Minggu, 13 Januari 2019

Harta, Untuk Apa?

Bismillaah...

Kebiasaan anak-anak sebelum tidur itu, kadang-kadang rebutan bantal atau tempat tidur. Seperti hari ini, semuanya diambil. Bantal di tempat umminya hanya disisakan 2 dari sekian bantal yang ada.

Bantalnya diapakan? Ya ditumpuk. Ini kerjaannya Ziyad sama Faqih. Mereka tidur bersebelahan lalu membuat benteng di tengahnya. Bentengnya itulah yang disusun dari beberapa bantal. Selain benteng pemisah, juga ada bantal di atas, kiri dan kanan. Jadi ceritanya, mereka berdua dikelilingi sama bantal yang sudah pasti butuh banyak.

Faqih bilang sama neneknya, "Nek, cobanya dibikin pagar disini (sampingnya) di'. Trus ada juga di atasnya, kiri kanan bawah." *seperti kandang 😂😂*

Saya menyela, "Kalau kayak gitu, berarti kayak kandang ayam. Itu di belakang rumah, ayam tidur di dalam kandangnya, ada di atasnya, bawah, kiri, kanan, ada pagarnya juga".

Faqih dan neneknya tertawa.

***

Tingkah dan hayalan anak-anak memang aneh tapi saya jadi banyak belajar. Tidak meng-cut pemikiran mereka, pun tidak menyalahkan. Saya juga teringat masa kanak-kanak saya, dimana saya bersama saudara seperti itu. Kadang rebutan bantal, kadang rebutan sarung dan apa saja yang bisa diperebutkan. Hayalan masa kanak-kanak pun mirip dengan anak-anakku sekarang, dimana dulu saya suka bikin tenda-tenda yang terbuat dari 2 kursi yang diatur sedemikian, lalu pake sarung sebagai atap dan bantal sebagai tembok, hingga menyisakan ruang tengah. Di ruang tengah itulah terkadang saya atau saudara saya tidur. Menghayal punya rumah, padahal kitanya tidak sadar kalau sudah berada dalam rumah.

***

Lalu, setelah itu, mereka semua tertidur. Faqih tertidur memeluk bantal, begitupun Ziyad. Saya yang melihat mereka sudah pulas tertidur lalu mengambil satu persatu bantal mereka yang tadinya sudah disusun 😂. Maafkan ummi, nak, soalnya Hanin lebih butuh benteng bantal di tempat tidur daripada kalian.

Kejadian rebutan bantal sebelum tidur ini, mengingatkan saya dengan orang-orang yang semasa hidupnya sibuk mengumpulkan harta lalu menumpuk dan tidak memiliki manfaat.
Tidur adalah salah satu kematian kecil.
Setelah kita tertidur, yang sebelumnya kita begitu "rakus" terhadap bantal (*baca: harta), toh itu sudah tidak berarti lagi.

Jika kita sudah tertidur (*baca: mati/meninggal), maka kita sudah tidak peduli lagi dengan segala yang ada di sekeliling kita. Iya, kan?

Lalu untuk apa harta dikejar, dikumpul lalu ditumpuk?
Untuk apa mengoleksi barang yang sejatinya tidak memiliki manfaat atau hanya sekedar pajangan?

Semoga kita menjadi pribadi yang bisa memanage harta, mengatur keuangan, waktu dan apa saja yang kita miliki agar memiliki manfaat, baik ke diri sendiri maupun bermanfaat buat orang lain, terlebih ummat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar