Sabtu, 12 September 2020

Kaidah 44 - 45

Bismillaah...

Kaidah 44 = Mencintai Rasulullaah (Al Hasyr : 7)
Kaidah 45 = Menghapus Dosa (Huud : 114)


~RESUME~

Rasulullaah hadir dalam kehidupan umat manusia, sejatinya bukan hanya menjadi kisah klasik yang kita bacakan kepada anak kita menjelang tidur. Tetapi sejatinya Rasulullaah diutus pada kehidupan kita supaya kita mengetahui hakikat penduduk syurga dengan karakteristiknya, perkataan dan perbuatannya.

Inilah yang harus kita mengerti, kesempurnaan iman kita tidak akan pernah menjadi utuh sampai kita beriman kepada Allah dan beriman pula kepada Rasulullaah shallallaahu 'alihi wasallam. Karena sesungguhnya siapapun yang mereka setia menapak jalan sebagaimana jalan yang telah ditapak oleh Rasulullaah, dia akan menjadi orang yang mulia pada kehidupan akhirat dan menjadi mulia pada kehidupan di dunia. Dan menjadi orang yang terpimpin, karena dia telah mengikuti orang yang telah dibimbing langsung oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Perhatikanlah para sahabat, ketika mereka menjadi bangsa penggembala kambing lalu mengikuti Rasulullaah, Allah muliakan hidup mereka. Hidup mereka disegani oleh orang-orang dari timur ke barat dan ketika matinya, dimuliakan oleh Allah dalam kehidupan akhiratnya dengan syurga.

Simpel dan sederhana. Sesungguhnya ketika kita ingin mulia dalam kehidupan ini dan menjadi orang-orang yang dimuliakan oleh Allah dalam kehidupan nasib di akhirat, yaitu adalah berkomitmen untuk mengikuti Rasulullah dan menjadikan Rasulullah referensi tunggal pada kehidupan. Bukan pada referensi pluralisme, sekularisme dan liberalisme, serta isme isme yang lainnya, tapi hanya kepada nabi dan tidak ada pilihan yang lainnya.

Disini pula kita mengetahui, komitmen kita mengikuti sunnah selain mengikuti Rasulullah adalah bagaimana kita menjadi orang yang pandai untuk membersihkan diri kita dan mensucikan kita. Siapakah manusia? mereka pasti lengket dan pasti peka dengan kemaksiatan dan dosa. Tapi Allah begitu maha baiknya kepada kehidupan manusia sehingga Allah memberikan jalan pada setiap kehidupan manusia, bagaimana mereka itu diberikan oleh Allah kesempatan untuk membersihkan dosa.

Bukankah baju yang kotor bisa bersih dengan deterjen? Bukankah mobil yang kotor bisa bersih dengan semprotan air? Sama pula, sesungguhnya dosa dan kemaksiatan itu mampu untuk dibersihkan persis sebagaimana bayi yang baru lahir, kalau kita niatkan setiap kebaikan yang kita lakukan salah satunya adalah kita niatkan untuk menghapuskan dosa dan kemaksiatan kita.

Sungguh demi Allah, dosa itu tidak hanya dihapuskan dengan taubat. Sungguh demi Allah, dosa itu tidak hanya dihapuskan dengan istighfar kita ataupun ridhonya kita kepada takdir. Tapi salah satu diantara perangkat untuk membersihkan kita dari dosa supaya kita bersih dan meraih keberkahan dalam kehidupan kita, kalau kita rajin melakukan dosa, setidaknya kita harus rajin melakukan kebaikan untuk menghapuskan dosa dan kemaksiatan yang pernah kita lakukan.

Semoga Allah memberikan keteguhan atas komitmen kita untuk mengikuti Rasulullah dan semoga kita rajin mengikuti setiap keburukan dengan ketaatan supaya menghapuskan dosa yang pernah kita goreskan.


Senin, 7 September 2020 / 19 Muharram 1442
(Hari ke 18 di "Journey with Quran" Classroom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar