Sabtu, 21 Juli 2018

Masa Berkabung

Bismillaah...

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda,

(لاَ تُحِدُّ امْرَأَةٌ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلاَثٍ إِلاَّ عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا)

"Wanita dilarang berkabung atas kematian seseorang di atas tiga hari, kecuali yang meninggal adalah suaminya, maka ia harus berkabung selama empat bulan sepuluh hari."

Pantas saja, masa berkabungnya lama. Ternyata begini rasanya. Sulit melupakan karena itu tak mungkin.
Pantas saja, selama ini, jika ada yang meninggal, sedihnya cuma beberapa hari. Pas yang meninggal suami sendiri, orang yang paling dekat, sampai hampir sebulan ini rasanya maaasih sangat sedih.

Sediiiih sekali. 9 tahun bersama, kenangannya banyak. Dimana-mana ada kenangan.

Pantas saja Allah izinkan berkabung 4 bulan 10 hari, karena ternyata begini rasanya. Kehilangan sekali. Kehilangan tempat berbagi, kehilangan tempat bermanja, kehilangan segala-galanya. Tentu setelah Allah.
Ah, pantas saja...

Kalau liat seseorang ditinggal istri, saya kasian sama anak-anak yang ditinggal. Kalau sama suaminya? Kasian juga, tapi kan beliau bisa menikah lagi sepeninggal istri, dan istrinya kelak bisa bersamanya juga di akhirat.

Tapi, kalau yang meninggal suami, kasian istri dan anak-anaknya. Istrinya juga, pasti berat menjalani hidup tanpa suami. Belum lagi fitnahnya, betul-betul menguji kesetiaan sama pasangannya. Bukankah yang menjadi pasangan istri kelak di akhirat adalah suami yang terakhir? Sungguh menguji kesetiaan.

Sangat berat, apalagi ditinggal di usia yang masih...

Dan terakhir, saya hanya menunggu... saya juga ingin pulang, sembari mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya, mempersiapkan anak-anak menjadi anak sholeh biar mereka bisa menjadi amal jariyah kami.

Saya beruntung -alhamdulillaah- dipertemukan denganmu, abi, dan sangat beruntung dikaruniai 4 orang anak, 2 pasang anak sholeh sholehah, penyejuk mata sepeninggalmu, Insyaallah mereka akan menjadi anak sholeh sholehah serta hafidz dan hafidzah sesuai cita, keinginan dan doamu, abi...

Abi, wait me...



Sinjai, 21 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar