Senin, 03 September 2018

Kapan Lahir (an)?

Bismillaah


Baca ini, saya teringat dengan percakapan bersama suami saat menanti persalinan. Waktu itu, sering sekali ada tanda-tanda akan bersalin, tapi hanya sesaat alias kontraksi palsu.

Hingga suatu ketika, saat saya sedang mengatur barang-barang jualan di lemari, suami yang lagi duduk tidak jauh dari tempat saya lalu bertanya, "Ummi, kapanpeki' itu melahirkan?"

Saya membalikkan wajah saya ke beliau lalu menjawab, "Tidak tau, abi. Itu pertanyaanta' samaji kalau bilangki 'kapan meninggal'".
Beliau kaget, "Sembarangnya", katanya. Mungkin tidak menyangka jawaban saya seperti itu. 😥
"Betul kan? Kelahiran, kematian, jodoh dan rizki adalah rahasia Allah."

Kelahiran anak ke-4 yang dinanti sejak awal Ramadhan, yang diharapkan lahir di bulan Ramadhan, ternyata Allah menghendaki lahirnya setelah Ramadhan.
Pun dengan kematian suami yang tak pernah dinanti ataukah berharap masih lama, ternyata Allah takdirkan secepat itu, di waktu yang menurut akal manusia "begitu cepat" dan di usia yang masih sangat muda.

Begitu pula dengan jodoh dan rizki. Tak perlu lah kita tanyakan kapan dan bagaimana. Tugas kita hanya berusaha memantaskan diri mendapatkan yang terbaik. Tak perlu pula menempuh cara-cara yang Allah tidak sukai, karena semuanya telah Allah tetapkan akhirnya, semuanya telah tercatat di lauhul mahfudz, jauh sebelum kita lahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar