Kamis, 06 Desember 2018

Ukurannya Adalah Manfaat

Bismillaah...

~ Sukses, tidak diukur dari seberapa banyak uangmu. Namun, seberapa banyak engkau meringankan orang lain. Ukurannya adalah manfaat. ~

Maasyaallah...
Ini kalimat, menusuk banget (buat saya). Tiba-tiba terpikir, adakah saya bermanfaat bagi orang lain? Adakah saya masih dibutuhkan sama orang lain? Masihkah keberadaan saya bisa meringankan kesusahan orang lain?

Tiba-tiba merenung sendiri. Mengingat semua yang telah saya lakukan.
Juga, saya mengingat kepada semua yang pernah saya mintai bantuan. Lalu, saya teringat kepada seseorang yang sering saya mintai bantuannya. Ia, saya dibantu, tapi sebelumnya didahului dengan banyak "kata-kata". Hingga suatu ketika, saya betul-betul butuh pertolongan. Tapi dengan halus, ia menolak. Mulai detik itu, saya berjanji (pada diri sendiri), untuk tidak lagi meminta tolong padanya, sebisa mungkin.

Lalu?

Saya mengembalikan kepada diri saya sendiri. Jika saya diperlakukan seperti itu, apakah perilaku saya sama seperti dirinya? Yang membantu tapi setengah hati.
Maka beruntunglah kita jika ada orang yang meminta tolong pada kita. Itu artinya, mereka melihat kita bisa, mereka melihat kita bisa meringankan kesusahan mereka. Dan sangat merugi jika tidak ada lagi orang yang meminta tolong sama kita. Karena itu artinya, kita sudah tidak ada lagi manfaatnya buat mereka.

Seringkali, mungkin terbersit di pikiran kita, "Ah, orang itu hanya memanfaatkan saya saja. Kalau ada maunya, dia baik, kalau tidak, kita diacuhkan".
Beruntunglah kita jika kita dimanfaatkan. Itu artinya, kita masih punya manfaat. Coba kalau tidak? Membantu orang itu jangan mengharap balasan. Biar Allah saja yang balas. Selalu ingat hadits dari Rasulullaah, kurang lebih kayak gini "Barangsiapa yang meringankan beban saudaranya di dunia, maka Allah akan meringankan juga bebannya di hari kiamat (nanti)".

Maasyaallah...

Patokan kita, kembalikan semua ke Allah. Hidup di dunia sebentar saja. Kita cari apa di dunia? Semuanya akan kita tinggalkan.

Jangan sampai, karena urusan kita yang sebenarnya masih bisa ditunda atau dikerjakan di waktu lain, kita menolak permintaan tolong dari yang butuh.

Iya...

~ Sukses itu tidak diukur dari seberapa banyak uangmu. Namun, seberapa banyak engkau meringankan orang lain. Ukurannya adalah manfaat. ~

Semoga saja, kita masih bermanfaat terhadap orang-orang di sekitar kita.
Aamiin


#muhasabah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar