Sabtu, 25 Agustus 2012

'Abdullah Faqih 6-7 Bulan

Bismillah... 24 Juli 2011, ’Abdullah Faqih tepat berusia 7 bulan. Alhamdulillah... Alhamdulillah, sudah bisa duduk. Jika ingin mengambil sesuatu yang agak jauh di depannya, ia langsung ke posisi tengkurap dan segera meraih sesuatu itu dengan merangkak. Ya, Alhamdulillah ia sudah bisa merangkak walau hanya 1-2 langkah tangan. Di usia 6 ke 7 bulan, ia mulai cerewet –sedikit- dari bulan sebelumnya. ”Tatatatata, babababa, kekekekeke, papapa” dll. kadang terucap dari bibir mungilnya. Sering juga berteriak tidak jelas seakan memanggil/carper atau marah atau lagi ingin berteriak saja (kalau menelp, istilahnya “miscall”ji). Bantal yang terkadang dijadikan penghalang/penyangga di sisi kanan kiri atas bawahnya sudah tak berfungsi lagi. Bantal pun telah dijadikan penyangga untuknya agar bisa merangkak lalu berdiri. Pernah terjatuh dari tempat tidur tengah malam dan Alhamdulillah tidak sampaiji (terbentur) di lantai tapi tersangkut di tas dekat tempat tidur yang berisi tumpukan pakaiannya (saat itu kami baru tiba dari safar). Waktu terjatuh, ia menangis hingga kami kaget dan terbangun. Tapi, setelah melihat posisinya, kami tersenyum. Alhamdulillah, Allah masih menyelamatkannya melalui perantara tas. Bulan ini tak ada imunisasi buat Abdullah Faqih karena jadwal yang seharusnya ke puskesmas dipakai safar ke Makassar. Di Makassar, untuk pertama kalinya kopdar/berjumpa dengan kedua omnya yang studi di luar Makassar –Ulhaq&Mujtahid-. Dapat oleh-oleh "laptop" dan jubah –Alhamdulillah-. Jazakallah Khair. Pernah sakit demam karena flu berat. Walau begitu, Alhamdulillah, berat badannya tetap naik menjadi 7,5 kg. Sudah naik kereta beroda delapan^^ Awalnya, sempat nangis dan takut saat naik kereta tersebut. Alhamdulillah, sekarang sudah lincah di atas keretanya, sudah bisa jalan hingga ke tujuan yang ingin dicapainya. Masih tetap sama dengan bulan yang lalu, saat ingin digendong, melihat-lihat dulu wajah yang akan menggendongnya. Tapi tidak separah bulan yang lalu. Setelah saya mengamati, ternyata, ’Abdullah Faqih amat sangat ramah jika yang memanggilnya adalah perempuan/akhawat apalagi berjilbab. MP-ASI ’Abdullah Faqih di pekan pertama adalah pisang+ASI. Makanan pertamanya habis tapi tak lama setelahnya ia muntah. Olehnya, pada pekan-pekan pertama, saya belum terlalu rutin bahkan tidak memberinya makan karena nampaknya ia belum terlalu siap/ingin makan. Kami juga memberinya madu. Setelah melihat kotoran (feses)nya cukup berbau (lain-lain, seperti bau obat) dampak dari pemberian madu, maka kami hanya memberinya beberapa hari dan menundanya hingga ’Abdullah Faqih berusia setahun. Dan ternyata, memang demikian anjuran dari dokter anak ”Sebaiknya madu diberikan pada anak di usia 1 tahun ke atas”. Pekan kedua, saya agak rutin memberinya makan (pisang+ASI serta air putih), dan ia lahap memakannya. Pekan ketiga, pemberian pisang saya hentikan karena kotoran (feses)nya agak keras –walau ia BAB tanpa mengejan berlebihan-. Saya mencoba memberikan tepung beras merah (kadang dicampur ASI) dan biskuit M***a (yang dilarutkan dengan ASI atau air putih). Hingga saat ini. Alhamdulillah, ‘Abdullah Faqih bisa dikatakan anak yang tidak sulit makan tapi juga tidak mudah menyuapkan sesuatu ke mulutnya. Berbagai tingkah darinya yang menghalangi makanan masuk ke mulutnya dengan lancar. Ia lebih suka memegang sendiri makanannya. Jika makanan atau mainannya diambil, menangis. Demikianlah perkembangan 'Abdullah Faqih bulan 6 ke 7. Semoga tetap sehat hingga kelak menjadi anak yang berbakti pada orang tua, anak yang sholeh dan hafidz. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar