Sabtu, 02 Januari 2021

Sinjai, Di Penghujung 2020 (2)

(Lanjutan)

Hanin, terakhir ke Sinjai di bulan Oktober, pas lagi pemulihan dari sakitnya, cuma sehari juga dan lumayan menguras energi di perjalanan yang lalu. Mabuk perjalanan tiada henti membuat saya akhirnya kelelahan dan tidak menikmati perjalanan. Lalu ketika tiba di Sinjai, lagi-lagi mendapat legitimasi "Kasiannya Hanin, kurus sekali bla..bla..bla..." yang semakin menambah beban pikiran yang belum pulih betul akibat perjalanan.
Hingga di bulan berikutnya, ia (Hanin) tidak diikutkan lagi di perjalanan agak jauh. Saya cuek saja mendengar cecaran pertanyaan, "Kenapa Hanin nda diikutkan? Kasian...", masih lebih mending dibanding saya harus mendengar lagi perkataan "Kecil dan Kurus" untuk seorang Hanin.

Barulah di penghujung 2020 ini, maasyallah, semuanya kooperatif. Hanin happy, Ziyad dan Hannan nyaris tak ada 'cekcok' dalam mobil 😂.


***

Dalam perjalanan jauh seperti itu, memang butuh kesabaran. Sebagaimana manusia yang menempuh perjalanan dunia nya, melewati tahap demi tahap ujian yang membutuhkan kesabaran.

Safar, kata Rasulullaah, adalah bagian dari adzab. Mau tidur yang nyenyak dalam perjalanan? Tidak akan bisa. Mau makan atau minum dengan khusyuk? Pun tak bisa sebagaimana khusyuknya makan di meja makan. Maka bersabarlah dalam setiap perjalanan. Toh, perjalanan tidak akan panjang, akan ada ujungnya, akan ada tempat tujuannya.

Dalam safar, sifat dan karakter orang yang sesungguhnya juga akan terlihat. Kalau mau lihat karakter nya orang, bersafarlah dengannya.

***

Dalam perjalanan kali ini, kami juga menyempatkan untuk singgah di pinggir pantai, perbatasan Jeneponto dan Bantaeng. Tempatnya masyaAllaah, sejuk, dengan gazebo yang nyaman (walau pinggir pantai nya kotor 🙃, lumayanlah bisa meluruskan badan sejenak di tempatnya). Alhamdulillaah cuaca juga mendukung, tidak hujan dan tidak panas.

Esok hari nya, kami balik ke Makassar jam 12 siang. Lagi-lagi, menyempatkan diri refreshing di Hutan Bakau Tongke-Tongke, 15-20 menit dari kota Sinjai. Tempat yang terakhir kali ku injak dua atau tiga tahun yang lalu. Dulu, cabang-cabang jalanan disana masih sedikit, sekarang masyaAllaah, semakin luas dan panjang jalannya, bahkan ada yang sudah bertingkat.
Disini, yang suka foto-foto, akan sangat puas mengambil gambar. Indah sekali, masyaAllah.

Jam 13.00, kami berangkat balik ke Makassar dengan ditemani hujan yang sangat deras. Sampai tiba di rumah, hujan masih saja menemani.

Di perjalanan pulang, kami sempat singgah di sebuah rumah makan di Bantaeng, depan pantai Bantaeng dan tidak jauh dari tempat wisata Pantai Marina. Sebenarnya, dari daerah Bulukumba kami mencari warung, tapi tidak dapat karena kebanyakan tutup. Sempat tersesat juga karena cari warung 😂. Eh, banyak warung sih, tapi waktu itu, ummi maunya warung yang jual ikan bakar. Akhirnya, sampai di Bantaeng, baru dapat. Awalnya ragu masuk ke tempat itu karena seperti tak ada kehidupan (sepi). Aba turun menanyakan dan Alhamdulillaah, ada (ayam, tanpa ikan yang awalnya kami singgah karena itu 🙃). Karena sudah lapar dan takut gak dapat warung lagi, kami turun.

Kami menunggu agak lama, 15 menit mungkin. Barulah makanan terhidang.

Sepulang dari situ, muncullah banyak pelajaran dan hikmah 😂.

Aba: "Bagaimana makanannya? Berapa nilainya? 😂😂"

Saya: "Kalau saya, * 😂"

Ummi: *nyerocos sepanjang jalan karena jauh dari harapan dan harganya 😂*

Aba: "Sudahmi, bersyukurki karena mauji turun (masuk dalam perut 😂). Ada hikmahnya juga itu kita ditunjukkan kesitu. Mungkin kalau kita di warung sebelahnya (yang ramai), kita kena penyakit. Syukuri saja dan ambil hikmahnya. Minimal, kita sudah tau bagaimana masakan dan rasanya di warung itu. Pelajaran juga, kalau mau singgah, cek pengunjungnya. Jangan menghindar karena ramai, karena biasanya ramai itu menandakan tempat itu recommended."

MasyaAllah... setiap kejadian memang ada hikmah yang bisa kita ambil, bagi yang mau mengambilnya. Tidak perlu mengeluh apalagi menyesal. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik?

***

Alhamdulillaah tiba di rumah pukul 20.00, beres-beres dan bersih-bersih sebentar lalu tidur dan terbangun di 2021 😍

Alhamdulillaah bini'matihi tatimmush shoolihaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar