Kamis, 26 Juli 2018

Menetap di Sinjai

Bismillaah...

Setelah tanggal 26 Juni, sering sekali dapat pertanyaan kayak gini:
"Dimanaki' sekarang?", "Kapan ki' ke Makassar?", "Sampai kapanki' di Sinjai?", dan pertanyaan lain yang sejenis. Intinya, kenapa saya gak di Makassar.

Suami qaddarullah meninggal di Sinjai, tempat tinggal kami selama ini. Tapi sebulan sebelum meninggal, kami menetap di Makassar. Sebulan saja dan saya masih di Makassar hingga kabar meninggalnya beliau sampai ke saya.

Lalu, dalam menghabiskan masa iddah, dalam hadits dikatakan, “Tinggallah di rumahmu hingga selesai masa ‘iddahmu.”, maksudnya tidak bolehnya wanita untuk meninggalkan rumah dimana dia dan suaminya tinggal.

Nah, disini, saya bisa memilih, mau tinggal di Makassar kah atau di Sinjai, karena keduanya sama-sama tempat tinggal kami selama ini. Walau di akhir hidup suami, kami terpisah. Beliau di Sinjai dan saya di Makassar (kalau ingat ini, bikin hati 💔💔💔).

Saat lagi di Makassar ingin berangkat ke Sinjai, saya sempat berpikir akan kembali lagi menetap di Makassar. Tetapi, pas di Sinjai, ternyata saya lebih nyaman disini. Sempat ke Makassar setelah 3 hari kepergian suami, hanya 2 malam. Lalu ke makassar lagi pas acara nikahan adik2, tapi hanya sehari.

Kenapa memilih Sinjai?
1. Karena sebulan terakhir sebelum kepergian suami, kami menghabiskan waktu bersama di Makassar. Dan jika saya tinggal atau berada di Makassar, terbayang2 sosok beliau, selalu sedih jika ingat beliau. Dimana saja saya pergi, dalam rumah maupun menyusuri jalan2 di Makassar, semua ada kenangan bersama beliau rahimahullah.

2. Anak-anak bersekolah di Sinjai. Bahkan Hannan, anak kedua kami, sehari sebelum abinya meninggal sudah didaftar duluan di sini. Jadilah kami Insyaallah akan menetap di Sinjai.

3. Saya dan anak-anak lebih terperhatikan dan terawat jika berada di Sinjai, karena bapak dan mama abinya (nenek2nya/mertuaku) sangat perhatian. Membuat sarapan, memandikan, kadang menyuap anak-anak, intinya "diparutusu'". Dan saya sering merasa tidak enak karena kebaikan mereka, semoga Allah menjaga mereka, memanjangkan umur mereka dan memberkahi setiap aktivitasnya, aamiin. Pun dengan saudara2 abinya anak2 (om dan tante anak2), juga perhatian sama anak2; mengantar jemput anak2 ke sekolah, mengajak jalan2, dan banyak kebaikan lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga bisa menjawab pertanyaan yang selama ini sering ditanyakan sepeninggal suami.

Sinjai, 26 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar