Kamis, 03 September 2020

Kaidah 33 - 34

Bismillaah...

Kaidah 33 = Melupakan Dunia (Al Qashash : 77)
Kaidah 34 = Mengikuti Mereka (Al Baqarah : 120)


~RESUME~

Allah memberikan wasiat yang terbaik pada kehidupan setiap orang yang beriman, supaya mereka senantiasa berkonsentrasi dan fokus kepada urusan akhiratnya. Tetapi jangan melupakan bagian dari dunia yang dia pijak hari ini.

Dunia itu sejatinya adalah jembatan, bukan tujuan. Siapapun yang telah menjadikan dunia hanyalah pijakan ataupun jembatan menuju kepada urusan akhiratnya, dia akan bersahaja ketika mencarinya. Dia tidak akan menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan dunia yang sejatinya pasti akan dia tinggalkan ketika mati ataupun akan rusak dengan ditiupkannya sangkakala oleh malaikat Israfil. Sesungguhnya akhirat jauh lebih baik daripada urusan dunia, tapi bukan berarti dunia diceraikan dalam kehidupan orang yang beriman.

Salah besar orang yang mengatakan bahwasanya Islam menceraikan dunia karena Allah tidak pernah mengharamkan apa yang sudah Ia halalkan dalam urusan dunia selama itu dalam batas kewajaran. Carilah dunia untuk mendukung akhirat kita karena sebaik-baik dunia adalah dunia yang dimiliki sama orang yang shalih yang mendermakan hartanya pada jalan Allah untuk kebaikan agama Allah.

Sesungguhnya siapapun hari ini yang mengungguli kamu dalam urusan dunia, katakan kepada jiwamu, "Saya akan mengungguli dia dalam urusan-urusan akhirat". Dan siapapun hari ini yang terkejut dan terpesona dalam urusan dunia, katakanlah pada benda yang membuat kita terpesona pada urusan dunia, "Sesungguhnya kehidupan kami adalah kehidupan akhirat. Innal 'aisya, 'aisyul akhirah."

Inilah yang menjadikan kita memahami betul bahwasanya urusan dunia hanyalah perkara yang sejatinya harus diletakkan pada porsinya dan tidak usah untuk berlebihan.

Disini pula kita akhirnya mendapatkan, kenapa Yahudi disisakan oleh Allah diantara bangsa-bangsa yang lainnya? Bangsa Tsamud sudah hancur, bangsa Luth sudah luluh lantak, kenapa bangsa Yahudi disisakan oleh Allah? Supaya Allah mengetahui siapa yang akan berjuang pada agama ini dan siapa yang enggan untuk berjuang. Allah akan mengetahui siapa yang bersungguh-sungguh dan siapa yang bermain-main pada agama ini.

Sesungguhnya Yahudi dan Nashara, sebagian dari mereka tidak akan pernah ridha dengan apa yang diperbuat oleh orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Jangan berusaha/berupaya sekuat mungkin hanya untuk menarik simpati orang Yahudi dan Nashara, karena sejatinya sebagian mereka tidak akan pernah memberikan simpatinya kepada kaum muslimin. Carilah ridho Allah karena itulah hakikat kita ketika kita berdakwah, yang akan menjadikan diri kita mulia di hadapanNya dan akan berbuah manis pada kehidupan kampung akhirat kita.

Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam ketika berdakwah, pernah beliau berniat bahwasanya Yahudi dan Nashara, beliau harapkan menjadi kaum yang akan beriman pertama kali karena kedekatan kultur agama mereka pada agama yang disampaikan oleh Rasulullaah, tapi justru Allah mengatakan kepada Rasulullaah, sesungguhnya sebagian mereka tidak akan pernah ridho kepadamu wahai Muhammad. 

Dan itulah yang menjadikan kita memahami, Yahudi dan Nashara sebagian dari mereka tidak ridho kepada kaum muslimin. Sehingga kita harus mengetahui ini, supaya tidak perlu mengorbankan hal prinsip dalam kehidupan kita hanya untuk menyenangkan mereka yang sudah di nash oleh Allah tidak ridho kepada kaum muslimin.


Rabu, 2 September 2020 / 14 Muharram 1442
(Hari ke 13 di "Journey with Quran" Classroom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar