Jumat, 20 Desember 2024

Musa Abdurrahim 2y7m

Bismillaah...

Pas liat tanggal, eh, ternyata pas tanggal 20, tanggal dimana Musa pertama kali lahir ke dunia ini, 2 tahun 7 bulan yang lalu.

Hmm.. sebelum nulis tadi, sempat liat juga tulisan terakhir, ternyata terakhir di bulan Oktober lalu. Bulan November gak ada tulisan sama sekali, qaddarullah.

Tulisan kali ini, mau memberi jejak kisah tentang Musa.
Bisa apa saja dia di usia nya 2 tahun 7 bulan ini?

Alhamdulillaah bini'matihi tatimmush shoolihaat
❤️ Semakin lancar berbicara walau konsonan dalam kata masih belum jelas, dominan vokal nya yang terucap. Ntah kenapa, padahal jika diurai per kata, ia bisa fasih mengucapkan kata itu.
❤️ Sudah bisa mengungkapkan satu kalimat, bukan 1 kata lagi. Misal, dia mau makan. Kalau dulu cuma bilang "(m)akan" sambil narik-narik tangan umminya menuju ke dapur, sekarang bilangnya, "makan nasi", kadang disambung "pake lur".
Sebenarnya masih ada yang lain, tapi lupa. InsyaAllah jika teringat, akan dituangkan di sesi tulisan berikutnya.

Yang saya ingat hari ini, adalah momen ketika Musa membantu umminya menyerahkan paket ke kurir yang datang ke rumah, di saat umminya lagi sholat. MasyaAllaah, baarokallahu fiih. Ternyata dia bisa. Padahal saya masih menganggapnya bayi kecil ku, yang belum bisa diberi tanggung jawab. Bahkan momen tadi sebenarnya saya tidak mengamanahi Musa, tapi ia yang berinisiatif sendiri untuk mengambil alih amanah itu.




Semoga jadi anak sholeh ya, Nak, yang memiliki sifat amanah, inisiatif dan bertanggungjawab.
Semoga Allah selalu menjaga nya dan menjaga kakak4 nya selalu, mengistiqomahkan mereka hingga kelak kita berkumpul kembali di syurgaNya, aamiin


Ilma, 20 Desember 2024
Pukul 00.22

Senin, 07 Oktober 2024

Rindu Anak Sulung

Bismillaah...

Faqih, begitulah ia dipanggil. Nama pilihanku yang Alhamdulillaah disetujui oleh abinya ~rahimahullah~. Harapanku, ia kelak menjadi faqih dalam segala bidang, yang dengannya ia menjadi orang yang bermanfaat hingga mengantarkan kami kembali berkumpul di syurgaNya.

Ia, anak sulungku. Usia kami selisih 22 tahun. Karenanya, terkadang kami seperti teman; teman berdebat, teman berkelahi 🤣, teman jalan, teman bercerita dan seterusnya. Saking akrabnya kami, pernah ada yang bilang, "Qt sama Faqih kayak bukan ibu dan anak, tapi kayak teman." 
Begitulah kami...

Hari ini, hari ke 4 menuju 5 ia berada di tempat yang tak boleh saya kunjungi. Disana ia berjuang untuk me-mutqin-kan hafalan Qur'anNya. Tidak ada alasan untuk saya menahan ataupun tidak meridhoinya, pun tak ada alasan saya harus bersedih, karena disana ia berjuang dalam kebaikan. Semoga Allah selalu menjaga waktu-waktunya dan membimbing ia menghabiskan harinya dengan kebaikan dan kebermanfaatan.

Sekarang, saya menulis tentangnya, Abdullah Faqih, hanya karena saya rindu. Yang biasanya kami selalu berdebat tentang apa saja, yang sebelum pergi ia sempat curhat tentang kondisi dan ujian hidupnya, yang biasanya menjemurkan pakaian yang sudah saya cuci, yang biasanya mengangkat dan mengganti galon yang kosong, yang selalu menawarkan diri membelikan jika saya ingin membeli sesuatu, yang paling pusing jika keinginannya tertunda atau tidak disetujui, yang paling ribut jika mobil dalam keadaan kotor, yang paling sering ditegur karena keisengannya sama adik2nya, yang... ah, terlalu banyak tentangnya jika saya menulisnya disini.

Semoga Allah memudahkan mu disana, menghafal, mentadabburi dan mutqin bersama dengan AlQuran, panduan hidup kita. Apa2 saja yang berkaitan dengan AlQur'an, maka ia akan baik dan menjadi utama.

Semoga Allah juga memberi kesabaran lebih padanya, dalam menjejaki kebaikan. Karena setiap jalan kebaikan, tidak akan mungkin terlepas dari godaan syetan, yang ingin kita keluar dan menjauh dari kebaikan tersebut.

Saya rindu!
Dan saya titipkan dirimu pada Allah, sebaik-baik penjaga. Apa saja yang kita titipkan pada Allah, maka tidak akan hilang maupun rusak.

زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ  وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
“Zawwadakallahut taqwa wa ghofaro dzanbaka wa yassaro lakal khoiro haytsuma kunta
(Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu, dan memudahkanmu di mana saja engkau berada).”


Makassar, 7 Oktober 2024
*merindu faqih yang lagi ikut Dauroh Hamasiyah di Pattallassang 3 Oktober - 5 November 2024 ❤️

Istiqomah Itu Berat

Bismillaah...

Istiqomah itu berat, makanya kita butuh:

ALLAH ❤️
Karena Dia-lah pemegang hati kita, yang mengatur hidup kita, yang membolak balikkan hati kita. Maka kita yang butuh Allah, karena sejatinya, kita tak bisa apa-apa tanpa pertolongan dariNya. Sekalipun seluruh manusia ingin kita sesat, jika Allah berkata tidak, maka kita tidak akan sesat. Mintalah sama Allah, berdoalah padaNya agar selalu diistiqomahkan dalam kebaikan hingga akhir hidup kita. Mintalah kebaikan saat hidup hingga akhir hidup kita pun ditutup dengan kebaikan.

TEMAN YANG NEGUR KITA Saat kita salah jalan. 
Yap, teman! Sejatinya teman adalah yang ingin melihat kita baik, bukan mereka yang hanya "menonton" kita. Teman adalah ia yang ingin kita bersama-sama selalu beriringan di jalan kebaikan, yang memanggil kita saat kita mulai berjalan miring hingga hampir terlepas dari genggaman. Teman, bukan yang menjudge kita saat kita bersalah; sekali maupun berkali-kali, karena bukankah manusia terkadang khilaf? Maka saat ia khilaf, ingatkanlah, jangan hanya menonton / membiarkannya terlampau jauh, jangan pula menjudge ia tidak akan berubah. Ingat, tugas kita hanya mengingatkan. Ingatkan saja, karena Allah lah yang memberinya hidayah, bukan dirimu. Namun sebaik-baik teman adalah yang mengingatkannya saat ia tergelincir.

MAJELIS ILMU
Kita butuh selalu diingatkan. Kita butuh selalu dikuatkan. Dan di majelis ilmu adalah salah satu jalan untum kita mendapatkan itu. Majelis yang di dalamnya kita akan mengingat Allah, diperintahkan untuk bersabar, diingatkan tentang neraka dan digembirakan dengan keindahan syurga, bagi mereka yang bersabar di atas jalan keistiqomahan.


Makassar, 7 Oktober 2024

Minggu, 06 Oktober 2024

Ceribel

Bismillaah...

Ternyata ada ya orang kayak gitu. Baik di depan, di belakang diceritai. Subhanallah, ya Allah 😭😭😭
Seperti berteman dengan musuh, di depan seperti teman, tapi di belakang kita, ia seperti musuh, menguliti habis-habisan sampai rasanya tak ada lagi yang tersembunyi.

Sakit! Banget!
Setiap kali mengingat, setiap kali pula air mata keluar tanpa permisi. Saking sakitnya.

Hufft....
Fashbir... Bersabarlah...
Berlapang dada dan memaafkan? Hmm.. bantu saya, ya Allah!

Minggu, 15 September 2024

Toilet Training Musa (The End)

Bismillaah...

Sudah September pertengahan...
Dua bulan berlalu dari pertama kali Musa toilet training dan saya belum menulis lagi 😅. Sekarang memaksakan diri untuk menulis agar kelak ada kenangan dan jejak yang bisa kami kenang dan baca kembali.

Alhamdulillaah, Musa lulus toilet training dengan segala dramanya di usia 2 tahun 2 bulan. Alhamdulillaah, semua atas izin dan bantuan dari Allah.

Kayaknya butuh sebulan untuk benar-benar membuat Musa lepas dari popok setiap waktu. Walau dalam masa itu, ada saja drama yang terjadi; bilangnya setelah pipis atau pup di celana, gak mau dicebok, pup di sembarang tempat, bilangnya gak mau padahal mau dan pipis/pup nya saat pake celana, dan segala drama yang lain.

Tidak apa-apa. Semuanya adalah proses. Yang terpenting saat ini, Alhamdulillaah Musa sudah tidak pakai popok lagi kemana-mana dalam dua bulan ini.
Alhamdulillaah satu tahapan dari mantan bayi ku ini selesai sudah. Dan tahapan selanjutnya menanti, semoga Allah mudahkan juga. Bismillaah..

2 tahun 2 bulan. Mungkin terlalu dini buat ibu lain yang kadang merasa wah ketika melihat Musa sudah tidak pakai popok lagi. Namun, mungkin juga terlalu lama bagi yang anaknya sudah lulus TT di usia bawah 2 tahun.
Tapi, apapun itu, sebenarnya toilet training itu hanya butuh kesiapan kita terutama ibu lalu kemudian kesiapan anaknya sendiri. Tidak ada kata cepat atau terlambat, jadi tidak perlu saling menyalahkan / merendahkan apalagi membanding-bandingkan. Persiapkan saja diri kita minimal 3 hari -1 bulan untuk direpotkan dengan drama TT. Kalau belum siap, gpp, tunggu sampai kita betul-betul siap. Tak perlu membandingkan diri dan melihat pencapaian anak lain, karena yang tau kesiapan kita dan anak kita itu adalah kita sendiri sebagai ibunya.

Satu yang mungkin sering terluput dari proses itu adalah, bagaimana kita melibatkan Allah di awal kita memulai. Karena bukan kita yang hebat dengan bisa melewati segala prosesnya, tapi, semuanya bisa terlewati karena ada bantuan dari Allah.

Alhamdulillaah 'alaa kulli haal.

Semangat bu ibu ✊


Ilma, 15 Sept 2024

Minggu, 04 Agustus 2024

...sendiri...

Bismillaah...

Sebenarnya, saya tak sendiri. Ada Allah tempat mengadu. Setelah Allah, tak ada lagi kecuali tempat ini.

Ingin melegakan rasa dengan berbagi di tempat ini. Saat kekecewaan bertumpuk-tumpuk, maka kulerai satu-satu dalam tulisan disini.

Saya tak ingin menyimpan karena rasanya akan menjadi penyakit. Ingin kubuang saja sepintas memori yang sempat lewat, andai saja saya bisa. Rasanya terlalu menyakitkan, walau terlampau jauh ia terjadi. Husnudzon ku terlalu tinggi, hingga menghadapi realita, jauh panggang dari api. Subhanallah.

Biarlah, bubur sudah menjadi nasi kembali. Saya pun tak mampu kembali terlampau jauh. Namun, jika saya bisa mengulang, saya ingin kembali ke zaman saya tak mengetahui sama sekali. Saya ingin kembali ke zaman menunggu. Menunggu takdir Allah berlaku padaku.

Namun, ada banyak 'hadiah' yang Allah bungkus melalui masalah. Karena saya yakin sama janji Allah di surah An Nur ❤️
Saya yakin, ya Allah, karena Engkau paling tahu.

Berikan rasa sabar yang berlapis-lapis, ya Allah. Walau tiap kali rasa sabar itu tergores hingga hampir saja membuat rasa itu habis tak tersisa, namun saya yakin akan ada hadiah dari Allah untukku. Di dunia tak mengapa saya tak mendapatkannya, ya Allah, namun di akhirat, saya yakin Allah akan memberikan karuniaNya.


4 Agustus 2024
*ditulis dalam keadaan ngantuk sekali setelah menangisi keadaan 🥺
* sambil menunggu juga anak2 pulang

Nikmatnya Bersama Orang Sholeh(ah)

Bismillaah...

Alhamdulillaahi bini'matihii tatimmusshoolihaat

Didekatkan dengan orang-orang sholeh memang nikmat yang sangat besar dan tidak bisa ditukar dengan kenikmatan dunia lainnya.
Hari ini, kami berkumpul yang kesekian kalinya. Walau sudah beberapa kali, namun rasanya setiap setelah pertemuan itu, selalu saja ada insight atau bekas yang menjadi oleh-oleh dan bekal yang bisa kami bawa pulang, terutama dalam hal mendidik anak-anak.

Hari ini, kami berkumpul bersama orang tua santri lain, ber10. Untuk pertama kalinya pula saya datang se jam sebelum acara dimulai jadi bisa dapat sesi santai. Mulai dari awal datang hingga balik ke rumah, sangat berkesan.

Dalam hal mendidik anak, bukan sesuatu yang mudah. Butuh teman, butuh masukan dan saran, butuh sharing dari orang tua lain, butuh dikuatkan terutama kita yang merasa sendiri berjuang. Dan hari ini kami mendapatkannya, Alhamdulillaah.

Di saat rasanya hampir putus asa memikirkan anak-anak, Allah mendekatkan orang-orang baik yang sharing tentang cara mereka. Di saat lagi sedih dan merasa sendiri, merasa kecewa dengan diri sendiri, Allah turunkan nasehat-nasehat melalui orang-orang sholeh hingga kita merasa ter-cash kembali.

MasyaAllah...

Nikmat dunia yang tak bisa ditukar dengan apapun. Ini masih di dunia, semoga kelak Allah pertemukan kami kembali di syurgaNya, duduk bercengkrama bernostalgia dengan masa-masa di dunia, saat kita berkumpul dan berpisah karena Allah.

Aamiin yaa Rabb



Ilma, 4 Agustus 2024
"setelah F2F Qonuni 4 ~ kelas Faqih"

Kamis, 04 Juli 2024

Toilet Training Musa, Hari Ke 3-4

Bismillaah...

Qaddarullah, kemarin ketiduran jadi gak sempat menulis. Jadilah cerita TTM (Toilet Training Musa) hari ke 3 dan 4 dirapel hari ini...

Hari ke 3, Alhamdulillaah bi ni'matihii tatimmus shoolihaat, Musa full buang air di WC. Yang bikin kaget adalah saat ingin BAB, Musa bilang dong, huu.. maasyaAllaah, senang sekali sekaligus terharu saat ia menghampiriku dan memberi kode akan BAB. Rasanya? Dua hari berlelah-lelah mengajarinya, hampir pula putus asa di hari ke dua, namun Alhamdulillaah Allah memberikan hasil di hari ke 3. Alhamdulillaah...

Hari ke 4, hari ini 4 Juli 2024
Qaddarullah, karena ada urusan penting di luar rumah, sementara Musa masih belum bisa ditinggal, jadilah ia dibawa serta. Terpaksa pula ia memakai pospak kembali karena khawatir akan menyebar najis di tempat umum.
Walau begitu, saat di luar rumah dan ia mau BAB, masya Allaah nya beliau tetap memberi kode, sambil tetap diperhatikan juga ekspresi muka dan gerak geriknya. Kalau ibu-ibu, pasti tau deh bagaimana bayi nya ketika ingin BAB.
Alhamdulillaah, walau pakai pospak, hanya pipis yang masih menjadi PR buat kami untuk melatihnya hingga bisa.

O iya, malam ini pun terpaksa kupakaikan popok. Bukan karena nyerah, tapi buat jaga-jaga saja, soalnya tadi pagi karena telat dibawa ke wc, jadinya Musa pipisnya di kasur. Kalau musim panas mungkin gak masalah, tapi sekarang lagi musim hujan 😭. Dua seprei sudah dicuci saja belum kering sempurna, tak sanggup lagi menambah seprei ke 3, 4 dst. Qaddarullaah...

Apapun yang terjadi, semuanya adalah usaha dan proses yang harus dilalui dengan ikhlas dan sabar. Mengenai hasil, Allah lah yang menentukan. Waktunya pun hanya Allah yang tau. Namun semuanya adalah yang terbaik. Selalu berharap Allah senantiasa menemani kita dan tidak meninggalkan kita dalam sedetik pun. Aamiin



.ilma, 4 Juli 2024.
Menjelang pukul 11 malam 

Selasa, 02 Juli 2024

Toilet Training Musa Hari Kedua

Bismillaah...

Anaknya sudah bobo, mari kita menyimpan kenangan disini 😅 siapa tau kelak bermanfaat juga jika pas lagi butuh ke anak berikutnya.

Dibanding kemarin, hari ini kayaknya lebih banyak BAK di celana. Umminya lagi badmood sih sejak bangun, mungkin efek kurang tidur dan kurang makan ditambah lagi gak sholat.

O iya, kayaknya, setiap saya mau memulai toilet training ke anak2, saya nunggu sampai saya lagi gak sholat di usia anak 2 tahun atau lebih. Kenapa? Biar gak ribet saja buat bersih-bersih dari najis. Walau ternyata, di Musa ini, sepertinya ujianku lebih berat dibanding saudara-saudaranya dulu. Kondisi kurang fit, kurang tidur dan lagi malas makan, itulah yang menjadi ujianku kali ini.

Kembali ke Musa...
Hari ini jemuran full dengan celana bekas pipisnya. Mulai dari bangun tidur, pipisnya di tempat tidur 😭. Padahal, sudah dijaga sekali, dibujuk buat ke wc, tetap gak mau. Pas umminya lengah, eh... dia bak 😅.

Gak pa2, nak. Masih hari ke 2. Namanya saja belajar.

Yang lucu di hari ini adalah...
Saat Musa saya bawa ke wc buat pipis, seperti biasa, nunggunya lama. Mungkin karena saya nya juga yang terlalu sering bawa ke wc, kadang cuma selisih setengah jam atau kurang dari 1 jam. Padahal, normalnya itu selisih 1-2 jam, baru deh dibawa ke toilet. 
Jadi pas saat itu, yang mungkin cuma selisih setengah jam, eh gak pipis2. Akhirnya, saya nanya, "Musa, mana pipisnya?"
Eh, dia jawab, "Habismi..."

Ya Allah 🤣🤣🤣

Menghibur sekali kamu, Nak, masya Allah.
Lucunya karena dijawab fasih, spontan sambil senyum-senyum, wkwkwk.

Trus, hari ini, karena mau mencuci, jadi ke rumah kakek neneknya. Mungkin karena waktu disananya singkat, cuma 2 jam, jadinya dia cuma sekali saja pipisnya (di celana), itupun sebelum-sebelumnya sudah rutin tiap setengah jam dibawa ke wc.
O iya, Musa sempat ke mesjid juga untuk sholat Maghrib karena diajak kakeknya 😍
Walau umminya yang super khawatir, takut kalau2 di mesjid jadinya pipis dan mengotori lantai, tapi kakeknya tetap bawa Musa 😍
Jadi sebelum dibawa ke mesjid, di suruh pipis dulu di wc, tapii... pas di wc, anaknya gelisah karena takut ditinggal kakeknya, sampai akhirnya... ia berteriak dengan jelas, "Tunggukaaaaa..."

MasyaAllaah, Nak 🤣

Walau sebenarnya hal biasa, namun bagiku luar biasa, soalnya Musa itu walau usianya 2 tahun, sebagian besar kosa kata yang dia ucapkan masih belum sempurna. Namun 2 kata yang menghibur saya hari ini, semuanya diucap jelas dan fasih, masyaAllah 😍

1 lagi yang saya terluput kemarin...
Sebelum Musa tidur tadi, saya ajak dia untuk berdoa, semoga besok Allah mudahkan untuk kami melalui proses toilet trainingnya.
Semoga besok sudah ada hasil, sedikit juga gpp ya Allah 🥺
Semoga Allah tetap beri saya kekuatan dan kesabaran. Dan berharap, Allah menetapkan kebaikan atasnya sehingga menjadi pemberat amal timbangan ku kelak di hari Akhir.

Ya Allah, tanpa pertolonganmu, mungkin tadi saya sudah nyerah 😭
Bantu saya, ya Allah 🤲
Saya tak bisa tanpaMu 🥺🥺🥺

Untuk ibu, ummi, ummah, mama, mami, siapapun panggilannya, tetap semangat...
Inilah ladang pahala kita. In syaa Allah semuanya akan terlalui, tinggal bagaimana kita sabar dalam prosesnya.

Untuk kalian yang melaluinya sendiri tanpa bantuan suami, kalian hebat. Peluk kalian, ibu2 🤗 Sabar ya... Kebaikanmu berlipat-lipat.. Teruslah berbuat kebaikan meski sendiri dan meski sangat lelah, karena kelelahan itu akan hilang suatu saat, namun pahalanya akan terus ada.


Ilma, 2 Juli 2024

Toilet Training Musa Hari Pertama

Bismillaah...

Musa Abdurrahim, yang usianya kini 2 tahun 1 bulan. Seperti saudaranya yang lain, saya memutuskan untuk memulai mengajarkan nya untuk buang hajat di tempat yang seharusnya.
Ya, 1 Juli 2024 kemarin, proses dimulai.

"Musa kalau mau pipis dan be*l di wc nah, bilang sama ummi 'Ummi, mau kencing..', 'Ummi, mau be*ak', begitu nah..".

Ntah dia paham atau tidak, kalimat itu selalu kuucapkan di depannya, terutama setelah ia bak / bab di celananya.

Hari pertama, bisa dibilang, mungkin belum ada hasil.

Namun, In syaa Allah kami akan terus berusaha dan tentunya berharap pertolongan Allah agar memudahkan kami melalui proses ini. Tanpa pertolonganNya, kami tak mampu.

Lelah? Sangat.. apalagi kondisi yang belum stabil dan masih sangat jetlag setelah perjalanan safar panjang yang lalu, ditambah kondisi pikiran dan hati yang sangat kacau 🥺😭. Tapi... harus selalu semangat apapun ujiannya.

Life must go on. Melakukan kebaikan apa saja untuk akhirat tak boleh berhenti. Karena kita tak tau kapan Allah panggil.

Semoga Allah selalu ridhai segala amalan hingga kelak Allah mengumpulkan kita ke syurgaNya.

Ya Allah, tanpa pertolonganMu, kami tak mampu.
Bantu kami, ya Allah 🤲🤲🤲

Rabu, 19 Juni 2024

Hadiah Terbaik Untuk Pasangan

Bismillaah...
.
Bukan hadiah emas berlian
Bukan  keliling dunia bertamasya
Bukan tempat romantis bersantap malam
.
Salah satu hadiah terbaik istri
Suami bekerja berpeluh, sangat berusaha
Menghadiahkan tiket dan tempat
Haji atau umrah bersama
.
Bersama bergandengan saat tawaf
Berlari bersama saat sa'i
Bersimpuh bersama depan ka'bah
Memohon dan bermunajat bersama
Agar bahtera keluarga berkah
.
Cinta mereka berdua
Tidak selesai begitu saja
Terpisah oleh maut
Tapi cinta abadi bersama
Di surga tertinggi Firdausil A'la
.
Karena cinta sejati
Bukan sehidup semati
Tetapi sehidup se-surga
.
Cinta karena Allah 
Itulah yang abadi
.
ما كان لله أبقى
.
"Apa-apa yang karena Allah, akan kekal"
.
Semoga dengan hadiah tersebut
Cinta semakin berlipat
.
Dalam hadits,
.
ﺗَﻬَﺎﺩُﻭْﺍ ﺗَﺤَﺎﺑُّﻮْﺍ
.
“Saling memberi hadiah-lah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (Al-Adabul Mufrad no.594)

(Raehanul Bahraen)

Selasa, 18 Juni 2024

Diam 🥺

Bismillaah...

***

KETIKA ISTRIKU DIAM

Kepalaku berdenyut, ia terus mengoceh dengan kalimat tak bertitik. Entah kapan istriku akan lelah dan berhenti.

"Kamu tau nggak ini sudah jam berapa?! Apa nggak bisa ngabarin dulu kalau bakal pulang larut?! Apa susahnya nelpon atau chat?!" suara Mia meninggi. 

Aku melirik sekilas ke jam dinding yang berada di dapur, pukul setengah dua dini hari. Aku lupa waktu, saat kumpul dengan teman sekantor, di rumah salah satu rekan kerja yang berulang tahun hari ini, bahkan tak mendengar gawaiku berbunyi saat Mia menelpon berulang kali karena hiruk pikuk pesta.

"Udahlah, Ma ... Papa 'kan udah pulang sekarang." Aku berusaha melerai. 

"Segampang itu ya, Pa? Kamu mikirin nggak yang nungguin kamu di rumah perasaannya kayak apa?!" Mia semakin murka.

"Sudahlah! Aku bosen, kamu bisanya marah-marah aja, setiap hari ngoceh aja kerjaannya, masalah kecil jadi besar!!!" balasku ikut terbawa emosi.

Kedua pundaknya berguncang diiringi isak tangis. Mia menatapku penuh amarah.

"Ooh, selama ini kerjaanku cuma ngoceh aja? Jadi kamu ingin aku diam? Baik, mulai detik ini aku diam!" Mia meninggalkanku sendirian di dapur, masuk ke dalam kamar anak-anak.
Hening ...

---

Mia menepati ucapannya, sejak pagi tak kudengar ocehannya. Biasanya ia akan membangunkan anak-anak dengan sedikit teriakan, lalu menyuruh mereka mandi dan sarapan sebelum mengantar ke sekolah. Aku sedikit lega, mudah-mudahan istriku tak marah-marah lagi.

Sorenya, seperti biasa, Mia akan menyambutku pulang kerja dengan segelas teh hangat di teras depan, tapi hari ini tak kudengar sapaan yang rutin ia lontarkan padaku.

"Papa mau makan malam apa?"

"Kerjaan hari ini lancar?"

atau "Tadi makan siangnya lauk apa?"

Mia hanya diam, tapi tetap mengerjakan tugasnya seperti biasa.

"Uhuuk ... uhuuk ..." Aku mulai batuk, ketika mengerjakan tugas kantor di ruang kerja malam itu. 

Aku menoleh ke segala arah mencari sosok istriku, biasanya ia akan menghampiriku dan mulai bawel.

"Tuh 'kan batuk, Papa kalau dibilangin suka gitu, nggak pernah nurut, rokoknya dikurangi dong, Pa. Kalau batuknya sampai parah gimana? bla ... bla ... blaaa ..." seperti itu, tapi malam ini hanya segelas kopi yang menemani. Sepi ...

---

Hari kedua ...
Pagi ini kulihat kemeja sudah rapi disetrika dan diletakkan di atas tempat tidur seperti biasa. Mia masih diam seperti kemarin. Harusnya ia akan memaksaku menghabiskan sarapan dan teh madu dengan perasan lemon yang ia yakini dapat menyembuhkan batuk yang kerap kambuh saat malam tiba, tentunya dengan ocehan yang khas, tapi pagi ini Mia hanya diam. Ketika aku dengan sengaja menyisakan sarapan yang disajikan, ia pun tetap diam.

"Istriku emang nggak bawel, ia bahkan tak punya waktu mengurus rumah dan anak-anak karena sibuk dengan teman-temannya. Istriku malah sangat lihai menghabiskan gajiku." Bobi menggerutu ketika kami berada di kantin kantor saat jam istirahat. 

Beberapa rekan tertawa keras. Entah mengapa, mereka membahas masalah para istri di saat seperti ini.

"Kalian nggak tau aja, istri kalau masih ngomel-ngomel, itu artinya dia masih sayang dan peduli." Ifa menimpali seraya membela gendernya.

Aku hanya mendengar dan malas masuk ke dalam obrolan. 

---

Rasanya aku mulai tidak nyaman dengan diamnya Mia. Memasuki hari ketiga istriku diam, nyatanya berdampak juga kepada anak-anak.

Joe berbisik padaku. "Pa, tadi aku mecahin gelas, tapi Mama nggak marah lho. Mama hanya diam dan membersihkan kepingan gelas hingga jarinya berdarah. Kasian Mama ya, Pa?" matanya memerah hampir menangis.

"Nggak enak kalau Mama diam terus," lanjut Joe dengan getir.

Mungkin benar adanya ucapan Ifa siang tadi. Malam itu Mia murka, karena peduli dan khawatir menungguku sepanjang malam di rumah yang tak memberi kabar. Harusnya aku menelpon sebentar, tapi karena lupa yang dibalut keegoisan diri, aku malah merasa tak bersalah. 

Sekarang aku malah merindukan ocehan Mia yang khas, begitupun anak-anak. Dan anehnya, sejak Mia diam, seisi rumah terasa hampa dan senyap. Anak-anak tak lagi berisik seperti kemarin. Mereka malah tak perlu diteriaki lagi saat dibangunkan atau disuruh mandi. Semuanya terasa berbeda ketika Mia hanya berkata seperlunya, lalu kembali diam. Aku merasa bersalah dengan kalimat yang membuatnya terisak malam itu, ''... Kamu setiap hari ngoceh aja kerjaannya ..."

Padahal aku tau, bahkan seisi dunia tau, betapa Mia menghabiskan waktunya demi mengurus rumah tangga. Sejak pagi hingga malam, berkutat menjadi sosok istri dan ibu yang merangkap sebagai pembantu, guru, kadang malah seperti tukang bangunan saat aku tak berada di rumah. Semua ia kerjakan seorang diri.

---

"Ma ..." Aku mencoba memanggilnya dengan lembut, saat Mia meletakkan segelas wedang jahe di atas meja kerjaku malam itu.

Mia menatapku tanpa ekspresi, tak menyangka marahnya kali ini awet. Aku menelan ludah, ragu memulai kalimat berikutnya. Oleh karena tak pandai berkata dan merayu, sepuluh tahun pernikahan kami, tak sebaris puisi yang kutulis untuk Mia. Kadang malah melewatkan tanggal ulang tahunnya, sementara Mia mengingat secara detail segala tanggal dan kebiasaanku, juga anak-anak. Aku mulai merasa menyesal dan kasihan padanya.

"Mama boleh kok marah-marah lagi, Papa siap mendengarkan ..." pintaku spontan. Mia masih menatap tanpa ekspresi.

"Ma, please, jangan diam terus dong, Papa bisa gila kalau Mama diam terus." Aku memohon dengan lebih memelas sambil meraih tangannya ke genggamanku. Mia melepaskan tangannya dariku dan berlalu, kembali ke kamar kami.

---

"Nia ...! Joe ...! Banguun ...!"
Seketika anak-anak dengan bersemangat berebutan keluar kamar dan bergegas ke kamar mandi, setelah mendengar teriakan mamanya yang hilang beberapa hari ini.

"Sarapannya dihabiskan, bekal dimasukin ke dalam tas, botol minum jangan lupa," lanjut Mia mengawali pagi.

Aku tersenyum lega, hampir sama leganya dengan tawa anak-anak pagi ini.

"Mama sudah jadi Mama lagi," bisik Joe dengan bahasanya yang polos.

Aku menatap anak-anakku.

"Istriku sudah kembali." Ucapku dalam hati.

#Cerita ini aku dedikasikan kepada seluruh istri dan mama yang tak kenal lelah. Semangat ya 💪🤗
 
By : Yenyen Pau

***

Related, walau kasus yang berbeda.
Saat disuruh atau lebih baik diam saja, rasanya?
Hmm...
Tak menyangka saja
Kemana kata yang harus tersalurkan?
Sementara kita tak punya siapa-siapa.

**Tidak, kamu punya Allah, sebaik-baik tempat mengadu.
**Tak mengapa, semoga mengurangi dosa dari banyaknya kata yang mungkin sering terucap salah dan menyakiti.
**Diam lebih selamat.
**Selamat diam 😊
**Sabar, semoga Allah selalu memberikan keluasan hati 🙃


KSA, 12 Dzulhijjah 1445 H / 18 Juni 2024 M

Kamis, 13 Juni 2024

Fitrahnya Perempuan

Bismillaah...

"Kenapa ya perempuan suka mengungkit masalah lama?"

***

Al Mar'atu Kal Mir'ah
Perempuan itu seperti cermin, di saat pecah, mungkin masih bisa memantulkan bayangan, tapi nggak akan bisa sesempurna sebelumnya. Sama kayak hati perempuan, mudah untuk memaafkan tapi sulit untuk melupakan. Jadi harus dijaga dan penuh kehangatan.

Saking sensitifnya hati perempuan, hal yang menurut laki-laki sepele dan nggak perlu dipikirkan, bisa perempuan ingat terus, bahkan nggak tidur semalaman.

***

"Kenapa sih perempuan sensitif? Bisa ingat masalah lama, tapi suka lupa naruh kaos kaki dimana."

Menurut dokter Aisah Dahlan, ahli neuroparenting, laki-laki itu punya 99 pikiran dan 1 emosi, sedangkan perempuan punya 99 emosi dan 1 pikiran. Di saat ada masalah, laki-laki hanya otak bagian kanannya yang terganggu. Sedangkan perempuan, hampir seluruh bagian otak kerjanya. Jadi maklum aja, kenapa perempuan bisa sensitif. Karena fitrahnya memang seperti itu.

***

"Terus gimana kalau perempuan salah?"

Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam berpesan dalam HR. Bukhari dan Muslim, "Lemah lembutlah terhadap gelas-gelas kaca."
Yang maksudnya adalah perempuan.
Kenapa begitu? Karena sesungguhnya kelembutan itu tidaklah ada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya atau membuat sesuatu itu menjadi lebih indah. Dan tidaklah kelembutan itu dihilangkan dari sesuatu, melainkan ia akan memperjeleknya. (HR. Muslim)

Selasa, 11 Juni 2024

Kesibukan

Bismillaah...

Jika engkau tidak disibukkan dengan kebaikan, maka pasti engkau akan disibukkan dengan yang lain (keburukan/kemaksiatan ataupun kelalaian). Maka selalu isi waktu-waktu luangmu dengan sesuatu yang bermanfaat untuk akhiratmu, berpindah dari kebaikan yang satu ke kebaikan lainnya.

Dan, tanda bahwa Allah sayang sama kita adalah, disibukkannya kita dengan berbagai kebaikan. Maka, jika memang aktivitasmu adalah kebaikan, bersyukurlah. Jika engkau merasa tidak banyak memiliki waktu disebabkan aktivitas (kebaikan)mu, maka bersyukurlah. Mungkin itu adalah salah satu tanda Allah sayang padamu ♥️.

Betapa banyak orang yang memiliki waktu luang, namun hanya diisi dengan sesuatu yang sia-sia atau tidak bermanfaat untuk akhiratnya. Sangat merugi jika itu terjadi pada kita. Apalagi jika kita memasuki tempat dan waktu-waktu terbaik, waktu-waktu mustajab, waktu-waktu yang langka, namun kita menghabiskan dengan kesia-siaan.

Berapa lama sih usia kita di dunia?
Apa iya kita ingin melewatkan sedetik pun hanya untuk kesia-sia an atau kemaksiatan?
Sedetik yang sangat berharga bagi mereka yang sudah Allah takdirkan tidak bisa berbuat apa-apa, selain menanti pahala jariyah yang mungkin sudah ia tanam semasa hidupnya.
Ya, sedetik begitu berharga bagi mereka, sementara kita?
Menyia-nyiakan nikmat itu dengan berbagai alasan, padahal Allah masih memberi kesempatan.
Saya lelah, butuh me time, butuh sendiri, lagi badmood, lagi ini, lagi itu, dan sejuta alasan lain.

Maka senantiasa meminta pada Allah untuk di istiqomahkan dalam kebaikan dan ketaatan, baik saat ramai apalagi saat bersendirian.
Dan yang paling penting adalah saat bersendirian, saat dimana kita bisa melakukan apa saja tanpa ada yang ketahui kecuali Allah dan diri kita.

Mintalah pada Allah di istiqomahkan dalam kebaikan dan ketaatan.
Selalu dan selamanya ♥️

Yaa Muqollibal Qulub
Tsabbit Qalbi 'Alaa Diinik wa thoo'atik
Robbanaa taqobbal minnaa, innaka antas Sami'ul 'Aliim

Aamiin yaa Allaah


Mekkah, di bulan Dzulhijjah 1445 H

Minggu, 09 Juni 2024

Doa Cinta ♥️

Bismillaah...

"Ya Allaah, hamba memohon cintaMu dan memohon cinta dari hamba-hamba lain yang juga mencintaiMu."

***

Seringkali, kita mencintai dan menyayangi seseorang. Namun, yang kita terima, bertepuk sebelah tangan. Kita cinta, kita sayang, namun dia sebaliknya.

***

‘Tidak akan dicintai orang yang tidak mencintai," demikian bunyi haditsnya.

Jadi orang kadang salah sasaran, dicintailah orang tersebut agar kita juga dicintai. Hasilnya? kita jadi possesif dan depresi, cinta malah terbang menjauh.

Padahal ada doa lain yang menjawab soalan tersebut, dan mengapa kita diajarkan doa tersebut.

Minta cinta Allah, Allah kasih cintaNya sekaligus cinta mahluk yang mencintai Allah.

Selesai.

Lalu, jika kita mencintai seseorang namun ternyata dia tidak mencintai kita, maka mungkin saja, ada yang perlu dikoreksi.
Dari kita, betulkah kita mencintai nya karena Allah? Ataukah dia, apakah memang dia mencintai kita karena Allah?

Saling introspeksi diri
Kembalikan niat kita
Perbaiki doa kita
Berharap cinta dari Allah dan dari hamba-hamba yang betul-betul mencintai Allah sebagaimana kita pun mencintaiNya

Tak usah lagi berharap cinta dari manusia yang memang tidak lagi cinta padaMu
Karena semakin kita mengejar, sepertinya ia akan semakin jauh 
Kejarlah cinta Allah, maka seluruh kesayangan Allah pun akan mencintaimu ♥️

Ishbir...


Jumat, 7 Juni 2024 H
Di penghujung 1 Dzulhijjah 1435 H

Jumat, 07 Juni 2024

Lindungi Kami, Ya Allah 😭

Bismillaah...

Subhanallah, astaghfirullah wa atubu ilaik

Ya Allah, saya hambaMu 😭
Yang berusaha menaati setiap perintahMu
Yang berusaha menjauhi setiap laranganMu
Yang berusaha menghindari setiap jalan-jalan yang mengantarkan kepada kemaksiatan
Semampuku, sebisaku
Semua atas pertolonganMu, tentunya

Namun ya Allah
Ujian kah ini?
Ataukah adzab buat saya?

Ya Allah, ampuni saya jika ada aktivitas yang kulakukan, yang membuatMu murka
Ampuni saya, ya Allah 😭
Saya ikhlas jika ini adalah adzab dariMu atas dosa-dosa ku yang sengaja maupun tak kusengaja 😭
Ya Allah...
Cukupkan adzab itu hanya di dunia, jika memang itu adzab yang pantas saya dapatkan
Saya tidak sanggup, ya Allah
Sedikit lagi akan menyerah, jika Engkau tak menolongku 😭

Namun
Jika ini ujian
Berilah saya kesabaran tanpa batas, ya Allah
Berilah saya hati yang lapang, ya Allah
Jangan tinggalkan saya sedetik pun
Apalah saya tanpaMu, ya Allah 😭

Ya Allah, satu lagi permintaanku 🥺
Lindungi anak-anakku, ya Allah
Jaga anak-anakku; Faqih, Hannan, Ziyad, Hanin, Musa.
Jaga mereka dari segala bentuk kemaksiatan, ya Allah
Jaga mereka dari tipu daya syetan, ya Allah
Ya Allah, jaga mereka agar tidak terjatuh dalam dosa besar maupun kecil
Ya Allah, jaga mereka dengan sebaik-baik penjagaanMu
Jaga mereka di saat saya tak bisa sepenuhnya menjaga mereka karena keterbatasanku
Ya Allah, jaga mereka dari segala bentuk kedzoliman; kepada dirinya maupun kepada orang lain
Ya Allah, bimbing mereka agar senantiasa berada di jalanMu
Jadikan mereka termasuk golongan yang cinta padaMu
Yang selalu merasa diawasi olehMu
Yang takut terjatuh dalam dosa dan kemaksiatan

Ya Allah, sesungguhnya Engkau yang paling tahu apa isi hati ku
Engkau paling tahu apa yang sangat dan paling kutakutkan
Ya Allah, hanya kepadaMu saya memohon
Tak ada yang lain yang mampu mengabulkan selain hanya Engkau, ya Allah

Ya Allah, saya takut 😭
Lindungi saya dan anak-anakku, cucu dan generasiku kelak
Istiqomahkan kami di atas kebaikan hingga ajal menjemput kami, ya Allah

Ya Allah 😭😭😭
Tenangkan saya 😭😭😭




KSA, 7 Juni 2024 M
1 Dzulhijjah 1445 H

Syurga ♥️

Bismillaah...

"Berusahalah memaafkan orang yang telah menyinggung harga diri kita. Sebab harga syurga lebih mahal dari harga diri." (ust. Bendri J.)

***

Tulisan itu lewat dan terbaca olehku. MasyaAllaah, betul, ketika syurga adalah janjinya, maka adakah janji kenikmatan yang lebih indah?

Berusaha berdamai dengan perasaan yang kusut
Walau tak mudah
Tapi selalu ingat balasan syurga
Yang tidak dibeli dengan sesuatu yang biasa-biasa saja
Butuh usaha yang lebih
Butuh perasaan yang mesti diorganisir lebih
Butuh waktu yang tidak sebentar

Karena, syurga itu mahal
Dan hanya orang pilihan Allah yang bisa masuk ke dalamnya
Semoga itu kita
Saya dan kamu

Aamiin ya Allah


Mekkah, 7 Juni 2024
1 Dzulhijjah 1445 H
07.19 KSA

Jumat, 24 Mei 2024

Shubuh Pertama di Mekkah

Bismillaah..

Sambil nunggu, mau menyimpan kisah dulu disini.
Hari ini (dzulqadah 1445 / Mei 2024), shubuh pertama kami di Mekkah.

Alhamdulillaah bisa bangun lebih awal, jadi bisa bersiap-siap juga lebih awal. Berangkat dari kamar hotel jam 3 lewat kayaknya, pas adzan pertama.

Trus, masuk di Harom, setelah melepas sendal, rasanya ada yang aneh dengan diriku. Setelah mengamati dengan seksama, ternyata... jilbabku terbalik, hahaha. Padahal sudah sangat siap2 dari kamar, sangat yakin pula jilbab sudah rapi, dll. ~ketika usaha tidak sesuai harapan 😅

Berpikir mau cari wc, tapi gak jadi deh. Jadinya berusaha saja menutupi. Karena jilbab yang kupake juga hitam, jadi nda terlalu kentara ji.
Gak pa2, asal menutup aurat kan? 🤣

Lanjut saat di tempat sholat, di depan ku ada 3 ibu-ibu lagi sholat, pake celana panjang tanpa kaos kaki. Yang unik adalah, mereka sholat itu semampu mereka, padahal kaki nya mungkin sakit atau karena usia yang kakinya gak bisa dilipat. Tapi masyaAllah, sy melihat kesungguhan dari mereka. Biasanya kalau kita, sudah pakai kursi untuk sholat. Oiya, terlepas dari pakaian nya bagaimana, itu hikmah yang bisa saya ambil.

Setelah sholat shubuh, karena tempat tadi sepertinya akan disterilkan dari jamaah sholat perempuan, saya bergegas menuju Ka'bah. Sekalian saja saya thawaf. Sendirian 🙃 jadinya agak bingung, karena kan biasanya ada yang temani jadi ngikut. Memberanikan diri saja, sambil tawaf, sambil chat juga ke adik tentang tawaf itu mulai dari mana. Jadi mulai tawafnya itu dari hajar aswad, yang ada tanda hijaunya. Mulai dan berakhirnya disitu. Bismillaah. Tawaf dan berusaha konsentrasi, karena tau kan kalau hitungan, kadang kita jadi berpikir "ih, putaran ke berapa mi?" 🤣
Selama tawaf juga, kadang bingung, doa apa lagi? Eh, dapat ide doa lagi dari jamaah rombongan yang biasanya membesarkan suaranya. Sekaligus saya mengikut di belakangnya.

Sekian cerita shubuh ku hari ini hingga waktu dhuha.


....

Ditulis di Makkah, depan maqam Ibrahim, sambil menunggu
24 Mei 2024, 06.48 waktu KSA

Senin, 08 Januari 2024

Catatan KOTS Januari 2024

Bismillaah..

- pentingnya memperbarui niat di awal2 aktivitas.
- berinteraksi dgn istri butuh ilmu, bgmn kalau marah, cemburu, semua butuh ilmu.
- bgmn mungkin qt menyuruh anak2 rajin menuntut ilmu sementara qt? kalau anak2 tiap hari, kita hanya sebulan sekali
- menerima rapor adalah evaluasi besar buat orang tua, karena bisa jadi kesalahan yg terjadi pada anak adalah kesalahan dr ortu.
- jika ingin mengevaluasi anak, jangan capaian akademik tp akhlaknya

- coba sesekali tanya ke istri, "apakah sy sudah menjadi suami yang baik?" agar bisa dievaluasi, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki. Dan sebaliknya, istri juga bertanya ke suami, apa yang harus diperbaiki.
- rasulullah kesholehannya berkesinambungan, maka pastikan anak cucu dan keturunan kita itu semuanya mentauhidkan Allah.
- semua anak2 harus kita usahakan dan mendidik agar menjadi baik, jgn sampai qt bilang, biarmi 1 baik, 1 nakal
- semakin banyak anak, semakin banyak jg yg mendoakan kita saat kita meninggal

- seperti ini rasulullaah berinteraksi dgn istrinya:
* menanyakan kabar istri di pagi / sore. jgn sampai qt tau kalau dia sakit saat badannya panas.
* beliau Rasulullaah membuat panggilan kesayangan kepada istrinya selain nama yang diberikan ortu nya. seperti yaa Humairoh atau ya Aisy. Jangan malu karena usia, walau sdh kakek nenek karena romantisnya semoga sampai ke syurga. visi kita jauh, sampai ke akhirat, bukan hanya sampai di dunia.
* rasulullah terbiasa membantu pekerjaan istrinya seperti cuci piring, membersihkan rumah, dll. Rasulullah biasa menjahit bajunya sendiri. jangan sampai tiba di rumah, langsung baring main hp, tapi kalau ada sesuatu yang ringan yg bisa qt kerja, maka kerjakan.
* membantu istri beliau (shofiyah) untuk menaiki hewan tunggangannya. ini bs qt terapkan minimal bukakan pintu mobil.
* istri beliau bersedih, rasulullaah sendiri yg mengusap air mata istrinya dgn tangannya sendiri
* beliau memperhatikan kebersihan dirinya dan aroma tubuhnya. hal apa yg pertama kali rasulullah lakukan sblm masuk rumah / kamar? aisyah menjawab: beliau bersiwak. jangan sampai di kantor harum, sampai ke rumah bau keringat.
* seni berinteraksi rasulullah --- karya syaikh al munajjid, bagus buat qt belajar bgmn berinteraksi kpd semuanya.
* bukan hanya keromantisan dlm rt rasulullaah, tetapi beliau jg mendidik para istrinya untuk menjadi teladan buat para wanita.
* suami harus lebih dan banyak ilmu untuk sesekali kita ajar dan mendidik ke istri kita. ketika ada kesalahan, kita kasi tau baik-baik.
* rt beliau jg tdk luput dr permasalahan, agar kita jg bisa mencontoh beliau ketika kita memiliki permasalahan, bgmn rasulullaah menghadapi masalah itu
* jika istri minta cerai, maka acuhkan saja, diamkan, karena akan berhenti sendiri
* masalah rasulullaah: haditsul ifki (annur), hadits yg turun untuk mensucikan ibunda aisyah.
* shofwan bin muattol yg menemukan aisyah: kalimat istirja'
* abdullah bin ubay yg paling kencang menyebar fitnah dan rasulullah terpengaruh tp beliau tdk langsung menjudge, beliau bertanya dulu ke ali bin abi thalib, usamah bin zaid, zainab binti jahsy dan mariyah, mengumpulkan informasi.
* kalau qt melihat istri / suami qt asalnya banyak melakukan kebaikan, maka jangan langsung menjudge hanya karena 1 kesalahan.
* beliau tdk tergesa2 menyimpulkan tetapi beliau mengubah sikap beliau agar istrinya sadar, dan mengumpulkan infomasi dr org lain lalu bertanya dengan jelas langsung kepada istrinya.
masalah berikutnya: istri2 beliau meminta tambahan nafkah. bertengkar tdk menyelesaikan masalah, berdebat tdk menjadi solusi, memberikan pilihan kepada istri.


7 Januari 2024
Mesjid Babul Muttaqin Dg. tata
Oleh Ust Abbas hafidzahullaah

Jumat, 05 Januari 2024

Malino 2024

Bismillaah...

3-4 Januari 2024 kemarin, Alhamdulillah Allah izinkan kami bisa Rihlah sekeluarga di Malino, tepatnya di Villa 3D.

Dingin? Buangettt. Saya yang pecinta dingin juga angkat tangan, menyerah dengan kedinginannya. Syukurnya, suami yang anti cuaca dingin gak ikut, saya gak tau bagaimana jadinya jika beliau ikut 😅. Saya saja, kena diare di malam hari nya, mesti bolak balik wc yang air nya seperti air es, masyaAllaah.


🌸 Tentang Penginapan kami...

Aafiyah (9y), ponakan saya, nanya ke Hannan (12y) "Hannan, kalau dinilai 1-10, berapa nilainya ini villa (tempat penginapan kami hari itu)?"
"Kalau saya, nilainya 8", lanjut Aafiyah.
Hannan masih berpikir, lalu saya nyeletuk, "Kalau saya toh, nilai nya 6".
Lalu Hannan ikut2an memberi nilai 6.

Yang pertama, parkirannya sempit. Saya bahkan harus memarkir kendaraan agak jauh dari penginapan agar lebih aman dan kendaraan lain bisa leluasa masuk ke tempat nya hanya untuk menurunkan barang bawaan. Syukurnya, barang bawaan saya hanya pakaian saja.

Kami mengambil penginapan dengan harga tertinggi, ada 3 kamar (1 kamar ada wc nya), ada ruang keluarga, ruang tamu (yang jadi ruang tidur buat laki2nya) dan dapur serta 1 wc yang terpisah dengan rumahnya. Penginapannya mungkin sudah agak lama, kalau pun masih baru, mungkin kurang dirawat. Kenapa? Ada 1 kamarnya yang agak "bau", ini kata adik saya, mungkin sprei nya tidak diganti dan habis dipakai sama pengunjung sebelumnya. Kloset di wc juga bocor dikit.

Kamar mandi / wc dalam rumah cuma 1, itupun dalam kamar. Wc 1 nya di luar rumah yang gak mungkin kami keluar kesana kalau tengah malam. Tidak ada heater nya juga, jadi kasian buat bayi / anak-anak kalau mau cebok / mandi. Kalau saya, dari dulu memang tidak mandi kalau lagi di Malino 🤣, kecuali dalam wc yang ada air hangatnya.

Dapurnya agak kecil. Kulkasnya juga tidak bisa difungsikan, jadi buat menyelamatkan makanan, terpaksa kita disuruh beli es batu dan tempatnya.

Kolam renangnya Alhamdulillaah ada, walau tidak terlalu luas tapi pemandangannya cantik dan ada luncuran sama air mancur nya. Cuma sekali saja saya ke kolam nya, itupun cuma sebentar. Dari penginapan ke kolam itu mesti turun tangga dulu, kalau mau kembali ke penginapan, naik tangga lagi 8 kelokan. Sayangnya, saya lupa hitung jumlah tangganya, saking capeknya menaiki tangga sambil gendong bocah yang sudah kedinginan 🤣. Memang, untuk naik satu tangga itu butuh effort / usaha yang lebih, seperti halnya dalam kehidupan, bukan cuma naik tangga untuk kembali ke penginapan.

Walau seperti itu, Alhamdulillaah semua kekurangannya itu tertutupi dengan keindahan alamnya, masyaAllaah. Kata Hanif, si adik bungsu, "Ada harga, ada kualitas." Betul banget. Jadi kalau mau fasilitas atau kenyamanan lebih, maka tentu akan sebanding dengan harganya.

Baiklah, demikian review saya sebagai salah satu pengunjungnya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi info di awal sebelum kesana. Tempatnya bagus kok, adapun review dari saya, itu hanya dari kacamata saya. Bisa jadi di saya kurangnya seperti itu, namun di orang lain akan berbeda.


Ilma, 5 Januari 2024

Selasa, 02 Januari 2024

Mengurus Paspor

Bismillaah..

The first time ngurus sendiri paspor di kantor imigrasi. Sebelum saya ke kantor imigrasi, saya daftar online dulu. Jadi download dulu M-Paspor di handphone, trus isi data deh.

Walau saya sudah ada paspor sebelumnya, namun, ini adalah pengalaman pertama mengurus sendirian. Kalau dulu, yaa di uruskan. Jadinya, saya bingung pas tiba di kantor imigrasi. Awal bertanya ke petugasnya, disuruh ke loket dekat tempat antri, pas ke loket pun petugasnya heran (dengan saya), karena ternyata, alur pertama nya itu adalah mengambil map dan nomor antrian. Karena tempat pengambilan map nya berbeda dengan tempat antrian, inilah yang bikin bingung.

O iya, saya mengurusnya di Kantor Imigrasi Makassar, Daya.

Jadi, kalau sudah berada di Kantor Imigrasi, langsung saja ke sebelah kiri kantor, dekat kantin. Disitu ada 1 meja tempat pengambilan map kemudian tidak jauh dari situ ada tempat pengambilan nomor antrian. Di tempat nomor antrian ini, kita disuruh lengkapi berkas-berkas yang akan dikumpulkan.

Karena saya sudah punya paspor sebelumnya namun sudah habis masa aktifnya, maka untuk kali ini, saya hanya memperpanjang saja masa aktif. Jadi berkas yang dikumpulkan / harus dibawa adalah:

- fotocopy ktp
- fotocopy paspor lama
- paspor lama (buku aslinya)

Di dalam map ada selembar kertas, saya cuma tanda tangan saja di bagian "pemohon".
Kemudian setelah itu, antri sesuai nomor urutan di gedung nya. Pas saya antri, bertepatan dengan jadwal istirahat siang petugas (padahal masih 11.45). Jadi istirahatnya sampai jam 1 siang (ngaret 10 menit).

Jam 13.10, tibalah giliran saya. Karena saya bercadar, petugasnya sigap mencarikan tempat khusus untuk yang bercadar. MasyaAllaah, love dan terharu sekali di bagian ini. Begitu menjaga nya mereka sampai dicarikan tempat khusus dan tertutup buat kita yang bercadar. Sudah di ruang tertutup, masih ditutupi kain juga pas lagi foto. Berbeda saat pembuatan paspor pertama kali, dapatnya petugas laki-laki dan yang foto kalau gak salah juga laki-laki. Kali ini semuanya perempuan. Alhamdulillaah, Baarokallaahu fiikum.

Di tempat foto juga ditanyai tujuan kemana dan dalam rangka apa. Dijawab saja apa adanya (atau ada apanya 😅). Trus disuruh sidik jari juga.

Selesai, Alhamdulillaah. Dikasi selebaran buat bukti nanti saat pengambilan paspor.

Di lembarannya tertulis, paspor akan selesai 3 hari kerja, namun, menurut petugas, selesainya 4 hari kerja (di luar hari libur / tanggal merah gak dihitung). Saya buat nya Selasa, disuruh ambil hari Senin depan, qaddarullaah, padahal butuhnya sebelum Ahad. Jumat nanti mau cek lagi, semoga bisa keluar di hari Jumat, aamiin.

Demikian pengalaman saya di Kantor Imigrasi hari ini. Lelah? Iya, karena bolak baliknya sudah kayak setrika, belum lagi bawa anak yang hmmm, sempat menjatuhkan pagar2 playgroundnya.

O iya, kantornya ramah anak juga ya, masyaAllaah, ada playground nya, tempat khusus buat anak-anak main sambil nunggu ortunya ngantri / proses foto. Di awal datang sempat terpisah sama anak-anak, tapi dikasi tau sama petugasnya kalau mereka lagi nunggu di playground, saya jadi merasa aman.

Disediakan (free) air gelas, bisa buat teh / kopi juga bagi yang mau dan air panasnya disediakan di galon dan dispenser.

MasyaAllaah, untuk saat ini, pelayanan dan fasilitas di Kantor Imigrasi Makassar 👍♥️♥️♥️. Sisa parkiran nya yang masih sementara pembenahan.

Sekian.
Semoga bermanfaat buat yang mau mengurus sendiri juga.


_2 Januari 2024_
Di Bengkel Mahaputra, sambil nunggu mobil di tune up

Senin, 01 Januari 2024

SALAH!

Bismillaah..

Setiap kita pasti pernah salah, namun seperti nya tidak ada dari kita yang sengaja maupun berniat untuk melakukan kesalahan. Namun, sebaik-baik yang berbuat salah adalah bertobat, tidak mengulangi lagi kesalahannya.

Namun, apa jadinya, ketika kita sudah menyadari, lalu dicap "tidak akan benar lagi", atau di klaim "memang kamu seperti itu"? Diasingkan, lalu di ungkit, dibahas, lagi dan lagi.

Rasanya? Sakit! Sekali!
Rasanya, seperti kita tidak berguna lagi.

Mungkin memang, sudah tak ada lagi kebaikan dalam diri hanya karena 1 atau banyak kesalahan. Mungkin, memang kita pantas diperlakukan seperti itu.

Terima saja! Itulah akibat dari kesalahan mu!