Sabtu, 24 November 2018

Bayimu Kecil 😟

Bismillaah...

"Anaknya kecil, mungkin kurang ASI"

Kata-katanya sesederhana itu, tapi efeknya luar biasa. Bikin si ibu stress, tidak percaya diri, gelisah, khawatir, merasa bersalah, merasa disalahkan. Akhirnya? ASI ibu jadi "seakan-akan" kurang lancar, si bayi gelisah dan nangis terus menerus. Padahal, kenyataannya belum tentu seperti yang hanya dikira-kira.

Di lain waktu, ketika si bayi dibawa ke puskesmas untuk menimbang berat badan, alhamdulullaah naik, walau hanya 3ons. Kata ahli gizi disana, "ASI nya bagus ya...". Si ibu, karena seringnya mendengar kata-kata "kurang gizi atau kurang ASI", kaget mendengar pernyataan itu.

"Iya kah? Kan cuma naik 3ons", kata ibunya.
"Iya, kalau bayi di atas 3 bulan, naiknya memang tidak se drastis saat bayi masih 1, 2 dan 3 bulan. Ini sudah naik artinya ASI nya bagus, bu", ahli gizi menjelaskan kepada ibu yang masih heran dan tidak percaya.
Efeknya apa? Setelah mendengar penjelasan ahli gizi, si ibu jadi percaya diri lagi.

Kecil tidaknya anak menurut ukuran mata kita bukan patokan. Mungkin saja ASI nya berefek ke daya tahan tubuh, atau ke otaknya (*biar pintar), atau ke pipinya 😂. Iya, bayi itu dari segi badan memang terlihat biasa-biasa saja. Tapi pipinya gembul, maasyaallah, perkembangannya sesuai dengan perkembangan anak yang normal, ia juga aktif, lalu apakah hanya karena kecil nya ia hingga kita mengabaikan hal positif lain dari si bayi?

Jadi stop menjudge atau menilai orang menurut kita. Stop juga untuk berkata-kata yang seharusnya tidak perlu untuk dikatakan.

Hanya kata-kata... Betul.

Bukankah syarat masuknya seseorang ke dalam Islam itu hanya dengan kata-kata?
Bukankah seseorang yang meninggal yang mengucapkan kalimat "laa ilaha illallah" itu adalah salah satu ciri husnul khatimah, dan kalimat itu hanya kata-kata?
Bukankah hubungan seorang laki-laki dan perempuan akan sah hanya dengan kata-kata? 
Bukankah jatuhnya talak seorang suami juga hanya dengan kata-kata? 

Hanya kata-kata, tapi dalam alquran begitu banyak perintah untuk menjaga sumber kata-kata ini.

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [Al-Ahzab : 58]

Sinjai, 24 November 2018



Tidak ada komentar:

Posting Komentar