Jumat, 04 September 2020

Kaidah 35 - 36

Bismillaah...

Kaidah 35 = Proposal Doa (Al Baqarah : 186)
Kaidah 36 = Bertaqwa Semampunya (At Taghabun : 16)


~RESUME~

Tahukah kita bahwasanya manusia itu diciptakan oleh Allah memiliki keterbatasan. Mereka bodoh, lemah serta mereka memiliki segala macam kekurangan yang melekat. Disitulah kita akhirnya memahami kenapa di dalam Islam, ada sebuah senjata yang tidak berwujud dan tidak berfisik, yaitu adalah doa. Karena sesungguhnya, doa itu menutupi segala kelemahan kita ketika kita meminta kepada Allah dalam segala urusan kehidupan kita.

Allah itu ridho kepada kita bukan hanya ketika shalat, tapi Allah itu ridho kepada kita ketika kita banyak berdoa dan meminta kepadaNya dalam segala urusan. Karena doa itu merubah yang mustahil menjadi mustajab. Karena doa itu merubah yang jauh menjadi dekat dan doa itu pula merubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, ketika kita senantiasa mengetuk pintu langit dengan kita berdoa.

Sesungguhnya doa itu pembeda antara makhluk dengan khalik. Makhluk semakin diminta semakin sempit dadanya, sang khalik itu semakin diminta semakin besar ridhoNya yang Ia turunkan kepada hamba yang senantiasa meminta kepada-Nya dalam segala urusan.

Kalau kita lelah, mintalah doa kepada Allah supaya dikuatkan. Kalau kita sedang terbatas materinya, mintalah kepada Allah supaya kita diberikan kecukupan. Bisa jadi segala kesulitan yang kita dapatkan, karena kita tidak yakin ketika kita meminta kepada Allah. Allah itu Dzat yang paling senang kepada mereka yang jujur di dalam doa dan sesungguhnya indikator kejujuran di dalam doa adalah mengulang-ulang permintaan tanpa bosan dan tanpa letih.

Di sisi yang lainnya, kita juga mengetahui betul bahwasanya Allah memerintahkan kepada kita untuk bertaqwa. Kaidah dalam taqwa itu sederhana; lakukan apa yang Allah perintahkan, tinggalkan apa yang Allah larang. Bertaqwalah kita kepada Allah dalam urusan harta kita. Bertaqwalah kita kepada Allah dalam urusan anak-anak dan urusan istri/suami kita. Karena sesungguhnya ketaqwaan itulah yang akan menjadikan Allah memiliki alasan untuk menyelesaikan seluruh persoalan dalam kehidupan kita, ketika kita selalu tidak pernah bosan untuk menaikkan grid ketaqwaan kita di hadapan Allah.

Sesungguhnya bertaqwa kepada Allah merupakan kunci dari semua solusi dalam kehidupan kita. Siapapun yang merapikan hidupnya di hadapan Allah dengan menaikkan ketaqwaannya, maka itu menjadi alasan bagi Allah untuk merapikan kualitas hidupnya dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Bertaqwalah kepada Allah sesuai dengan kemampuan. Bukan berarti ayat ini memberikan kepada kita alibi untuk melonggarkan apa yang harusnya kita maksimalkan. Semaksimal mungkin bertaqwa sesuai dengan kemampuan, setelah itu biarkan Allah yang menilai dan biarkan pula orang-orang yang beriman menilai apa yang kita lakukan, supaya hasilnya kita petik manis dalam kehidupan kelak di kampung akhirat kita.

Sungguh, taqwa adalah sebuah proses yang berujung manis kepada mereka yang senantiasa ikhlas dalam setiap usaha dan ikhtiar yang mereka lakukan.


Kamis, 3 September 2020 / 15 Muharram 1442
(Hari ke 14 di "Journey with Quran" Classroom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar