Selasa, 11 September 2018

Trik Menghafalnya Faqih

Bismillaah...

Bagi saya, tidak boleh ada hafalan baru sebelum hafalan sebelumnya lancar betul. Sekarang, karena Faqih sudah kelas 2, hafalan di sekolahnya adalah juz 29. Saat kelas 1, hafalannya juz 30. Itu artinya, bagi saya, selama menambah juz 29, juz 30 harus tetap di muroja'ah setiap hari.

Setelah sekian lama, baru kali ini lagi saya ikut mendampingi Faqih untuk menghafal. Selama ini, saya hanya menyuruhnya untuk menghafal sendiri, di rumah maupun di sekolah. Hanya mengecek dan menyuruh muroja'ah ayat demi ayat yang sudah dihafal.

Hari ini, kebetulan dia habis melakukan satu kesalahan (menakut-nakuti adeknya sepulang dari mesjid). Maka saya memilihkan untuknya pilihan hukuman: dicubit keras (sadis 😂😂😂) atau menghafal surah al mulk ayat 26-30. Ternyata dia lebih memilih menghafal.

Oke.

Pukul 20.30 dia memulai. Dia duduk di kursi ruang tengah, membaca berulang-ulang, menghafal tanpa melihat quran, lalu membaca lagi, lalu menghafal lagi, begitu seterusnya. Sesekali mengeluh dan banyak alasan. 15 menit kemudian, saya menyuruh untuk menyetor, tapi katanya belum hafal. Alasannya, mau menghafal di kamar saja. Maka kami pindah ke kamar. Di kamar, saya putarkan 1 ayat sebanyak 20x. Ayat 27 berhasil dihafalkan.

Saat ayat ke 28, laaaama baru dihafal. Padahal ayat yang sudah terputar mungkin 40x, tapi tetap saja masih gak bisa dihafal. Dia menangis, mungkin ngantuk juga. Dan saya? Jangan ditanya, kesabaran hampir habis, eh, tidak, alhamdulillaah masih bisa mengontrol diri 😁. Dia hampir saja tertidur, tapi karena dari awal kami sepakat untuk menghafal ayat 27-30, maka tidak ada kata tidur sebelum ayat itu dihafal.

Di ayat 28, saya coba mendiktekan ayat demi ayat sambil membacakan artinya. Tiba-tiba, dia kelihatan bersemangat. Matanya cerah, tidak ada tanda-tanda mengantuk, padahal tadi sudah nangis-nangis mau tidur. Begitu hingga ayat ke 30. Dan dia tertidur setelah menghafalkan ayat 26-30 walau masih belum lancar, maasyaallaah wa tabaarokallah. Alhamdulillah, saya jadi tahu trik menaklukkan dia untuk suka menghafal yaitu dengan membacakan artinya dan menceritakan kisah-kisah dibalik ayat itu.

Tiap anak memang unik, tidak bisa disama ratakan. Sama halnya dengan Faqih. Banyak metode yang beredar tentang cara mudah menghafal quran bagi anak. Rata-rata sudah saya terapkan sama Faqih. Tapi dasar Faqih, sesuai dengan namanya, dia lebih suka dan lebih cepat hafal jika tahu apa arti ayat demi ayat yang dibaca. Dia suka diceritakan. Lalu, jika seperti ini, berarti saya mau tidak mau, HARUS banyak belajar, terutama bahasa Arab. Harus banyak tahu kisah-kisah dan asbabun nuzul dari ayat-ayat itu. Salah menyampaikan, tentu bisa fatal.

Seperti tadi, di ayat 29 surah almulk, ada kata tawakkal. Bukan Faqih kalau dia tidak bertanya, "apa itu tawakkal". Dan tentu, saya harus memilih kata yang mudah masuk di akalnya.

Jadi ummi itu berat, butuh ilmu terutama ilmu addiin. Saya tidak tahu apa jadinya jika saya tidak pernah belajar. Mungkin, anak-anak saya akan tahu dari orang lain, bukan dari saya dan itu artinya saya kehilangan satu kesempatan lagi untuk mendapatkan pahala jariyah.

Olehnya, buat para akhawat, para gadis yang masih diberi keluangan waktu, manfaatkan waktu luangmu dengan banyak belajar ilmu. Selain untuk diri kita, ilmu agama yang kita pelajari kelak akan berguna buat anak-anak kita, Insyaallah.

Betullah syair Arab yang berbunyi: “Al-ummu madrasatul ula...", ibu adalah sekolah utama. Bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik”.

Semoga saja, anak-anakku kelak menjadi generasi terbaik, dan ini mimpi saya. Semoga Allah berkenan mengabulkan dan mewujudkan. Aamiin...

Terus belajar ✊✊✊


Sinjai
Ahad, 9 September 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar