Selasa, 05 Januari 2021

Out of Home

Bismillaah...

Semalam, sudah siap-siap balik ke rumah (dari toko) karena katanya mau dijemput, ternyata yang katanya mau jemput gak datang-datang. Gara-garanya, ke toko itu awalnya cuma minta dikasi singgah dan berharap akan dijemput malam, ternyata, hujan deras. Qaddarullaah, akhirnya nginap di toko, sendirian 😅. 

Kalau gak bawa kendaraan, kata orang "pendek langkahmu". Betul sekali. Mau kemana-mana gak bisa. Jangankan kemana-mana, mau pulang ke rumah saja nda bisa. Qaddarullaah, lagi hujan juga. Kalau gak hujan, alhamdulillaah tinggal call adik suruh jemput.

Sejak bisa bawa kendaraan, alhamdulillaah, mau pergi dan pulang jam berapa saja sudah gak kesulitan. Alhamdulillaah-nya lagi kalau kendaraan yang dipake itu bisa untuk segala cuaca/musim. 

Sangat bersyukur pada Allah lalu kepada suami rahimahullah, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatNya dan menjadikan ini amal jariah buatnya. Melalui beliau, saya bisa. Walau semasa hidupnya saya tak pernah membawa kendaraan seperti sekarang. Semasa hidup suami, saya gak bisa kemana-mana tanpa beliau. Begitupun beberapa bulan setelah beliau meninggal.

Terpaksa.
Iya, saya dipaksa keadaan dan akhirnya memberanikan diri. Walau ada beberapa pelajaran yang belum sempat saya pelajari dari suami, namun ada adik yang bisa saya tempati untuk belajar dan bertanya.

Sebagaimana yang lain, saya pun pernah mengalami insiden-insiden sebagai pelengkap dalam pembelajaran 😅. Saya pernah menabrak pagar hingga membuat goresan panjang di body kendaraan. Juga pernah membuat macet di penanjakan karena kendaraan mundur sendiri 😂. Dan insiden-insiden lain pelengkap suka dan duka dalam berkendara.

Walau bisa, namun karena dibatasi oleh syariat, saya tetap tidak memudahkan diri untuk bepergian jauh tanpa mahram. Dalam kota saja, kalau masih ada adik yang bisa antar, sebisa mungkin untuk diantar, apalagi kalau malam dan baru mau keluar dari rumah saat malam.

Harus diakui, sekuat apapun ia, perempuan tetaplah makhluk yang lemah. Hingga Allah membuat aturan bepergian bagi seorang perempuan, tentu bukan karena ingin mengekang kita. Semua syariat yang ada dan khusus buat kaum wanita, adalah bukti sayangnya Allah kepada para muslimah. Allah lebih tau diri kita jauh dari pengetahuan kita tentang diri kita sendiri. Maasyaallah.

Jika seperti itu, mengapa kita masih saja sering melanggar? Apakah nanti ada akibat baru kita mau tersadar?
Naudzubillah... semoga Allah senantiasa menjauhkan kita dari bahaya dan senantiasa mengistiqomahkan kita agar tetap berada di atas koridor syariat ini. Aamiin Allahumma Aamiin.


Ilma, 4 Januari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar