallam tidak.
“Wamaa arsalnaka illaa rohmatan lil ‘alamin”
(Kami tidak mengutusmu [Muhammad] kecuali untuk seluruh alam semesta).
Jadi jelas sekali. Dalam sebuah hadits shohih, kata Nabi sallallaahu
‘alaihi wa sallam “Innama bu’istu minal ahmari wal aswadi” (Saya diutus
untuk golongan merah dan golongan hitam), artinya jin dan manusia. Jadi
tidak terkecuali.****
Akhirnya, malaikat datang untuk
menghancurkan kaum Luth yang waktu itu homoseksual, sudah didakwahi tapi
tidak mau terima. Tapi, sebelum ke tempat kaum Luth, mereka (malaikat)
mampir dulu ke rumah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, dengan tujuan ingin
menyampaikan berita gembira kepada Sarah bahwasanya Sarah akan hamil dan
melahirkan anak. Karena Sarah tadi berdoa kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. Ini menandakan tiada yang mustahil bagi Allah subhanahu
wata’ala, bagaimana dalam kondisi umur yang sudah tua pun, mandul (tidak
bisa punya anak) pun bisa hamil, dengan kekuasaan Allah subhanahu wa
ta’ala.
Waktu malaikat datang ke rumah Ibrahim ‘alaihissalaam, seperti apa sih kejadiannya?
Bersambung...
(Sumber: ditranskrip langsung dari ceramah Ust. Dr. Khalid Basalamah hafidzahullaah)
#sirahnabawiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar