Bismillah...
24 September 2011 kemarin, ’Abdullah Faqih tepat berusia 9 bulan -menurut tanggal Masehi-.
Di
bulan 8-9, untuk pertama kalinya 'Abdullah Faqih berlebaran 'Idul
Fitri. Berbusana ala "Syaikh" (oleh-oleh tante&kakeknya dari
Makkah), sholat kali ini ia di masjid saja karena hari itu hujan deras.
Selama di masjid -Alhamdulillah- ia tak rewel, bermain s
aja bersama
sepupunya dan di penghujung khutbah, ia tertidur *ckckck, resiko terlalu
cepat dibangunkan*.
Setelah sholat, 'Abdullah Faqih juga turut
bersilaturrahmi keliling rumah keluarga seharian. Alhamdulillah ia
menikmati saja dibawa kemana-mana.
Besoknya, ia rekreasi di Taman
Hutan Rakyat (TAHURA) Sinjai Borong. Ini rekreasi pertamanya. Tapi
sayang, disana ia cuma main sebentar lalu tertidur pulas dan nyenyak
hingga tiba di rumah. Tidur terlama buatnya saat itu (dari sebelum ashar
sampai maghrib) padahal kami -keluarga besar Abu 'Abdillah Faqih-
yang turut bersamanya sangat ribut. Bagaimana tidak tidur, suhu disana
sangat sangat dingin -seperti berada di dalam kulkas dengan suhu
dingin tertinggi-.
Dua hari setelah rekreasi, 'Abdullah Faqih
bersin-bersin dan ingusan, 2 malam demam dan sempat juga suaranya
hilang *kasian*. Pun rewel juga selama hari-hari itu. Subhanallah,
inilah masa-masa terberat yang pernah kualami selama mengasuh
'Abdullah Faqih. Alhamdulillah semua bisa kulewati.
Walau ia
flu berat, sempat-sempatnya 'AbFa rekreasi kembali di Tanjung Bayang
bersama keluarga besar saya -Ummu 'Abdillah Faqih-. Rekreasi kali ini
kurang berkesan, karena tak bersama "Abi"nya dan 'AbFa hanya duduk di
pinggir pantai memandangi indahnya ciptaan Allah. Ingin sekali
mengajaknya berenang bersama, qaddarullah, ia masih sakit.
Di
Makassar, Alhamdulillah kami diberi kesempatan untuk menghadiri Daurah
dan Tabligh Akbar yang turut dihadiri oleh syaikh. Suatu kesempatan
yang langka bisa mendapatkan ilmu dari mereka -guru Syaikh Salman
Al-Audah sekaligus murid Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz- walau 'Abdullah
Faqih tak sempat bertatap muka dengannya *sayang sekali, bagaimana mau
ketemu kalau 'AbFa cuma di tempat khusus akhawat*.
'Abdullah
Faqih, di bulan ini, selalu mencari tembok, lemari, meja atau apa saja
yang bisa dipakai tumpuan untuk berdiri. Saat bisa berdiri, dengan
hanya satu tangan memegang tumpuan, ia menoleh ke kanan atau kiri
sambil tersenyum atau tertawa seakan ingin mengatakan "Saya bisa
berdiri". Subhanallah.
Saat ini, kami selalu berhati-hati
menaruh barang-barang, karena sekarang Abdullah Faqih bisa menjangkau
segala sesuatu yang berada di tempat-tempat dengan ketinggian di bawah
lutut orang dewasa. Tak kenal bahaya, tak kenal kotoran. Kalau barang
atau apa saja sudah berada di tangan, semua dicicipi.
Berat badannya turun 4 ons menjadi 7,2 kg dan badannya terlihat agak kurus *kasian*.
MP-ASI
’Abdullah Faqih di bulan ini tak ada yang istimewa, kecuali sayur.
Ia sudah pernah diperkenalkan dengan sayuran bernama labu yang
dicampur dengan tepung *as*l pisang. Alhamdulillah, saya tak lagi
memberinya sufor. Semoga kedepannya 'Abdullah Faqih bisa istiqomah
tidak minum sufor.
Dalam proses makannya, ia tak bisa jika tak
diberi mainan. Harus di"hipnotis" dulu dengan pemberian mainan baru
makanan bisa masuk ke mulutnya. Mainannya pun tak boleh diberi semua.
Harus diberi satu-satu supaya jika bosan dengan yang satu, diganti
dengan yang lain. Begitu seterusnya hingga makanan habis. Kalau bukan
mainan, ia di bawa ke tempat atau ruangan yang berbeda yang menarik
perhatiannya.
Sekarang, 'Abdullah Faqih agak sulit jika dipangku
atau digendong lama. Tak seperti dulu. Selalu saja ingin ke lantai,
merangkak berkeliling. Kalau keinginannya tak terpenuhi, menangis dan
terlihat rewel.
Jika saya bersamanya, lalu saya hilang sekejap
dari pandangan matanya, langsung nangis. Berbeda dengan orang-orang
terdekat lainnya seperti aba, nenek atau kakeknya, walau ditinggalkan
(tapi saya masih tetap bersamanya), ia tak menangis dan tetap ceria
bersama saya *ya iyalah*.
Sudah bisa bertepuk tangan, tapi tidak
bunyi tepukannya. Sudah tau juga kalau seperti itu namanya tepuk
tangan, jadi kalau qt bilang "Tepuk Tangan", bertepuk tanganlah ia
sambil tertawa. Subhanallah, lucu...
Ada yang terlupa,
Alhamdulillah, 'Abdullah Faqih sudah tumbuh 2 gigi di bawah. Maasya
Allah, tambah imut dengan 2 gigi perdananya..
Demikianlah
perkembangan 'Abdullah Faqih bulan 8 ke 9. Semoga bulan depan, berat
badannya bertambah, tetap sehat hingga kelak menjadi anak yang
berbakti pada orang tua, menjadi anak yang sholeh, hafidz (penghafal
Qur'an) dan faqih seperti namanya. Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar