Bismillaah...
Kemarin, lagi temani Ziyad kerja tugas, Hanin minta sesuatu. Tapi, karena tidak diperhatikan, dia nangis-nangis. Air matanya berjatuhan di lantai. Karena mau mengalihkan perhatiannya (biar nda nangis), saya nanya,
"Hanin, liatki ini (tunjuk 2 tetes air matanya di lantai). Siapa ini yang tumpah-tumpah?"
Hanin: *diam, tapi kayak berpikir, itu tetesan air darimana ya π€*
Trus, dia lanjut nangis. Air matanya tumpah lagi di lantai.
"Hanin, nih liatki', darimana ini air, siapa yang tumpah-tumpah?"
Hanin diam sejenak lalu setengah berteriak, dia bilang, "Bebe nya Ziyad itu".
Ziyad yang lagi kerja tugas kaget, saya juga.
Ya Allah, menghibur sekali πππnda disangkanya jawaban ta', Nak π
***
Lagi...
Umminya sibuk ikut kelas di hape, Hanin juga sibuk memperlihatkan tetesan air di atas kertas. Saya nanya itu apa, tapi gak dijawab, malah sibuk berceloteh. Lalu itu air di oles di kaki umminyaa seakan-akan mengobati sesuatu yang sakit.
Setelah kelas selesai, umminya agak lowong dan Hanin masih saja bermain karton yang di atasnya ada tetesan air.
"Hanin, ini air apa?"
Tidak dijawab tapi berceloteh panjang lebar.
Um = "Hanin, air apa ini? Dari mana ini air?"
Nin = "Dari Allah", jawabnya cuek
Ya Allah πππ bukan itu jawaban yang kuharapkan, Nak.
Kemudian dia bertanya, "Ummi, putihma' toh?"
Belum sempat saya jawab, Hannan datang membawa info,
"Ummi, lem itu na tumpah (di atas kartonnya)"
Ya Allah...
Seketika, lem2 yang dioles di kaki ku dan muka nya tadi, mengering
Terjawab sudah π
Samata, 7 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar