Sabtu, 25 Agustus 2012

'Abdullah Faqih 5-6 Bulan

Bismillah… Hari ini 24 Juni 2011, 'Abdullah Faqih tepat berusia 6 bulan. Tak terasa, setengah tahun lamanya ia berada di sisi kami. Alhamdulillah, perkembangan demi perkembangan terjadi. Membuat kami selalu merasa terhibur dengan tingkahnya yang sangat lucu. Subhanallah walhamdulillah. Di bulan ini, ia mulai dilatih untuk buang air kecil di tempat semestinya. Bangun tidur [shubuh] langsung ke WC. Menunggu sampai hajatnya terselesaikan cukup membuatku terhibur kala itu. Kadang, ia bergumam. Entah, apa yang ia ingin sampaikan padaku. Tatkala ia buang air, bahagia rasanya. Itu tandanya ia sudah mengenal tempat itu, tempat untuk membuang hajat. Bunyi yang keluar dari mulut mungilnya sudah bervariasi. Selain tangisan, kadang terdengar bunyi “awwooooo…… abba…… bababa…..”. Ia pun sudah bisa bergumam sendiri (kayak kucing klo lagi bergumam juga). Subhanallah, saya begitu bahagia mendengarnya, walau tak tahu apa maknanya. Tingkahnya pun kian bertambah. Tidurnya sekarang tak seperti dulu lagi, selalu ingin tengkurap. Posisi itu saja yang membuatnya nyenyak dalam tidur. Tapi, ini tak boleh diteruskan sampai besar, karena posisi seperti ini adalah posisi tidurnya syaithan. Selain tengkurap, ia pun kelihatannya sudah ingin merangkak. Tapi belum bisa, karena kepalanya belum bisa diangkat bersamaan dengan tubuhnya. Ia terlihat seperti orang sujud, lututnya ingin maju tapi kepalanya tetap di tempat bahkan seakan jadi tumpuan. Dan ia pasti menangis jika berada di posisi seperti ini. Jika dipangku, ia tak lagi ingin duduk, tapi berdiri. Padahal, duduk saja ia belum begitu bisa. Saat duduk, ia harus diberi bantal sekelilingnya agar tak oleng kiri kanan. Setelah kembali menimbang dan membaca tentang hukumnya, kami memutuskan untuk kembali mengimunisasinya. Bulan ini tgl. 16 Juni 2011, imunisasi DPT 2 di puskesmas Sinjai. Berat badannya 7 kg. Saat proses penyuntikan, ia begitu lucu. Saat selesai disuntik, menangis sekali saja, itupun tak keras, lalu melihat-lihat (mempelototi) suster yang menyuntiknya dengan mulut tertutup hingga kami harus memaksanya membuka mulut agar vaksin bisa masuk. Di rumah, saat siang, ia tiba-tiba rewel. Ternyata paha bekas suntikan bengkak. Badannya pun agak panas. Tapi itu tak berlangsung lama. Setelah kami memberinya obat, ia kembali ceria walau badannya masih agak hangat. Bergerak aktif tapi tak seperti biasa. Kali itu, ia tak bisa tengkurap, karena 1 kakinya masih sakit. Dan jadilah hari itu hari bergerak di tempat buatnya. 'Abdullah Faqih punya 1 kebiasaan di bulan ini, menghentakkan kedua kakinya bersamaan saat posisi baring. Jika sudah seperti ini, ia terlihat begitu senang. Ia seakan bermain dengan suara yang timbul akibat hentakan kakinya itu. Dan kami akan membiarkannya hingga bosan karena bagi kami ia sedang menghibur kami dan dirinya. Syukron 'Abdullah Faqih. Kebiasaan lainnya juga suka mengeluarkan air liurnya (seperti sengaja) kayak orang meludah. Ia sudah mulai mengenal orang lain. Saat ingin digendong, ia melihat-lihat dulu wajahnya. Jika yang mengambilnya perempuan, ia tak marah (menangis), apalagi jika yang mengambilnya perempuan berjilbab. Tapi, jika laki-laki, terkadang ia menangis seakan takut (kecuali abanya). Terkadang, ”nenek bapak”nya (kakek) ingin menggendong, tapi ia menangis. Entah karena apa ia seperti itu. Mudah-mudahan ini tak berlanjut hingga ia besar. Di bulan ini, ia sudah melakukan safar Makassar-Sinjai 2 kali. Dalam perjalanan, seperti biasa, ia kebanyakan tidur. Jika terbangun, lagi-lagi ia tak ingin duduk dalam pangkuanku. Inginnya berdiri, menggerakkan kedua tangan dan kaki seakan ingin lompat-lompat. Jika sudah begini, perjalanan terasa menyenangkan, alhamdulillah. Dan hari ini, tepat 6 bulan usianya, saat yang paling kunanti diantara saat-saat yang lain, qaddarullah, ia demam. Tapi itu tak mengurangi semangat kami untuk melihat perkembangannya. Hari ini, makanan pendamping ASI sudah masuk ke mulutnya. Madu dan pisang. Ada bahagia saat melihat makanan itu tertelan. Walau masih terasa lain buatnya, ia memaksanya. "Kami selalu menanti perkembanganmu. Cepat besar 'Abdullah Faqih. Kami menunggu aksimu. Semoga kelak engkau menjadi anak yang berbakti pada orang tua, sholeh dan menyolehkan orang lain, hafidz, ulama' dan turut andil memperjuangkan agama Allah. Allahu Akbar!!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar