Sabtu, 25 Agustus 2012

'Abdullah Faqih 7-8 Bulan



Bismillah...

24 Agustus 2011 yang lalu, ’Abdullah Faqih tepat berusia 8 bulan.

Bulan Agustus tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, artinya ini adalah Ramadhan pertama 'Abdullah Faqih semenjak menghirup udara bebas *di dunia* ini dan ia merasakannya di usia 7-8 bulan.

Ia pun turut merasakan suasana Ramadhan. Jam tidurnya berubah. Bangun sahur *jam 4, kemudian tidur lagi. Di pagi hari, ia menjadi alarm buat orang-orang rumah yang tidur pagi. Teriakan dan gangguannya maasya Allah. Membuat yang diganggu merasa terganggu. Gangguannya?? Rambut ditarik-tarik, berteriak di telinga -sampai telinga basah, hehe-, dan muka pun di pukul-pukul -ala 'Abdullah Faqih-. Dan jadilah Ramadhan ini istirahat/jam tidur saya tak seperti tahun-tahun lalu. Tahun ini BERUBAH drastis dengan kehadirannya. Walau begitu, ALHAMDULILLAH, Ramadhan kali ini -ALHAMDULILLAH- lebih terasa nikmatnya.
Saat berbuka, 'Abdullah Faqih pun sering ikut serta. Terkadang minum air putih *seperti sedang berpuasa juga* dan terkadang pula mencicipi buah (jika menu berbuka kami berbahan buah).

Tak ada tarwih buat 'Abdullah Faqih di Ramadhan kali ini. Ingin rasanya membawanya ke masjid agar kami pun bisa turut merasakan shalat tarwih berjama'ah, tapi apa daya jika abanya melarang; karena 'AbFa masih terlalu kecil, gak ada yang jaga kalau di masjid, dan kekhawatiran-kekhawatiran lain dari seorang -Abu 'Abdullah Faqih-, kami pun hanya mengikut. Malam Ramadhan hanya di rumah (tak pernah liat masjid) *sedih*.

Jika berada di rumah, setelah sholat Maghrib, saya bawa 'Abdullah Faqih ke tempat tidur dengan niat menidurkannya. Karena sore fulltime, ia main terus, jadi saya pikir ia lelah. Tapi ternyata tidak, sodara-sodari. Tidurnya bukan antara Maghrib-Isya, tapi setelah sholat Isya bahkan lebih sering saat para jama'ah di masjid terdengar hampir selesai sholat tarwih. Dua sampai tiga jam, butuh kesabaran ekstra menungguinya hingga matanya terpejam. Jika tidak, terkadang saya yang ditidurkan sama 'Abdullah Faqih.

Lincah tengkurap. Tak hanya 1-2 langkah tangan, bahkan lebih. Di bulan ini, ia sudah berkeliling di dalam rumah -terutama dapur dan ruang keluarga-. Paling suka menuju ke tempat cuci piring.

Saya tak lagi sering-sering menaruhnya di kereta (baby walker). Bukan tanpa sebab. Pernah, di dapur, saat saya sejenak membuat makanan untuknya, saya mendengar suara air tumpah. Astaghfirullah... tangan 'Abdullah Faqih tercelup minyak kelapa sampai siku di wajan penggorengan yang ada di atas kompor. Alhamdulillah, kali ini 'Abdullah Faqih masih diselamatkan oleh Allah. Untung saja, minyaknya tak panas. Hfft, Alhamdulillah, tapi membuat saya trauma. Rasanya, sedetik pun tak ingin lagi mata ini berpaling dari gerak-gerik 'AbFa *bisakah??.

Bulan ini imunisasi DPT terakhir (DPT 3) buat 'Abdullah Faqih. Di antar sama kk ipar (tantenya 'AbFa) ke puskesmas *the first time, karena abu 'AbFa lagi keluar daerah*. Sesaat setelah mendapat suntikan, saya meng"ubek2" bekas suntikannya kemudian memandikannya. Setelah mandi, saya ubek2 lagi bekas suntikannya sampai ia tertidur. Saat bangun dari tidurnya, saya lihat agak bengkak. Saya kompres dengan air hangat. Alhamdulillah, imunisasi kali ini tak separah imunisasi sebelumnya. Kali ini demam, tapi malam saja, itupun tak seberapa -rewel dan repotnya-.

Alhamdulillah, berat badannya naik 1 ons saja menjadi 7,6 kg.

MP-ASI ’Abdullah Faqih di bulan 7-8 ini mulai bervariasi. Apel, alpukat, wortel bahkan susu formula (dengan sangat berat hati dan merasa terpaksa sekali karena saya memang dipaksa hingga terpaksa *sangat sedih*). Tepung beras merah dan biskuit M***a serta bubur *u* juga turut mewarnai MP-ASI 'Abdullah Faqih. Jika dulu campurannya ASI, di bulan ini susu formula. Jangan tanyakan kenapa pada saya, karena saya tak berdaya mendengar ocehan orang-orang sekitar saya tentang 'Abdullah Faqih. Saya merasa berdosa memberikan susu selain ASI pada 'Abdullah Faqih di usianya yang belum setahun. Memberikan ASI hingga 2 tahun kepada anak seperti perintah Allah dalam Qur'an, inilah yang menjadi acuan&prinsip saya. Dan saya berniat -insyaa Allah- bulan depan -jika sufornya sudah habis se-dos-, saya tak akan lagi meminumkannya *semangattt!!*.

Alhamdulillah, ‘Abdullah Faqih masih dan semoga saja selalu ingin makan. Walau agak sulit menyuapkan makanan hingga sukses tertelan, karena gerakannya kesana kemari. Insiden tumpah dan mengotori lantai serta pakaiannya dan pakaian saya itu biasa terjadi dalam proses makannya. Butuh setengah sampai satu jam memindahkan makanan dari mangkuk ke mulutnya. Tergantung mood, mainan atau orang-orang yang ada disekitarnya. Kalau ada anak-anak; om&tante kecil, sepupunya atau tamu, insya Allah sukses dan tak butuh waktu lama.

Jam tidurnya semakin berkurang saja. Main teruus sampai-sampai penjaganya capek hingga tak hanya 1 yang menjaganya tapi berganti-ganti.

Secara umum, 'Abdullah Faqih semakin lucu saja -maasya Allah-. Bahagia rasanya mengamati perkembangan demi perkembangannya. Tingkahnya, senyumnya, tawanya bahkan manja&rewelnya selalu membuat rindu jika sedetik saja tak bersamanya. Ada-ada saja gerakannya yang membuat kami selalu tersenyum.

Demikianlah perkembangan 'Abdullah Faqih bulan 7 ke 8. Semoga tetap sehat hingga kelak menjadi anak yang berbakti pada orang tua, anak yang sholeh, hafidz (penghafal Qur'an) dan faqih seperti namanya. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar