Selasa, 29 Januari 2019

Biar Allah yang Menilai

Bismillaah...

Pernah, suatu waktu, sepulang dari suatu acara, saya mengeluh ke suami.

"Kak, tadi dibilangi ka', di toko itu (Mutiara Baby Shop) berkumpul sarjana pengangguran 😪😪😪"

Sebenarnya, sakit hati sekali dibilangi kayak gini, di depan orang banyak lagi. Walaupun waktu itu, saya pura-pura tidak mendengarnya. Tapi, karena tidak ingin sedih sendirian, akhirnya curhatlah saya ke suami.

Beliau menanggapi dengan ekspresi kaget.
Lalu, beliau melanjutkan,
"Gak pa2, nda pernahki kasi' uang ke beliau (yang bilang itu) toh? Mulai bulan depan, kasi'ki. Mungkin kita kurang bersedekah sama beliau."

#glek

Maasyaallah...
Sesimpel itu beliau memberi solusi. Jawaban yang saya perkirakan akan menjurus ke hasutan kebencian terhadap seseorang, ternyata tidak terjadi.

Dan lagi-lagi saya tersadar, tidak harus sesuatu yang menyakitkan dibalas serupa. Biar Allah yang balas, biar Allah yang kasi bagiannya. Kita hanya diperintahkan untuk berbuat yang terbaik. Entah balasannya sesuai dengan yang kita harapkan ataupun tidak. Biar Allah saja yang membalas. Biar Allah saja yang menilai.

Semoga Allah menempatkan beliau ~rahimahullah rahmatan waasi'aah~ di tempat yang indah, semoga setiap untaian nasehatnya ke saya menjadi amal jariyah buat beliau. Semoga Allah kembali mempertemukan kami di syurgaNya, aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar