Minggu, 02 Desember 2018

Diluar Kehendak

Bismillaah

Seringkali, kita sudah menyusun rencana dengan matang untuk dikerjakan esok harinya, namun, pada kenyataannya, yang terjadi berbeda atau di luar rencana. Seperti yang terjadi pada saya, kemarin.

Berencana melaksanakan beberapa agenda yang telah direncanakan jauh hari, qaddarullah, kenyataan di luar rencana. Membayangkan setelah kerja ini, lalu kerja itu, trus yang ini kemudian yang itu. Tapi, yang terjadi? Di luar rencana. Hanya 1 agenda yang terselesaikan.

Padahal, kemarin momennya sangat pas untuk menyelesaikan semua yang tertunda *rencananya*. Pikir saya, ketika anak-anak tidak di rumah (*kemarin diajak omnya ke laut), saya bisa menyelesaikan banyak pekerjaan. Nyatanya? Apalah saya tanpa mereka. Saya ditegur lagi sama Allah, kalau ternyata kehadiran anak-anak khususnya ketiga kakak anak bungsu saya, begitu berarti.

Saya berpikir, ketika mereka tidak di rumah, saya bisa menidurkan Hanin dengan tenang tanpa gangguan, lanjut mencuci, menjemur pakaian, kerja rekapan untuk persiapan tutup buku di toko, lalu sederet rencana "me time" yang lainnya. Saya berpikir, jika ada kakak-kakaknya, tentu pekerjaan ini agak sedikit terhambat karena tidur Hanin akan terganggu dengan gangguan dari kakaknya atau suara teriakan dari mereka yang kadang terjadi.

Nyatanya, sama saja. Ketika Hanin terbangun dan tidak melihat saya, ia menangis sekeras-kerasnya seperti habis disakiti. Padahal, cucian masih setengah proses, belum selesai. Dan saya harus meninggalkan cucian demi menemani anak sholehahku ini. Kadang, jika kelihatannya ia asyik bermain, saya tinggal lagi, tapi tidak lama tangisannya terdengar lagi.

Di rumah, ada nenek dan kakeknya. Tapi tetap saja, bagi Hanin, "Only Ummi".

Dan, ketika saya pikir-pikir kembali, ternyata lebih bagus jika ketiga kakaknya ada di rumah, karena jika Hanin terbangun, ada kakaknya yang ia lihat, hingga saya bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dengan khusyuk.

Begitulah, terkadang kita berpikir itu baik, ternyata Allah tegur kita bahwa itu tidak baik. Maka, mengembalikan semua urusan kepada Allah, menyerahkan dan pasrah dengan apa yang terjadi, adalah salah satu bentuk kesyukuran kepada Allah.

Apa yang terjadi, itulah yang terbaik buat kita. Apa yang tidak terjadi, tentu ada hikmah dibaliknya. Allah paling tahu kebutuhan kita, Allah paling tahu bagaimana kita, maka nikmatilah alur takdir yang Allah tetapkan pada kita.

💚💚💚

Tidak ada komentar:

Posting Komentar